Show simple item record

dc.contributor.authorMUHAMMAD, Faliqul Bahar
dc.date.accessioned2022-08-04T02:29:50Z
dc.date.available2022-08-04T02:29:50Z
dc.date.issued2022-05-20
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/108678
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 4 Agustus 2022_Kurnadien_US
dc.description.abstractCoronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit pernapasan akut yang disebabkan oleh virus RNA rantai tunggal dengan selubung yaitu SARSCoV-2. COVID-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, China yang menginfeksi manusia dan telah menyebar dengan cepat ke seluruh penjuru dunia. COVID-19 memiliki gejala seperti batuk kering, demam, dan sesak napas pada sebagian besar pasien. Pada pasien COVID-19 ditemukan pemeriksaan biomarker laboratorium klinis yaitu penurunan jumlah trombosit dan peningkatan C-reactive Protein (CRP). Jumlah trombosit menurun disebut sebagai trombositopenia yaitu apabila jumlah trombosit ditemukan kurang dari 150 x 109 /L dalam darah. Penurunan jumlah trombosit pada pasien COVID-19 secara progresif dan signifikan dikaitkan dengan peningkatan mortalitas. CRP adalah protein inflamasi akut yang memainkan peran penting dalam proses inflamasi dan respon host terhadap infeksi. Kadar normal CRP di dalam darah yaitu kurang dari 10 mg/L, namun pada keadaan inflamasi CRP meningkat lebih dari 10 mg/L dalam 6 hingga 8 jam dan memberikan puncak tertinggi pada 48 jam sejak onset penyakit. CRP telah ditemukan sebagai biomarker penting yang berubah secara signifikan pada pasien COVID-19. Kadar CRP yang lebih tinggi dilaporkan berkorelasi dengan prognosis yang lebih buruk pada penyakit apa pun dimana CRP diukur. Penelitian mengenai hubungan CRP dengan perubahan jumlah trombosit pada pasien terkonfirmasi positif COVID-19 masih jarang dilakukan. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan jumlah trombosit dan CRP pada pasien COVID-19 di daerah Jember. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional melalui analisis data sekunder. Sample pada penelitian ini adalah pasien yang terinfeksi COVID-19 di RSD dr. Soebandi dan RS Perkebunan Jember Klinik dengan menggunakan sumber data sekunder yang diperoleh dari rekam medis pasien. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Data tesebut kemudian dilakukan screening sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi penelitian dan didapatkan hasil akhir sejumlah 30 data pasien terkonfirmasi COVID-19. Kemudian selanjutnya data tersebut dianalisis dengan uji statistik Pearson untuk melihat ada tidaknya hubungan antara jumlah trombosit dan CRP pada pasien COVID-19. Analisis data hubungan jumlah trombosit dan kadar CRP pada pasien COVID-19, ditemukan terdistribusi normal yaitu jumlah trombosit didapatkan pvalue = 0,219 dan CRP dengan p-value = 0,072 (p-value > 0,05) serta terdapat hubungan yang linear antar variabel dengan p-value = 0,283 > 0,05. Dari hasil uji statistik pearson, didapatkan kesimpulan bahwa terdapat hubungan negatif antara jumlah trombosit dan kadar CRP pada pasien COVID-19 di Kabupaten Jember dengan p-value = 0,00 < 0,05 dan memiliki derajat korelasi kuat dengan nilai koefisien korelasi sebesar -0,733. Hal ini bermakna bahwa semakin menurun jumlah trombosit, maka semakin meningkat kadar CRP pada pasien COVID-19 di Kabupaten Jember.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Dr. dr. Rini Riyanti, Sp.PK. Dosen Pembimbing Anggota : dr. Adelia Handoko, M.Si.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteranen_US
dc.subjectTROMBOSITen_US
dc.subjectCRP (C-REACTIVE PROTEIN)en_US
dc.subjectPASIEN COVID-19en_US
dc.titleHubungan Jumlah Trombosit dan Kadar CRP (C-reactive Protein) pada Pasien COVID-19 sdi Kabupaten Jemberen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record