Efek Medium Terkondisi dari Human Gingival Mesenchymal Stem Cell terhadap Sintesis Glikosaminoglikan pada Model Kondrogenik in vitro
Abstract
Glikosaminoglikan merupakan salah satu matriks ekstraseluler kartilago. Glikosaminoglikan dapat menjadi penanda terjadinya diferensiasi kondrogenik. Diferensiasi kondrogenik berperan penting dalam perbaikan kerusakan kartilago TMJ. Salah satu terapi yang dapat dipilih untuk memperbaiki kerusakan kartilago TMJ adalah cell-based therapy dengan mesenchymal stem cell (MSC) karena memiliki kemampuan diferensiasi kondrogenik dan multipotensi. MSC dapat diisolasi dari lamina propia gingiva yang disebut dengan Gingival Mesenchymal Stem Cell (GMSC). Metode cell-based therapy ternyata memiliki beberapa kekurangan sehingga menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman bagi pasien. Oleh karena itu, dikembangkan metode cell-free therapy dari medium terkondisi yang juga memiliki kemampuan dalam perbaikan kerusakan kartilago. Medium terkondisi dipilih karena memiliki kemampuan perlindungan dan perbaikan jaringan melalui mekanisme parakrin, karena mengandung faktor terlarut seperti growth factor, sitokin, lemak, dan mineral. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek medium terkondisi terhadap sintesis glikosaminoglikan pada model kondrogenik.
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian post test control group design. Parameter dalam penelitian ini adalah akumulasi glikosaminoglikan yang diamati pada hari ke-7, 14, 21, dan 28 melalui pewarnaan alcian blue. Penelitian ini terdiri dari dua kelompok, yaitu a) kelompok kontrol yang diinduksi dengan medium kondrogenik standar (OricellTM) b) kelompok perlakuan yang diinduksi dengan medium terkondisi (DMEM+FBS) yang ditambahkan dengan bahan penginduksi. Metode penelitian diawali dengan preparasi medium terkondisi, sel GMSC ditumbuhkan dalam media kultur dan ditunggu hingga mencapai konfluen 80%. Media kultur diambil, sel dicuci dengan PBS (Phosphate-Buffered Saline) sebanyak 5 kali kemudian ditambahkan media baru berupa DMEM dan FBS (Fetal Bovine Serum). Sel diinkubasi selama 24 jam, media sel dimasukkan ke conical tube dan disentrifuasi dengan kecepatan 3000xg selama 10 menit. Supernatan diambil dan disaring dengan filter 0,22 µm untuk mendapatkan medium terkondisi. Kemudian dilakukan kultur kondrogenik, sel dikultur dalam flat-bottom 24-well plate dengan media kultur hingga mencapai konfluen 80%. Setelah mencapai konfluen media kultur diganti dengan media penginduksi berupa medium kondrogenik standar OricellTM dan medium terkondisi (DMEM+FBS) yang ditambahkan dengan bahan penginduksi, kemudian diinkubasi selama 28 hari. Pada hari ke-7, 14,21, dan 28 dilakukan pewarnaan alcian blue.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok medium kondrogenik standar (OricellTM) dan medium terkondisi (DMEM+FBS) keduanya memiliki akumulasi glikosaminoglikan. Kelompok medium terkondisi (DMEM+FBS) memiliki akumulasi glikosaminoglikan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan kelompok medium kondrogenik standar (OricellTM). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa akumulasi glikosaminoglikan pada hari ke-21 lebih banyak jika dibandingkan dengan hari lain.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa medium terkondisi dari Gingival Mesenchymal Stem Cell (GMSC) mampu memicu sintesis glikosaminoglikan pada model kondrogenik yang dibuktikan dengan adanya akumulasi glikosaminoglikan setalah dilakukan pewarnaan alcian blue pada hari ke-7, 14, 21, dan 28.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]