dc.description.abstract | Pengelolaan mandiri diet diabetes merupakan salah satu komponen penting dalam tatalaksana
diabetes melitus tipe 2 (DMT2). Pengelolaan diet diabetes sangat penting dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan diabetes outcome, mengurangi resiko komplikasi dan
disabilitas, meningkatkan kualitas hidup, dan mencegah kematian dini akibat diabetes. Tujuan
penelitian ini adalah mengetahui gambaran pengelolaan mandiri diet diabetes. Metode penelitian
adalah deskriptif analitik dengan cross-sectional design. Subjek penelitian ini adalah penderita
DMT2 di Kabupaten Jember. Besar sampel adalah 180 responden dengan multistage random
sampling. Variabel penelitian adalah pengelolaan mandiri diet diabetes diukur dengan kuesioner
Self-Management Dietary Behaviors Questionnaire. Data dianalisis dengan analisis deskriptif dan
inferensial (uji Kruskal-Wallis dan Uji Mann-Whitney U). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
rata-rata usia responden adalah 55,33 ±6,98 tahun. Mayoritas responden adalah perempuan
(67,8%), menikah (83,9%), pendidikan dasar (46,1%), tingkat penghasilan < UMK (66,1%), dan
suku bangsa Madura (51,7%). Mayoritas responden mempunyai kemampuan pengelolaan
mandiri diet diabetes dalam kategori sedang (61,7%), dengan rata-rata skor adalah 42,89±9,063.
Terdapat perbedaan pengelolaan mandiri diet diabetes berdasarkan tingkat pendidikan, tingkat
e-Prosiding Kolokium Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Periode 1 Tahun 2022
132
penghasilan, dan suku bangsa (p=0,002; p=0,004; p = 0,001 < α=0,05). Sedangkan berdasarkan
usia, jenis kelamin, dan status pernikahan tidak ada perbedaan yang signifikan (p=0,706;
p=0,168; dan p=0,217 > α=0,05). Intervensi pengelolaan mandiri diet diabetes pada penderita
DMT2 sebaiknya memperhatikan kondisi sosiodemografi, terutama tingkat pendidikan,
penghasilan, dan suku bangsa. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kepatuhan
dan hasil pengelolaan diabetes. | en_US |