dc.description.abstract | Tanaman Tomat termasuk dalam Famili Solanaceae, serta merupakan salah
satu tumbuhan budidaya yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia
karena mudah dan murah untuk dikembangkan. Tanaman tomat termasuk tanaman
semusim yang berumur sekitar 3-4 bulan. Tanaman tomat dapat ditanam sepanjang
tahun. Namun, waktu yang paling baik untuk menanam tomat adalah musim
kemarau yang dibantu dengan penyiraman secukupnya. Tanaman tomat dapat
tumbuh baik di tempat yang bersuhu panas, akan tetapi tomat memiliki suhu
optimum untuk pertumbuhannya, sinar matahari yang berlebihan juga berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Tanaman tomat Varietas Tymoti
dan Maleo merupakan jenis tomat determinate hibrida yang mana tanaman akan
berhenti tumbuh ketika memasuki fase berbunga. Kedua Varietas memiliki
beberapa kesamaan yaitu berumur pendek saat panen yaitu kisaran pada 60-65 hari
setelah tanam dan memiliki potensi hasil 50 ton/ha. Buah tomat memiliki sifat yang
mudah rusak, penanganan yang tidak tepat pada buah tomat sebelum, selama dan
sesudah pemanenan dapat mempercepat proses kerusakan sehingga mengakibatkan
penurunan mutu yang selanjutnya mempengaruhi nilai gizi dan nilai ekonomisnya.
Tingginya kerusakan tomat selama pascapanen merupakan permasalahan yang
dihadapi dalam memenuhi harapan konsumen. Salah satu cara mencegah hal
tersebut yaitu dengan cara pemberian unsur Sulfur dan Silika yang mana Sulfur
berperan memperkuat tanaman dan menjadi resisten terhadap pantogen. Sedangkan
Silika berperan menambah pertebalan dinding sel pada buah tomat agar tidak
mudah retak. Percobaan lapang ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan hubungan
antara pemberian unsur sulfur-silika dan varietas tomat terhadap pertumbuhan dan
hasil tanaman tomat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni
2021. Penanaman dan pemeliharaan tanaman dilaksanakan di Rumah Kaca yang
terletak di Fakultas Pertanian Universitas Jember.Analisis Tanah dilaksanakan di
Laboratorium Biosains Politeknik Negri Jember. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan Rancangan Petak Terpisah (Split Plot Design) dengan rancangan
acak kelompok sebagai rancangan lingkungan, dengan petak utamanya Taraf pupuk
(Sulfur-Silika) dan anak petaknya Varietas (Tymoti F1 dan Maleo F1), diulang
sebanyak 3 kali sehingga didapatkan 18 perlakuan, tiap perlakuan terdiri dari 3
tanaman contoh. Aplikasi pupuk Sulfur-Silika menggunakan metode penyemprotan
melalui daun atau teknik foliar spray. Pupuk dasar diberikan dengan pupuk kandang
atau pupuk kimia sesuai anjuran Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Kementerian
Pertanian. Data percobaan dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam atau
analisis of varian (ANOVA), apabila antar kombinasi perlakuan dalam setiap
variabel percobaan berpengaruh yang nyata atau berbeda nyata secara statistik,
maka akan dilakukan uji lanjut untuk melihat pengaruh setiap kombinasi
perlakukan dengan menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan atau Duncan
Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf kepercayaan 95%.
Berdasarkan hasil penelitian terdapat pengaruh dan hubungan dari pemberian unsur
Sulfur(s)-Silika(si) dan Varietas. Pengaruh interaksi terdapat pada variabel Jumlah
buah pertanaman, Jumlah buah normal dan Bobot buah pertanaman. Pengaruh
faktor tunggal pada variable jumlah daun, jumlah bunga, jumlah cabang
pertanaman, kekerasan buah dan volume buah berpengaruh oleh faktor dosis
Sulfur-Silika. Sedangkan pada faktor varietas berpengaruh pada variabel jumlah
bunga dan kekerasan buah. Kombinasi perlakuan terbaik yang menunjang
pertumbuhan dan hasil tanaman tomat adalah P3 = S=41,4 mg; Si=180 mg dan
Varietas Tymoti, karena dari kombinasi perlakuan tersebut memberikan hasil
terbaik pada Jumlah buah pertanaman, Jumlah buah normal dan Bobot buah
pertanaman pada tanaman tomat | en_US |