Implementasi Teori Lawrence Green pada Aspek Sosial Budaya yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Anemia Ibu Hamil
Abstract
Anemia merupakan suatu keadaan adanya penurunan kadar hemoglobin,
hematokrin dan jumlah eritrosit dibawah nilai normal. Pada penderita anemia,
lebih sering disebut kurang darah. Ibu hamil yang mengalami anemia dapat
mengakibatkan kematian janin didalam kandungan, abortus, cacat bawaan, dan
BBLR.hal ini menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu meningkat. Dari data
yang didapatkan dari Kabupaten Banyuwangi tahun 2018 sebesar 22,7%, yaitu
1825 dari 8056 ibu hamil. Yang terbanyak terdapat di Puskesmas Wonosobo dan
Puskesmas Bajulmati. Maka peneliti perlu untuk melakukan penelitian dengan
judul “Implementasi Teori Lawrence Green Pada Aspek Sosial Budaya Pengaruh
Aspek Budaya yang Berpengaruh Terhadap Anemia Ibu Hamil”.
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik. Variabel bebas pada
penelitian ini adalah predisposing factors, reinforcing factors, dan enabling
factors. Variabel terikat pada penelitian ini adalah kejadian anemia pada ibu
hamil, dan variabel intervening dalam penelitian ini adalah perilaku kepatuhan
ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja
Puskesmas Wonosobo dan Puskesmas Bajulmati. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah ibu hamil trimester I-III, yakni 85 dan 146 responden. Teknik
sampling menggunakan total sampling. Analisis menggunakan uji statistik
bivariat Regresi Logistik.
Hasil Analisis data penelitian menunjukan Faktor predisposing di
Puskesmas Wonosobo (usia ibu, pendidikan ibu, dan status gizi) tidak
berpengaruh dengan perilaku kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet Fe. Dengan
nilai signifikan sebesar > α 0,05. Sedangkan (pengetahuan ibu, paritas, dan sosial
budaya) berpengaruh terhadap perilaku mengkonsumsi tablet Fe. Dengan nilai signifikan sebesar <α 0,05. Di Puskesmas Bajulmati (pengetahuan dan sosial
budaya) tidak berpengaruh terhadap perilaku ibu hamil dalam mengkonsumsi
tablet Fe. Dengan nilai signifikan sebesar > α 0,05. Sedangkan (usia ibu,
pendidikan ibu, status gizi, dan paritas) berpengaruh terhadap perilaku
mengkonsumsi tablet Fe. Dengan nilai signifikan sebesar <α 0,05. Faktor
Reinforcing di Puskesmas Wonosobo (peran bidan) tidak berpengaruh terhadap
perilaku kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe. Dengan nilai
signifikan sebesar > α 0,05. Sedangkan (peran suami dan peran kader)
berpengaruh terhadap perilaku kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe. Dengan nilai
signifikan sebesar <α 0,05. Di Puskesmas Bajulmati (peran bidan) tidak
berpengaruh terhadap perilaku kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet
Fe. Dengan nilai signifikan sebesar > α 0,05. Sedangkan (peran suami dan peran
kader) berpengaruh terhadap perilaku kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe. Dengan
nilai signifikan sebesar <α 0,05. Faktor Enabling di Puskesmas Wonosobo (KIE,
dan distribusi tablet Fe) tidak berpengaruh terhadap perilaku kepatuhan ibu hamil
dalam mengkonsumsi tablet Fe. Dengan nilai signifikan sebesar > α 0,05.
Sedangkan (Pelayanan ANC) berpengaruh terhadap perilaku kepatuhan
mengkonsumsi tablet Fe. Dengan nilai signifikan sebesar <α 0,05. Di Puskesmas
Bajulmati (KIE, dan distribusi tablet Fe) tidak berpengaruh terhadap perilaku
kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe. Dengan nilai signifikan
sebesar > α 0,05. Sedangkan (Pelayanan ANC) berpengaruh terhadap perilaku
kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe. Dengan nilai signifikan sebesar <α 0,05.
Faktor perilaku kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe di Puskesmas Wonosobo dan
Puskemas Bajulmati tidak berpengaruh terhadap kejadian anemia pada ibu hamil.
Dengan nilai signifikan sebesar > α 0,05.
Collections
- MT-Sciences of Health [112]