Rumah Adat Using Desa Kemiren Banyuwangi pada Tahun 1996-2019
Abstract
Latar Belakang pemilihan masalah penelitian ini yaitu Rumah Adat
Using Kemiren menjadi icon utama bagi masyarakat Using Banyuwangi yang
masih bertahan dengan nilai nilai filosofi di dalam Rumah Adat Using yang
berlokasi di kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, merupakan desa
yang masih menjaga adat istiadat, tradisi dan budaya yang lainnya, saat ini
masih dalam tahap perkembangan di bidang pariwisata, Kemiren juga
memiliki berbagai macam jenis kesenian dan kebudayaan, contohnya
kebudayaan dalam pembangunan rumah adat dengan ciri khas rumah
tradisional di Banyuwangi sebagai wujud akulturasi antara kebudayaan rumah
adat Kemiren dengan rumah adat Jawa dalam arsitekturnya. Sejak tahun 1996
desa Kemiren telah ditetapkan menjadi pusat desa wisata Using Kemiren
Banyuwangi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Pembangunan Rumah
Adat memiliki filosofi dan setiap kerangkan pembangunan memiliki fungsi
rumah adat yang dibangun tidak lepas dari kebudayaannya yang ada unsur
nilai filosofi dari bentuk struktur pembangunan yang menggerakkan
masyarakat sekitar untuk mendukung program dari pemerintah, dengan
membangun rumah adat perlu ditinjau kembali dari kepercayaan leluhurnya.
Adanya tradisi masyarakat terhadap rumah adat ini menunjukkan sebuah
hubungan timbal balik atau hubungan yang saling melengkapi. Hubungan itu bisa
berupa kegunaan rumah adat tersebut sebagai masyarakat atau bisa disebut
sebagai fungsi sosial terhadap masyarakat.
Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah (1) Apakah yang
melatar belakangi pembangunan rumah Adat Using Kemiren (2) Bagaimana
fungsi bentuk rumah adat Using dan perubahannya yang terjadi yang dibangun
oleh masyarakat Using (3) Bagaimana peran masyarakat adat Using dalam
membangun rumah adat Using tahun 1996-2019. Tujuannya mengetahui (1) latar
belakang pembangunan rumah adat Using Kemiren, (2) Untuk menjelaskan fungsi
bentuk rumah adat Using dan perubahannya yang terjadi yang dibangun oleh
masyarakat Using (3) Untuk mengetahui peran masyarakat adat Using dalam
membangun rumah adat Using tahun 1996-2019. Metode yang digunakan yaitu
metode penelitian sejarah yang terdapat 4 langkah dalam pelaksanaannya yaitu
Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi. Pendekatan yang digunakan yaitu
sosiologi seni dengan teori Role Play dan Fungsionalisme Struktural oleh Emile
Durkheim.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Desa Kemiren Rumah adat Using Kemiren
Banyuwangi menjadi ikon utama desa wisata budaya di Banyuwangi yang masih
bertahan eksistensinya hingga sekarang, Pada perjalanan sejarahnya Rumah adat
tidak terlepas dari asal usul tatanan arsitektur rumah adat Tradisional Jawa, namun
seiring dengan perkembangan zaman budaya tradisi terbentur oleh moderenisasi
yang membuat rumah adat dari segi bangunannya memiliki gaya modern, ciri
khas dari Rumah adat Using Banyuwangi adalah berdasarkan bentuk atapnya
dibedakan menjadi tiga yaitu Cerocogan, Baresan, dan Tikel Balung. Keunikan
dari Rumah adat Using Kemiren yaitu Konstruksi bangunannya dapat dilepas
pasang untuk dipindahkan dan tidak menggunakan paku melainkan Paju (pasang
pipih), Konstruksi rumah adat memiliki konstruksi yang unik, filosofi yang khas
dan nilai aksitektur ekologis tidak hanya itu material yang digunakan berupa kayu
bendo, bambu, serat pohon aren.