Profil Asesmen Beberapa Guru SD Kelas 6 pada Saat Pandemi COVID 19 di Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang
Abstract
Pandemi Covid 19 menjadi suatu musibah bagi semua Negara di penjuru
dunia termsuk di Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang. Di Desa
Jokarto mengalami dampak adanya Covid 19. Salah sataunya sistem pembelajaran
yang awalnya dilaksanakan di sekolah berubah menjadi online dirumah masing masing. Kebijakan tersebut banyak menimbulkan kerugian yang dialami Guru dan
peserta didik salah satu kerugian yang didapat yaitu proses asesmen atau penilaian
yang kurang maksimal.
Tujuan mengambil judul “Profil Asesmen Guru SD Kelas 6 pada saat
pandemi Covid 19 di Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang”
agar semua Guru dapat memahami pemahaman mengenai asesmen, mengetahui
pelaksanaan asesmen, dan juga mengetahui pengembangan pelaksanaan asesmen.
Tidak hanya itu saja dengan diadakannya sebuah seminar dan pelatihan tersebut
seorang Guru akan mendapat banyak pengalaman dan wawasan ilmu yang lebih
banyak tentang pentingnya asesmen. Penelitian ini dilaksanakan di 4 SD yang ada
di daerah Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang. Untuk penelitian
dilakukan selama 3 hari pada hari Selasa tanggal 6 April 2021, hari Sabtu tanggal
10 April 2021 dan hari Jumat tanggal 16 April 2021. Subjek penelitian ada 12
Guru namun yang diteliti hanya 11 Guru dikarenakan 1 Guru meninggal dunia.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan survai.
Selain menggunakan pendekatan survei, penelitian ini menggunakan metode
observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Tingkat pemahaman beberapa Guru SD Kelas 6 pada saat pandemi Covid
19 di Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang yang terdiri dari 6
indikator dan dapat dilihat secara rinci seperti berikut ini: 45,45% mengetahui
pengertian asesmen, 9,09% sebagian kecil telah mengerti bahwa asesmen,
evaluasi, dan tes mempunyai pengertian yang berbeda, 100% telah mengerti
aspek-aspek asesmen, 18,18% telah mengerti manfaat asesmen, 100% telah
mengerti tujuan asesmen, 100% telah mengetahui prinsip-prinsip asesmen. Dari
jawaban angket/kuesioner yang telah diberikan kepada Guru SD Kelas 6 dapat
disimpulkan bahwa tingkat pemahaman sebagian besar Guru sudah paham. Hal
tersebut dapat diketahui dari rata-rata jawaban responden dari 6 indikator yang
telah dijelaskan di atas yaitu sebesar 62,12% sesuai dengan kriteria pemahaman
asesmen yang telah ditetapkan sebelumnya. Guru dikatakan paham apabila
persentase rata-rata . . Dan terdapat 90,91% responden telah
mengembangkan asesmen, 9,09% yang tidak mengembangkan asesmen, 63,64%
mengetahui cara mengembangkan asesmen yang baik dan benar dari
sekolah/sesama Guru, 27,27% dari Internet, 18,18% digunakan kembali pada
kegiatan asesmen selanjutnya, 9,09% mengembangkan sekali tetapi apabila ada
perubahan maka akan membuat lagi, dan 63,64% mengembangkan beberapa kali
sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah. Jenis tagihan yang sering digunakan
oleh beberapa Guru SD kelas 6 pada saat pandemi Covid 19 yaitu pertanyaan
lisan, tugas individu, tugas kelompok dan ulangan harian.
Rata-rata pelaksanaan berdasarkan 6 indikator didapatkan hasil 62,12%.
Dapat disimpulkan bahwa asesmen yang dilaksanakan oleh Guru SD Kelas 6 telah
sesuai pelaksanaannya dengan pelaksanaan asesmen yang dianjurkan oleh BSNP.
Sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan bahwa pelaksanaan asesmen
dikatakan telah sesuai dengan yang dianjurkan oleh BSNP apabila rata-rata
persentase jawaban respondenu ntuk 6 indikator . Rincian dari
6 indikator tersebut 90,91% telah mengetahui langkah-langkah perencanaan
asesmen, 72,73% telah mengetahui penerapan langkah-langkah perencanaan
asesmen, 90,91% telah mengetahui pelaksaan langakah-langkah asesmen, 72,73%
menerapkan langkah-langkah pelaksanaan asesmen, 9,09% aspek asesmen yang
digunakan dalam pelaksanaan asesmen, 36,36% telah menerapkan asesmen sesuai
BSNP.
Faktor- faktor yang mempengaruhi penelitian mengenai Guru SD Kelas 6
pada saat pandemi Covid 19 di Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten
Lumajang. Dari hasil penelitian yang dilakukan dalam menjawab pertanyaan
rumusan masalah ke 4 tersebut dengan melakukan wawancara. Dari hasil
wawancara pada saat penelitian dapat diperoleh banyak kendala atau pun kerugian
yang dialami oleh responden diantaranya Kendala-kendala yang dialami oleh
Guru SD Kelas 6 pada saat pandemi Covid 19 di Desa Jokarto Kecamatan
Tempeh Kabupaten Lumajang selama melaksanakan asesmen antara lain:
Kesulitannya karena adanya pandemi maka pembelajaran menjadi daring
sehingga tidak bisa tatap muka dan pembelajaran menjadi tidak maksimal,
Kesulitan belajar daring terletak pada kelas rendah karena masih banyak yang
tidak bisa belajar secara daring menggunakan alat elektronik seperti HP dan
laptop, Waktu mengajar bagi Guru menjadi berkurang dan sarana prasarana
kurang, Gangguan sinyal karena tidak adanya tower, Harus datang ke rumah
peserta didik atau sambaing murid, Tidak hanya kendala saja namun dengan
adanya pandemi ini mempunyai sisi baiknya juga dari yang awalnya tidak paham
mengenai aplikasi online seperti zoom, saat ini beberapa Guru tersebut sudah
paham mengenai cara mengaplikasikan aplikasi zoom dan juga google classroom.
Dari semua faktor diatas banyak kendala yang dialami oleh Guru-Guru
dalam melakukan pembelajaran secara daring. Namun dengan adanya kendala
tersebut Guru-Guru di Desa Jokarto mempunyai inisiatif atau saran untuk
mengatasi hal tersebut yaitu dengan cara mengadakan program “Sambang Murid”
sambang murid dilakukan 3 kali dalam seminggu dan tetap dengan mematuhi
protokol kesehatan yaitu dengan menggunakan masker pada saat tatap muka
dengan peserta didik, membawa hand sanitaizer dan juga mencuci tangan dengan
air.