Pengaruh Model GI-GI (Group Investigation-Guided Inquiry) terhadap Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran IPA di SMP
Abstract
Pembelajaran IPA tidak sekedar menghafalkan, pemahaman suatu konsep, ataupun fenomena yang terjadi di alam, tetapi juga proses menemukan. Namun pada umumnya pembelajaran IPA berlangsung dengan sangat menekankan pada aspek pengetahuan dan pemahaman yang termasuk kemampuan berpikir tingkat rendah, padahal hanya sebagian kecil yang dilakukan pada aspek yang termasuk berpikir tingkat tinggi. Kondisi tersebut mengakibatkan keterampilan berpikir kritis siswa tidak dapat tumbuh begitu baik. Metode pembelajaran IPA yang terjadi dilapangan pada kenyatannya masih berorientasi kepada guru (teacher centered), sehingga siswa tidak mendapatkan pengalaman belajar yang berarti dan menantang bagi siswa. Hal tersebut menyebabkan siswa tidak sepenuhnya paham mengenai materi yang dijelaskan, sehingga mendapatkan nilai belajar yang minim. Apabila keadaan tersebut terus berlangsung, maka akan sulit bagi siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan yang didapatkan di kelas dengan kehidupan nyata. Sehingga, perlu dikembangkan pembelajaran IPA yang mampu melatih berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengkaji pengaruh model GI-GI (Group Investigation-Guided Inquiry) terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA di SMP, (2) mengkaji pengaruh model GI-GI (Group Investigation-Guided Inquiry) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPA di SMP.
Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian quasi eksperimen dengan menggunakan desain penelitian posttest-only control design. Metode yang diterapkan dalam menentukan tempat penelitian yaitu metode purposive sampling area. Pelaksanaan penelitian bertempat di SMP Negeri 1 Tegalsiwalan pada semester gasal tahun pelajaran 2021/2022. Populasi pada penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII. Teknik pengumpulan data utama yaitu pada hasil belajar ranah pengetahuan dan kemampuan berpikir kritis dengan menggunakan tes sedangkan hasil belajar ranah keterampilan dengan membuat poster. Teknik dan instrument pengumpulan data pendukung dengan menggunakan observasi, dokumentasi dan angket. Sebelum menentukan sampel, langkah awal yang dilakukan yaitu uji homogenitas. Hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa varian data bersifat homogen, maka dipilih kelas VIII C digunakan sebagai kelas eksperimen dan VIII D digunakan sebagai kelas kontrol. Hasil penelitian untuk menguji hipotesis hasil belajar maka tahap pertama yang dilakukan adalah uji normalitas dan diperoleh data yang berdistribusi normal sehingga dilanjutkan dengan uji paramterik dengan independent sample t-test dan diperolah hasil sig > 0.05 yang artinya data bersifat homogen. Hasil Sig. (2-tailed) < 0.05 yang artinya terdapat perbedaan hasil rata-rata hasil belajar ranah pengetahuan dan keterampilan kelas eksperimen dengan kels kontrol. Selanjutnya dilanjutkan dengan uji t-pihak kanan, diperoleh hasil (thitung > ttabel), sehingga kesimpulan yang bisa diambil rata-rata hasil belajar siswa ranah pengetahuan dan keterampilan kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Hasil penelitian untuk menguji hipotesis kemampuan berpikir kritis diperoleh data yang berdistribusi normal sehingga dilanjutkan dengan uji parametrik dengan independent sample t-test. Hasil Sig. > 0.05, yang artinya data bersifat homogen. Hasil Sig. (2-tailed) yaitu < 0.05 yang artinya terdapat perbedaan rata-rata kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selanjutntya dilanjutkan uji t-pihak kanan. Hasil perolehan memperlihatkan bahwa(thitung > ttabel) dikatakan bahwasanya H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga kesimpulan yang dapat diambil rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Berdasarkan hasil analisis data serta pembahasan, maka diperoleh kesimpulan bahwa: (1) Model pembelajaran GI-GI (Group Investigation-Guided Inquiry) berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa. (2) Model pembelajaran GI-GI (Group Investigation-Guided Inquiry) berpengaruh signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.