dc.description.abstract | Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan
pendekatan kualitatif. Metode penelitian ini digunakan oleh peneliti untuk
mendeskripsikan mengenai pemanfaatan media sosial sebagai media komunikasi
pemasaran PT Topsel Raharja Indonesia Kota Mojokerto. Lokasi penelitian ini
ditentukan dengan metode purposive area. Sedangkan untuk informan dari
penelitian ini ialah store manager dan karyawan divisi online. Metode
pengumpulan data penelitian ini diperoleh melalui tahapan observasi, wawancara,
dan dokumen. Tahapan analisis data penelitian ini yakni dengan reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PT Topsel Raharja Indonesia Kota
Mojokerto memanfaatkan berbagai media sosial sebagai media komunikasi
pemasarannya di masa pandemi covid-19 yakni youtube, instagram, facebook,
whatsapp, tik tok, dan telegram. Melalui berbagai media sosial yang dimanfaatkan
PT Topsel Raharja Indonesia Kota Mojokerto dapat melakukan unggahan berupa
iklan, promosi, konten, dan komunikasi dengan konsumen. Adapaun dampak dari
pemanfaatan berbagai media sosial oleh PT Topsel Raharja Indonesia Kota
Mojokerto yaitu kestabilan penjualan, memudahkan komunikasi dengan
konsumen, dan perluasan target konsumen. Terdapat kendala yang berbeda-beda
pada setiap media sosial yang dimanfaatkan sebagai media komunikasi pemasaran
oleh PT Topsel Raharja Indonesia Kota Mojokerto. Kendala pada youtube yakni
dari adanya review produk yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian.
Instagram, facebook, tik tok memiliki kendala yang hampir sama yakni bagaimana
perusahaan mengemas suatu unggahan mengenai produk yang dijual, namun tidak
secara langsung menjual produk pada media sosial tersebut. Sedangkan pada
telegram merupakan media sosial yang cukup tertutup dan tidak jauh berbeda
dengan whatsapp. Sehingga kendala dalam pemanfaatan telegram sebagai media
komunikasi pemasaran ialah perusahaan tidak dapat menyuarakan lebih luas
terkait produk yang dijual. Dan untuk whatsapp kendala lain yang dihadapi yaitu
kurang cepatnya respon pada konsumen, karena terbatasnya jumlah pengelola
media sosial dibandingkan dengan jumlah chat yang masuk dari konsumen. | en_US |