Hubungan Status Rumah Sehat dan Perilaku Penghuni dengan Kejadian Tuberculosis Paru Tahun 2020 (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Asembagus Kabupaten Situbondo)
Abstract
Sejak tahun 2013 hingga saat ini Indonesia menempati peringkat ke-3
secara global sebagai penyumbang kasus baru penyakit Tuberculosis (TB) (Global
Tuberculosis Report 2019). Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia tahun
2019, jumlah kasus TB di Indonesia mencapai 543.874 kasus. Berdasarkan Data
Dinkes Kabupaten Situbondo terdapat 964 kasus TB pada tahun 2020 dengan
penemuan kasus tertinggi pada wilayah Kerja Puskesmas Asembagus sebanyak
104 kasus TB dengan sebanyak 92 kasus TB Paru. Beberapa penelitian
menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kondisi fisik rumah
dan perilaku penghuni dengan kejadian TB Paru. Kondisi lingkungan fisik rumah
yang buruk dapat menjadi faktor risiko terjadinya penularan TB Paru diantaranya
pencahayaan dan ventilasi yang buruk, rumah yang padat penghuni, dan jenis
dinding dan lantai yang tidak memenuhi syarat. Perilaku penghuni rumah yang
tidak sehat erat kaitannya dengan kejadian TB Paru. Oleh karena itu, tujuan dari
penelitian ini untuk menganalisis hubungan kondisi fisik rumah dan perilaku
penghuni dengan kejadian TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Asembagus
Kabupaten Situbondo.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik observasional
menggunakan desain case-control. Sampel dalam penelitian ini sejumlah 40
responden kelompok kasus penderita TB Paru dan 40 responden kelompok control
bukan penderita TB dengan metode pengambilan sampel dengan simple random
sampling. Variabel terikat dalam penelitian adalah kejadian TB Paru di wilayah
kerja Puskesmas Asembagus. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
karakteristik responden (usia dan jenis kelamin), kondisi fisik rumah (kualitas ventilasi, pencahayaan, jenis lantai, jenis dinding, langit – langit, lubang asap
dapur, keberadaan jendela kamar dan ruang keluarga, kebiasaan membersihkan
rumah dan halaman, dan kebiasaan membuang sampah pada tempatnya). Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi pada data sekunder
pencatatan Rumah Sehat Kecamatan Asembagus tahun 2020. Analisis bivariat
dilakukan dengan uji chi-square membaca nilai p-value, OR dan 95% CI,
sedangkan analisis multivariat dilakukan dengan uji regresi logistik berganda
menggunakan enter.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]