Show simple item record

dc.contributor.authorASSABILA, Shinta Sawa
dc.date.accessioned2022-07-08T02:08:52Z
dc.date.available2022-07-08T02:08:52Z
dc.date.issued2021-08
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/108259
dc.descriptionValidasi unggah file repositori_Kacung Finalisasi unggah file repositori tanggal 8 Juli 2022_Kurnadien_US
dc.description.abstractSpodoptera litura F. atau ulat grayak merupakan salah satu hama polyfag atau menyerang lebih dari 2 tanaman inang. Serangan hama ulat grayak (Spodoptera litura F.) pada tanaman mengakibatkan kerugian sebesar 40%. Teknologi pengendalian dengan pestisida kimia yang digunakan untuk pengendalian dapat meninggalkan residu pada tanah dan lingkungan. Hal tersebut yang menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan pengendalian secara hayati yang ramah lingkungan, pengendalian hayati dapat menggunakan Agen Pengendali Hayati seperti Metarhizium anisopliae. M. anisopliae dapat menghasilkan metabolit sekunder sebagai pengendalian hama. Metabolit yang bersifat toksin dan dapat membunuh hama salah satunya yaitu senyawa destruksin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas dari senyawa destruksin dari beberapa isolate M. anisopliae terhadap S. litura. Isolat tersebut merupakan koleki dari Bapak Ir. Sigit Prastowo, M.P di Laboratorium Teknologi Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman, Program Studi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Jember. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan tersebut terdiri dari A= Senyawa destruksin dari isolat M. anisoliae asal Kalimantan Timur (Balairiam), B= Senyawa destruksin dari isolat M. anisoliae asal asal Madura, C= Senyawa destruksin dari isolat M. anisoliae asal Jember, D= Senyawa destruksin dari isolat M. anisoliae asal Situbondo dan K= Kontrol. Semua perlakuan dalam penelitian ini menggunakan konsentrasi 1000 ppm. Variabel pengamatan yang digunakan adalah mortalitas larva S. litura, toksisitas dan kemampuan makan larva. Kematian larva dari hasil mortalitas ditentukan perlakuan yang paling toksik dan kemudian dilanjutkan dengan uji toksisitas dengan menggunakan isolat tersebut.Uji toksisitas dilakukan utuk menentukan nilai LC50 daan LT50, konsentrasi yang digunakan untuk uji toksisitas yaitu 300, 600, 900, 1200 dan 1500 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa destruksin yang diuji mempunyai mortalitas yang berbeda, presentase tertinggi berasal dari isolat asal Kaltim (Balairiam) sebesar 50%. Nilai LC50 diketahui mencapai konsentrasi 1245,15 ppm (Y = 0,042x + 6) mampu membunuh 50% larva S. litura. Nilai LT50 konsentrasi yang memiliki waktu paling cepat untuk membunuh 50% larva S. litura yaitu 1500 ppm selama 5,07 hari. Pemberian senyawa destruksin tidak berpengaruh terhadap kemampuan makan larva S. litura dengan pakan daun jarak kepyaren_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Skripsi: Ir. Sigit Prastowo, M.P.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectSENYAWA DESTRUKSINen_US
dc.subjectISOLAT Metarhizium anisopliaeen_US
dc.subjectULAT GRAYAK Spodoptera litura F.en_US
dc.titleUji Toksisitas Senyawa Destruksin dari Beberapa Isolat Metarhizium anisopliae terhadap Ulat Grayak Spodoptera litura Fen_US
dc.typeWorking Paperen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record