dc.description.abstract | Spodoptera litura F. atau ulat grayak merupakan salah satu hama polyfag
atau menyerang lebih dari 2 tanaman inang. Serangan hama ulat grayak
(Spodoptera litura F.) pada tanaman mengakibatkan kerugian sebesar 40%.
Teknologi pengendalian dengan pestisida kimia yang digunakan untuk
pengendalian dapat meninggalkan residu pada tanah dan lingkungan. Hal tersebut
yang menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan pengendalian secara hayati
yang ramah lingkungan, pengendalian hayati dapat menggunakan Agen
Pengendali Hayati seperti Metarhizium anisopliae. M. anisopliae dapat
menghasilkan metabolit sekunder sebagai pengendalian hama. Metabolit yang
bersifat toksin dan dapat membunuh hama salah satunya yaitu senyawa
destruksin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas dari senyawa
destruksin dari beberapa isolate M. anisopliae terhadap S. litura. Isolat tersebut
merupakan koleki dari Bapak Ir. Sigit Prastowo, M.P di Laboratorium Teknologi
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman, Program Studi Proteksi
Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Jember.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5
perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan tersebut terdiri dari A= Senyawa destruksin
dari isolat M. anisoliae asal Kalimantan Timur (Balairiam), B= Senyawa
destruksin dari isolat M. anisoliae asal asal Madura, C= Senyawa destruksin dari
isolat M. anisoliae asal Jember, D= Senyawa destruksin dari isolat M. anisoliae
asal Situbondo dan K= Kontrol. Semua perlakuan dalam penelitian ini
menggunakan konsentrasi 1000 ppm. Variabel pengamatan yang digunakan
adalah mortalitas larva S. litura, toksisitas dan kemampuan makan larva.
Kematian larva dari hasil mortalitas ditentukan perlakuan yang paling toksik dan
kemudian dilanjutkan dengan uji toksisitas dengan menggunakan isolat tersebut.Uji toksisitas dilakukan utuk menentukan nilai LC50 daan LT50, konsentrasi yang
digunakan untuk uji toksisitas yaitu 300, 600, 900, 1200 dan 1500 ppm.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa destruksin yang diuji
mempunyai mortalitas yang berbeda, presentase tertinggi berasal dari isolat asal
Kaltim (Balairiam) sebesar 50%. Nilai LC50 diketahui mencapai konsentrasi
1245,15 ppm (Y = 0,042x + 6) mampu membunuh 50% larva S. litura. Nilai LT50
konsentrasi yang memiliki waktu paling cepat untuk membunuh 50% larva S.
litura yaitu 1500 ppm selama 5,07 hari. Pemberian senyawa destruksin tidak
berpengaruh terhadap kemampuan makan larva S. litura dengan pakan daun jarak
kepyar | en_US |