Pengaruh Variasi Konsentrasi Hidrolisat Ikan dalam Pakan dan Lama Pemberian terhadap Kadar Lipid dalam Daging Paha Ayam Broiler
Abstract
Ayam broiler termasuk dalam jenis unggas yang dipelihara sebagai unggas 
penghasil daging (Azizah et al., 2017). Ayam broiler memiliki karakeristik yang 
khas yaitu pertumbuhan yang cepat, sebagai penghasil daging dengan konversi 
pakan yang rendah (Tamalluddin, 2014). Pertumbuhan yang cepat pada ayam 
broiler cenderung memiliki kandungan lemak yang tinggi, kandungan lemak yang 
tinggi sebanding dengan bobot karkas ayam yang berat. Hal tersebut menjadi 
salah satu pertimbangan bagi konsumen dan peternak (Azizah et al., 2017). 
Kandungan lemak yang tinggi tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor kualitas 
pakan. Penelitian Sari et al., (2014) menyatakan bahwa pakan yang mengandung 
protein tinggi dapat mempengaruhi asupan protein di dalam daging dan asam 
amino tercukupi, sehingga metabolisme sel-sel dalam tubuh berlangsung normal. 
Penambahan hidrolisat ikan dalam pakan ayam menurut penelitian Sjaifullah et 
al., (2019) dapat menurunkan kadar air dan kadar nitrogen pada kotoran ayam 
petelur, penurunan tersebut mengindikasikan adanya efisiensi penyerapan pakan 
yang baik dalam sistem pencernaan ayam petelur. 
Penelitian ini menggunakan hidrolisat ikan yang digunakna sebagai 
campuran pakan dengan tujuan untuk menurunkan kadar lipid daging paha ayam 
broiler. Konsentrasi hidrolisat ikan yang dicampur dalam pakan yaitu 0,0%; 1,0%; 
1,5%; dan 2,0% dengan lama pemberian pakan 16 dan 21 hari. Pakan dengan 
campuran hidrolisat ikan diberikan pada ayam berumur 15 hari dan pengambilan 
sampel ayam broiler dilakukan pada saat ayam berumur 30 dan 35 hari. Analisis 
kadar lipid daging paha ayam broiler dilakukan menggunakan metode sohxletasi 
dengan pelarut n-heksana. Besar pengaruh pemberian hidrolisat ikan terhadap kadar lipid dapat dilihat dari hasil uji anova two ways dan uji lanjutan yaitu LSD 
(Least Significat Different).
Penambahan hidrolisat ikan dengan konsentrasi 0,0%; 1,0%; 1,5%; dan 
2,0% dapat mempengaruhi kadar lipid dalam daging paha ayam broiler. 
Penambahan hidrolisat ikan yang semakin tinggi mengakibatkan kadar lipid 
dagaing paha ayam broiler semakin rendah. Penurunan kadar lipid secara 
signifikan pada lama pemberian pakan 16 hari dapat dilihat dari perlakuan kontrol 
(0,0%) yaitu 6,16% menurun menjadi 5,48%; 4,71%; dan 3,67% pada 
pencampuran hidrolisat ikan 1,0%; 1,5%; dan 2,0%. Penurunan kadar lipid daging 
paha ayam broiler juga terdapat pada lama pemberian pakan 21 hari dengan 
perlakuan kontrol (0%) 6,34% menurun menjadi 4,60%; 3,37%; dan 2,54% pada 
pencampuran hidrolisat ikan dalam pakan pada konsentrasi 1,0%; 1,5%; dan 
2,0%. Pakan yang dicampur dengan variasi konsentrasi hidrolisat ikan mengalami 
penurunan kadar lipid, jadi kadar lipid daging paha ayam broiler pada konsentrasi 
hidrolisat ikan 0,0% > 1,0% > 1,5% > 2,0%. Kadar lipid daging paha ayam broiler 
dengan lama pemberian pakan 21 hari lebih kecil dibandingkan dengan lama 
pemberian pakan 16 hari setelah diberi perlakuan pencampuran hidrolisat ikan 
dalam pakan. Berdasrakan hasil uji two-ways anova menunjukkan perlakuan 
pencampuran variasi konsentrasi hidrolisat ikan dalam pakan dan lama pemberian 
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kadar lipid daging paha ayam 
broiler. Hasil dari uji LSD juga menunjukkan variasi konsentrasi hidrolisat ikan 
0% yang dicampur dalam pakan berbeda signifikan dengan pencampuran 
hidrolisat ikan 1,0%; 1,5%; dan 2,0%. Konsentrasi hirdolisat ikan 1,0% berbeda 
signifikan dengan 1,5% dan berbeda signifikan dengan 2,0% yang dicampur 
dalam pakan dan hasil uji LSD pada lama pemberian pakan, menunjukkan 
perbedaan signifikan antara lama pemberian pakan 16 hari dan 21 hari
