Stilistika dalam Dwilogi Novel Rahvayana Karya Sujiwo Tejo dan Pemanfaatannya Sebagai Alternatif Materi Pembelajaran Sastra di SMA
Abstract
Fenomena stile yang digunakan pengarang untuk menimbulkan efek estetis,
khususnya dalam karya sastra menjadi daya tarik untuk dikaji lebih mendalam.
Stile pengarang dalam menciptakan novel tersebut, dapat diketahui dengan kajian
stilistika. Stilistika merupakan disiplin ilmu yang digunakan untuk menganalisis
stile/gaya bahasa. Selain itu, stilistika memiliki keistimewaan, yakni dapat
digunakan untuk mengungkap ideologi pengarang dari bahasa yang
digunakannya. Penelitian ini, termasuk jenis stilistika genetis karena objek yang
diteliti adalah salah satu novel yang diciptakan oleh seorang pengarang.
Pembacaan awal pada dwilogi novel Rahvayana tampak stile Sujiwo Tejo yang
ditinjau dari aspek kebahasaan berupa diksi, majas, dan citraan sebagai berikut;
pertama, indikasi diksi yang digunakannya dalam dwilogi novel Rahvayana
berupa kata vulgar. Kata vulgar yang digunakannya untuk menyampaikan
berbagai ekspresi; kedua, indikasi majas terdapat dalam dwilogi novel Rahvayana
berkaitan dengan majas perbandingan dan pertentangan. Majas tersebut digunakan
untuk menyampaikan berbagai kritikan; ketiga, indikasi citraan yang terdapat
dalam dwilogi novel Rahvayana berkaitan dengan citraan-citraan intelektual.
Citraan intelektual digunakannya untuk menstimulus intelektualitas pembaca.
Ideologi Sujiwo Tejo yang direfleksikan Sujiwo Tejo dalam dwilogi novel
Rahvayana ialah bentuk dekontruksi pemikiran pengarang dan kritik tentang epos
Ramayana yang ditulis oleh Resi Walmiki. Hasil penelitiaan dapat digunakan
sebagai alternatif pembelajaran apresiasi sastra di SMA kelas XII semester genap Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan rancangan
penelitian deskriptif melalui pendekatan stilistika genetis. Sumber data dalam
penelitian ini adalah dwilogi novel Rahvayana karya Sujiwo Tejo dan silabus
kurikulum 2013 revisi 2018 pada tingkat SMA kelas XII. Data dalam penelitian
ini adalah kutipan-kutipan yang ada dalam novel, berupa kata, kalimat, paragraf,
atau wacana yang merepresentasikan bentuk stile Sujiwo Tejo dalam dwilogi
novel Rahvayana, berbagai referensi yang berkaitan dengan ideologi Sujiwo Tejo, dan
silabus digunakan sebagai acuan alternatif materi pembelajaran pada KD 3.9
menganalisis isi dan kebahasaan novel. Teknik pengumpulan data yang digunakan
pada penelitian ini adalah dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan pada
penelitian ini, yakni metode analisis data stilistika genetis.
Hasil temuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) diksi yang
dominan digunakan Sujiwo Tejo dalam dwilogi novel Rahvayana berupa kata
vulgar dan kata serapan. Kata vulgar yang terdapat didalamnya, bertujuan sebagai
ekspresi kekaguman, kritikan, simbol keakraban dan kata serapan (adaptasi dan
adopsi), bertujuan sebagai ekspresi kritikan dan menciptakan latar waktu modern
dalam dwilogi novel Rahvayana; (2) majas yang dominan digunakan Sujiwo Tejo
dalam dwilogi novel Rahvayana berupa majas perbandingan dan pertentangan.
Majas perbandingan dan pertentangan yang digunakan Sujiwo Tejo bersifat
analogi-ekspresi kritikan, kekesalan, kekecewaan, kerinduaan, dan dekonstruksi
pemikiran; (3) citraan yang dominan digunakan Sujiwo Tejo berupa citraan
intelektual, bertujuan untuk menstimulus daya imajiner pembaca. Citraan
intelektual digunakannya sebagai ekpresi ketulusan, menenangkan hati dan
dekonstruksi pemikiran; (4) ideologi Sujiwo Tejo dalam dwilogi novel Rahvayana
yang ditinjau dari aspek biografi, sosiohistoris, dan kondisi sosial budaya
masyarakat merefleksikan ideologi ketulusan dan ketekunan dalam
memperjuangkan cinta, hingga titik darah penghabisan; (5) hasil penelitian dapat
dimanfaatkan oleh guru sebagai alternatif materi pembelajaran sastra di SMA
kelas 12 semester dua dengan KD 3.9 menganalisis isi dan kebahasaan novel yang
berpedoman pada kurikulum 2013 sesuai Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018.