dc.description.abstract | Pertumbuhan dan perkembangan jumlah penduduk itu juga meningkatkan
kebutuhan akan fasilitas tempat tinggal, yang berarti pula akan meningkatkan
kebutuhan akan unit-unit hunian baru. Penyediaan fasilitas perumahan
dilaksanakan oleh kedua bela pihak, pemerintah dan swasta (pengembang).
Pengembang perumahan harus mampu memenuhi akan semua kebutuhan keinginan
konsumen/penghuni, sehingga penghuni dapat memperoleh kepuasan dari membeli
rumah yang ditawarkan. Kepuasan dapat didefinisikan sebagai perbandingan hasil
beberapa proses yang diharapkan tercapai dibandingkan dengan apa yang
sebenarnya diterima. Penghuni tentunya memiliki kriteria penilaian tersendiri
terhadap kualitas produk yang mereka terima,dan persepsi penghuni mungkin dapat
berbeda dari persepsi pihak pengembang. Perumahan Bumi Tegal Besar Jember
mulai dibangun pada awal tahun 2007 yang mempunyai luas lahan sebesar ±65
hektar. Perumahan ini terbagi dalam beberapa blok dengan tipe rumah 21, 24, 30,
36, dan 40.
Metode yang cocok untuk mengetahui apa yang dibutuhkan konsumen adalah
Quality Function Deployment (QFD). Fokus utama dari Quality Function
Deployment (QFD) adalah melibatkan pelanggan dalam proses pengembangan
produk sedini mungkin, karena pelanggan tidak akan puas dengan suatu produk,
meskipun suatu produk telah dihasilkan secara sempurna (Tjiptono, 2001) dalam
M.Husnil Ibad (2018).
Berdasarkan Hasil Penelitian, didapatkan :
Kondisi eksisting pada Perumahan Bumi Tegal Besar Jember sudah
sepenuhnya memenuhi keinginan konsumen dan ketetapan yang diatur di dalam
Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 403/KPTS/M/2002
tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (Rs SEHAT), SNI 03-6967-2003 tentang Persyaratan Umum Sistem Jaringan dan Geometrik Jalan
Perumahan, dan SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan
Perumahan di Perkotaan.
Identifikasi kepuasan konsumen pada Perumahan Bumi Tegal Besar Jember
belum memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari nilai gap (tingkat kesenjangan) yang
bernilai negatif dengan 5 variabel yang berada di urutan tertinggi yaitu kualitas
bahan yang digunakan dalam pembangunan, jarak lokasi perumahan, fasilitas
penyediaan air bersih/PDAM, keamanan lokasi perumahan, dan fasilitas
pembuangan air limbah/air kotor.
Hasil analisis SWOT terhadap kepuasan penghuni pada Perumahan Bumi
Tegal Besar Jember yaitu:
a. Faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan bagi PT. Gunung Batu yaitu
desain rumah yang menarik, lokasi yang strategis, fasilitas sarana dan
prasarana yang memadai, kemudahan pembayaran uang muka yang rendah
atau bisa dicicil (KPR), memiliki akses yang dekat dengan pusat
pelayanan, pendidikan, dan kesehatan, memiliki legalitas tanah dan
bangunan lengkap (Sertifikat HGB, Site Plan dan IMB. Faktor- faktor
internal yang menjadi kelemahan yaitu sistem pemasaran yang masih
sederhana dan belum memanfaatkan kemajuan teknologi.
b. Faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang bagi PT. Gunung Batu yaitu
kebutuhan rumah yang semakin meningkat di Kota Jember, tingkat
kesejahteraan penduduk Kota Jember yang semakin meningkat, tingkat
bunga KPR yang rendah, dan kemajuan teknologi informasi. Sedangkan
faktor-faktor eksternal yang menjadi ancaman yaitu pengembang lain yang
sudah mempunyai sistem pemasaran dan kualitas bahan yang lebih baik,
munculnya berbagai perumahan baru di Jember, kenaikan tingkat bunga
KPR, dan kenaikan harga material.
Strategi perbaikan pada Perumahan Bumi Tegal Besar Jember yaitu:
Menciptakan produk yang lebih berkualitas dengan menggunakan bahan
baku yang baik dan tenaga kerja yang ahli Meningkatkan sistem pemasaran dengan memanfaatkan peluang
kemajuan teknologi informasi.
Meningkatkan pangsa pasar dengan membidik pasar karyawan,
wiraswasta, dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan memanfaatkan
peluang kebutuhan rumah yang semakin meningkat di Kota Jember
dengan tingkat bunga KPR yang rendah | en_US |