dc.description.abstract | Literasi matematis adalah kapasitas atau potensi siswa secara individual
untuk dapat merumuskan, menerapkan konsep serta menginterpretasikan ilmu
matematika dalam konteks tertentu. Potensi siswa yang memiliki cakupan nalar
dan mengkonstruk konsep, prosedural, menggambarkan fakta dan alat
matematis, serta mampu menjelaskan dan memberikan suatu prediksi fenomena
dalam hitungan matematis sehingga matematika dapat digunakan dalam
kehidupan sehari-hari saat terdapat problematik yang harus diselesaikan secara
logis.
Berdasarkan pada jenis data penelitian, dan fenomena atau masalah yang
dikaji penelitian ini mengambil jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan
deskriptif kualitatif dilakukan untuk menganalisis atau mendiskripsikan
kemampuan literasi matematis siswa kelas VI SDN 2 Kedunggebang dengan
dasar kemampuan matematika yang diklasifikasikan menjadi tiga level yakni level
rendah, level sedang, level tinggi. Analisis literasi matematis siswa didasarkan
pada kemampuan merumuskan masalah, mengoperasikan atau menerapkan
konsep, menginterpretasikan jawaban. Subjek penelitian yang dimaksudkan
adalah responden dalam penelitian adalah siswa kelas VI total 28 siswa dengan
jumlah 9 siswa laki-laki dan jumlah 19 siswa perempuan.
Analisis literasi matematis menggunakan soal dengan ketentuan yakni dua
butir soal LOTS dan dua butir soal HOTS disesuaikan dengan indikator literasi
matematis. Proses wawancara hanya diambil dua siswa tiap kategori kemampuan
matematika karena keterbatasan waktu yang dimiliki saat penelitian,
pengkategorian tersebut dilakukan dengan cara memasukkan siswa kedalam
kategori berdasarkan nilai KKM yang SDN 2 Kedunggebang gunakan yakni nilai
75. Didapatkan 7 siswa yang memiliki kemampuan matematika rendah, 16 siswa
yang memiliki kemampuan sedang dan 5 siswa yang memiliki kemampuan tinggi.
Siswa dengan kemampuan matematika yang rendah mampu
menyelesaikan literasi matematis merumuskan masalah, menerapkan konsep, dan
interpretasi dengan runtut dan tepat pada 1 soal dari 4 soal yang diberikan,
ditunjukkan oleh jawaban 1 soal dengan tepat, satu soal dengan tidak tepat dari 4
soal yang diberikan yakni tidak mampu menuliskan rumusan masalah dengan
tepat, dan menyelesaikan masalah hingga menginterpretasikan persoalan. Siswa
dengan kemampuan matematika sedang mampu menyelesaikan literasi matematis
merumuskan masalah, menerapkan konsep, dan interpretasi dengan runtut dan
tepat pada 2 soal dari 4 soal yang diberikan, ditunjukkan oleh jawaban 2 soal dari
4 soal yang diberikan yaitu mampu menuliskan rumusan masalah diketahui dan
ditanyakan dengan tepat, menerapkan konsep dan menginterpretasikan persoalan
pada soal nomor 1 dan soal nomor 2, sedangkan pada soal nomor 3 dan soal
nomor 4 siswa kesulitan untuk merumuskan masalah sehingga siswa juga tidak
mampu memenuhi menerapkan konsep dan menginterpretasikan persoalan.
Siswa dengan kemampuan matematika tinggi mampu menyelesaikan
literasi matematis merumuskan masalah, menerapkan konsep, dan interpretasi
dengan runtut dan tepat pada 3 soal dari 4 soal yang diberikan, ditunjukkan oleh
jawaban menjawab 3 soal dari 4 soal yang diberikan bahwa siswa mampu
menuliskan rumusan masalah diketahui dan ditanyakan dengan tepat, menerapkan
konsep hingga menginterpretasikan persoalan dengan tepat pada soalan nomor 1
dan soal 2, sedangkan sisanya terdapat beberapa siswa yang mengerjakan soal
nomor 3 dan soal nomor 4. Hasil tersebut juga dibandingkan dengan penelitian
lain maupun hasil literasi oleh PISA, sehingga tidak jauh berbeda dengan
kesimpulan yang didapatkan. Secara umum literasi haruslah dilakukan dengan
runtut dan dapat diselesaikan hingga interpretasi. Penelitian yang dilakukan oleh
Aeni (2020) mendapat hasil yakni literasi matematis cenderung mengikuti
kemampuan matematika siswa, oleh karena itu, penelitian ini juga menunjukkan
hal serupa yakni literasi matematis siswa merupakan representasi dari kemampuan
matematika siswa. | en_US |