Pengembangan Media Engklek Gunung Menggunakan Tema Kearifan Lokal Jember dalam Meningkatkan Kemampuan Calistung (Membaca, Menulis, Menghitung) pada Anak Usia 5-6 Tahun di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember Tahun 2020/2021
Abstract
Anak Usia Dini (AUD) merupakan anak yang memiliki rentang usia 0-6 tahun, di
usia tersebut anak memiliki perkembangan yang pesat dan rasa ingin tahu yang tinggi.
Dalam mengembangkan seluruh aspek perkembangannya anak memerlukan suatu
stimulasi dan upaya untuk menunjang perkembangannya dengan kegiatan yang
disesuaikan oleh karakteristik anak dan di sesuaikan dengan Standart isi Tingkat
Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA). Pada dasarnya Anak Usia Dini (AUD) dapat
mengembangkan potensi-potensinya dengan stimulus yang tepat dan sarana prasarana yang
menunjang seperti di lembaga Taman Kanak-Kanak (TK) karena di lembaga tersebut anak
dapar bersoaialisasi dang mengembangkan seluruh potensi dan kemampuannya. Kegiatan
anak tentu harus disesuaikan dengan karakteristik anak yang mudah merasa jenuh,
sehingga banyak tokoh yang memberikan pendapat bahwasanya bermain merupakan
kegiatan yang efektif dalam mengembangkan potensi dan kemampuan anak dengan cara
yang menyenangkan, kegiatan bermain tentu harus dikombinasikan dengan materi-materi
pembelajaran untuk menunjang perkembangan anak.
Melihat dari paparan di atas berbanding terbalik dengan keadaan yang ada saat ini
bahwa adanya guru yang memberikan stimulus pada anak dengan metode yang kurang
sesuai yakni memberikan jam tambahan saat jam istirahat anak, memberikan kegiatan yang
membosankan sehingga materi yang diberikan oleh guru tidak tersampaikan, selain itu
adanya tuntutan dari orangtua pada guru agar anak-anak dapat membaca, menulis dan
menghitung karena ada beberapa lembaga Sekolah Dasar (SD) yang menuntut tes
membaca, menulis dan menghitung. Terlepas dari hal tersebut ternyata kemampuan
akademik pada anak-anak terutama dalam kegiatan Membaca, Menulis dan Menghitung
(CALISTUNG) kurang sesuai atau kurang baik sehingga perlu untuk dikembangkan dalam
kegiatan yang menyenangkan bagi anak yakni bermain. Melihat permasalahan tersebut
dapat disimpulkan bahwa penelitian ini akan memecahkan suatu permasalahan pada
kemampuan calistung anak dengan menggunakan metode bermain engklek yang
bertemakan keragaman daerah jember, mengingat anak-anak berasal dari daerah Jember
dan tentunya harus memahami keragaman daerah anak. Penelitian ini mengusung suatu
pengembangan media dalam meningkatkan kemampuan Membaca, Menulis dan
Menghitung (CALISTUNG) menggunakan media engklek gunung yang dikembangkan
dan di uji kelayakannya secara teoritis, kepraktisan dan keefektifan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian R&D dengan menggunakan
pengembangan yang dikemukakan oleh Robert Maribe Branch yakni model ADDIE.
Model ADDIE meliputi 1) analisis, merupakan kegiatan dalam mengidentifikasi dan
menganalisis kondisi lingkungan sekitar guna mengetahui apa saja yang di butuhkan dalam
pembuatan suatu produk sehingga dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. 2) desain
atau perancangan, merupakan tahapan selanjutnya setelah menganalisis, tahapan ini
bermaksud sebagai langkah dalam pembuatan desain suatu produk yang akan
dikembangkan sebagai produk yang dibutuhkan dalam meningkatkan kemampuan
calistung pada anka usia 5-6 tahun. 3) development atau pengembangan, merupakan
tahapan dalam mengembangkan suatu rancangan atau desain yang telah dibuat,
pengembangan ini bermaksud sebagai sarana dalam mewujudkan metode dan
pengembangan yang akan dilakukan dalam meningkatkan suatu kemampuan. 4)
implementation atau penerapan, bermaksud sebagai kegiatan dalam melaksanakan kegiatan
sesuai dengan rancangan sehingga produk yang telah di desain dan dikembangkan dalam
direalisasikan kegiatannya dalam tahapan ini. 5) evaluasi, ialah tahapan akhir dalam model
pengembangan ini, tahapan ini dapat menghasilkan suatu nilai dan masukan dari hasil
pengembangan yang telah dilakukan pada tahan implementation. Metode ini dilaksanakan
di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember yang diujikan kepada anak usia 5-6 tahun
sebanyak 16 anak sebagai subjek. Uji ini dilaksanakan sebanyak tiga kali, kelompok kecil
sebanyak 6 anak diujikan satu kali dan kelompok besar sebanyak 16 anak diujikan
sebanyak dua kali.
Dari hasil analisis data menunjukan kevalidan secara teoritis dan kepraktisan
dengan nilai 4,34 dengan kategori valid untuk validasi teoritis, nilai 4,42 dengan kategori
xi
tinggi untuk validasi kepraktisan. Uji kevalidan teoritis dan kepraktisan di uji oleh kepala
sekolah dan guru yang berada di kecamatan Sumbersari, validator 1 bernama Sunapsih,
S.Psi dan validator 2 bernama Umi Kulsum, S.Pd. Untuk hasil validasi keefektifan
mendapatkan nilai 74,3% pada pertemuan awal dengan subjek 6 orang anak usia 5-6 tahun.
Pada pertemuan kedua dan ketiga subjek anak usia 5-6 tahun sebanyak 16 orang anak
dengan nilai pertemuan kedua sebesar 83,7% dengan kategori tinggi, pertemuan ketiga
dengan nilai yang menunjukan kategori sangat tinggi yakni 91% sehingga dalam penelitian
ini menunjukan hasil yang valid dan efektif.