Show simple item record

dc.contributor.authorIKHSANI, Akbar Anugrah
dc.date.accessioned2022-06-28T01:30:53Z
dc.date.available2022-06-28T01:30:53Z
dc.date.issued2021-03-04
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107922
dc.description.abstractCadangan minyak mentah dunia mengalami pengurangan dan lingkungan telah mempertimbangkan berfokus pada penggunaan sistem energi bersih, terbarukan dan berkelanjutan. Di tengah krisis energi saat ini timbul pemikiran untuk diversifikasi energi dengan mengembangkan sumber energi lain untuk energi alternatif untuk penyediaan konsumsi energi nasional. Indonesia memiliki beraneka ragam sumber daya energi fosil seperti minyak dan gas bumi sedangkan pada energi alternatif yaitu panas bumi, energi air, biogas,biomassa, matahari, angin, dan gelombang laut Pemakaian etanol sebagai bahan bakar kendaran bermotor, baik secara murni atau dengan dicampur bensin, telah mendapat perhatian dari para peneliti sejak 40 tahun terakhir Penambahan etanol pada bensin dengan konsentrasi rendah dapat mengakibatkan performa kendaraan menjadi meningkat tanpa mengubah sistem dan komponen pada kendaraan akan tetapi berbeda jika konsentrasi campuran etanol dan bensin terlalu tinggi terutama pada panas laten bahan bakar etanol dan bensin yang memiliki perbedaan yang sangat tinggi karena etanol memiliki panas laten tiga kali lipat dari panas laten bensin. Sehingga dibutuhkan perlakuan pada sistem motor bakar yang menggunakan bahan bakar etanol dan bensin dengan konsentrasi tinggi agar penggunaan etanol dapat dilakukan pada mesin berbahan bakar bensin. Berbagai macam perubahan sistem pada kendaraan dapat dilakukan salah satunya adalah memanaskan udara masuk dan memvariasikan nilai lambda dalam ruang bakar karena etanol dan bensin memiliki karakteristik yang berbeda. untuk mendapatkan performa yang maksimal maka salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melakukan pemanasan udara masuk ruang bakar dan memvariasikan nilai lambda diharapkan kinerja mesin etanol dapat lebih baik dari pada mesin bensin. Oleh karena itu perlu mendapatkan suhu udara masuk ruang bakar dan air fuel ratio yang tepat yang tepat pada campuran bahan bakar etanol dan bensin. Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan 2 perlakuan yakni perlakuan nilai lambda dan suhu udara masuk, untuk tiap variasi nilai lambda dilakukan 4 perlakuan pemanasan udara masuk. Nilai lambda yang digunakan yakni 0,9, 1, 1,1 dan perlakuan suhu yang digunakan 26°C (standar), 30°C, 40°C dan 50°C, dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa untuk nilai torsi tertinggi terdapat pada bahan bakar E30 dengan variasi nilai lambda 1,1 dengan perlakuan suhu 30°C dengan nilai 9,56 N.m, untuk daya tertinggi pada bahan bakar E30 dengan variasi nilai lambda 1,1 dengan perlakuan suhu 30°C dengan nilai 6,36 kW dan nilai konsumsi bahan bakar spesifik pada penggunaan E0 dengan perlakuan suhu 30°C dengan variasi nilai lambda 1,1 , sfc minimum sebesar 0,16 kg/HP.jam, untuk efisiensi termal terbaik pada E30 dengan perlakuan suhu 30°C dengan variasi nilai lambda 1,1 dengan nilai 43,38% dan untuk tekanan efektif rata – rata pada E30 dengan perlakuan suhu 30°C dengan variasi lambda 1,1 bmep yang dihasilkan sebesar 1109,45 kPa. Pada emisi gas buang nilai CO terendah terdapat pada bahan bakar E50 dengan variasi lambda 1,1 dengan suhu standar dengan nilai CO 1,48% dan nilai HC terendah pada bahan bakar E50 dengan variasi lambda 1,1 dengan pemanasan udara standar dengan kandungan HC 173 ppmen_US
dc.description.sponsorshipDr. Muh Nurkoyim Kustanto, S.T., M.T ; Dosen Pembimbing Ir. Boy Arief Fachri, S.T, M.T, Ph.Den_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Tekniken_US
dc.subjectBahan Bakar Etanolen_US
dc.subjectPertaliteen_US
dc.subjectMotor Bakar Beat ESPen_US
dc.titlePenggunaan Bahan Bakar Etanol dan Pertalite Serta Pemanasan Udara Masuk Terhadap Unjuk Kerja Motor Bakar Beat ESPen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record