dc.description.abstract | Kelelahan merupakan mekanisme perlindungan tubuh agar terhindar dari
kerusakan lebih lanjut. World Health Organization (WHO) dalam Global Goals
for Oral Health 2020 memprediksi bahwa yang menjadi penyebab kematian
nomor 2 setelah penyakit jantung adalah perasaan lelah yang berat. Internasional
Labour Organization (ILO) (2018) memperkirakan setiap tahun terdapat > 1000
kasus kematian yang diakibatkan kecelakaan kerja non-fatal. Kecelakaan non-fatal
di lingkungan kerja salah satunya menyebabkan tenaga kerja mengalami kelelahan
saat bekerja. Kelelahan seseorang di industri dapat dipengaruhi beberapa faktor
yakni intensitas dan lamanya kerja fisik dan mental. Kelelahan kerja yang terjadi
di area industri yaitu permasalahan fisik seperti tanggung jawab, lingkungan kerja,
kondisi kesehatan, serta nutrisi/ status gizi (Tarwaka, 2015:107). Kelelahan kerja
umum juga dapat disebabkan oleh keadaan lingkungan kerja yaitu paparan
kebisingan di lingkungan kerja. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis
hubungan antara status gizi dan intensitas kebisingan dengan kelelahan kerja pada
pekerja produksi plywood CV Anugrah Alam Abadi Kabupaten Bondowoso.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode analitik
observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam
penelitian ini adalah pekerja bagian produksi plywood CV Anugerah Alam Abadi
Kabupaten Bondowoso dengan jumlah 124 orang. Teknik sampling yang
digunakan adalah proportional random sampling dengan hasil 54 orang. Variabel
terikat di dalam penelitian ini adalah kelelahan kerja pada pekerja bagian produksi plywood CV Anugerah Alam Abadi Kabupaten Bondowoso, sedangkan variabel
bebasnya adalah usia, jenis kelamin, status gizi, intensitas kebisingan dan masa
kerja. Untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas
dengan menggunakan uji korelasi Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95%
(α=0,05).
Hasil univariat pada penelitian ini menunjukkan bahwa usia sebagian
responden adalah 26-35 tahun, dan sebagian besar berjenis kelamin perempuan,
dengan status gizi responden sebagian besar gemuk, sebagian besar responden
memiliki masa kerja > 2 tahun. Berdasarkan hasil pengukuran intensitas
kebisingan, intensitas kebisingan pada setiap titik tahapan produksi plywood CV
Anugerah Alam Abadi tidak melebihi nilai ambang batas (NAB) yang telah
ditetapkan oleh pemerintah dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor
5 Tahun 2018. Hasil pengukuran kelelahan kerja menggunakan kuesioner IFRC
sebagian besar pekerja mengalami kelelahan kerja dengan kategori sedang. Hasil
bivariat pada penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan antara faktor
individu yaitu jenis kelamin pekerja dengan kelelahan kerja dengan p-value < α
(0,05). Tidak terdapat hubungan antara usia, status gizi dan intensitas kebisingan
dengan kelelahan kerja dan tidak terdapat hubungan antara masa kerja dengan
kelelahan kerja pekerja area produksi plywood CV Anugerah Alam Abadi
Kabupaten Bondowoso. Saran untuk perusahaan untuk Melakukan perawatan
secara berkala dan pemberian peredam suara pada mesin hingga melakukan
upgrade pada mesin produksi yang berusia relatif tua sebab semakin lama usia
mesin menimbulkan potensi getaran dan kebisingan sehingga dapat meminimalisir
intensitas kebisingan serta peningkatan fasilitas perusahaan berupa kantin saat jam
istirahat dengan menu yang beragam memperhatikan kandungan zat gizi yang
terdapat dalam makanan. Pekerja juga diharapkan untuk memilih menu makanan
yang beragam untuk dikonsumsi dengan memperhatikan kandungan zat gizi yang
terdapat dalam makanan dan mengatur istirahat 1/2 jam setelah bekerja 4 jam
setelah beraktivitas bekerja agar tidak timbul dampak yang lebih buruk lagi
diakibatkan kondisi kelelahan kerja. | en_US |