Show simple item record

dc.contributor.authorMAHARANI, Pratika
dc.date.accessioned2022-06-28T01:29:37Z
dc.date.available2022-06-28T01:29:37Z
dc.date.issued2021-07
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107909
dc.description.abstractGeometri merupakan cabang matematika yang membahas tentang benda benda, luas permukaan, titik-titik, garis-garis, sudut-sudut beserta hubungan hubungan yang tercipta, sifat-sifat, dan semua ukuran yang berlaku, termasuk letak letak titik, garis dan sudut dalam ruang. Dalam mengerjakan soal-soal geometri perlu adanya kreatifitas yang dilakukan siswa karena geometri bersifat abstrak. Kemampuan siswa dalam pemecahan masalah geometri dapat ditinjau dari kemampuan berpikir geometri yang dikembangkan oleh Van Hiele. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan soal geometri bangun datar ditinjau dari level Hiele. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-A SMP Darusyafa’ah yang dipilih berdasarkan VHGT dan telah melakukan tes geometri bangun datar. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes dan wawancara. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di kelas VIII A, diperoleh hasil tes VHGT bahwa 1 siswa tergolong level 2 (Deduksi Informal), 6 siswa tergolong level 1 (Analisis), dan 11 siswa tergolong level 0 (Visualisasi) serta 3 siswa tergolong pravisualisasi. Persentase tingkat berpikir van Hiele siswa tingkat 2, 1, 0, dan tidak termasuk Level Van Hiele berturut-turut adalah 5%, 29%, 52%, dan 14%. Artinya siswa kelas VIII A paling banyak berada di level 0 (visualisasi). Siswa level visualisasi dalam menyelesaikan soal geometri bangun datar adalah siswa mampu menuliskan dan menyebutkan informasi yang tertera pada soal secara verbal dengan benar, mampu menuliskan jawaban meskipun tidak sampai memperoleh hasil akhir seperti yang diminta soal, mampu memahami rumus phytagoras untuk mencari tinggi segitiga, namun hanya mengetahui beberapa rumus untuk mencari luas bangun datar. Siswa level visualisasi mampu membentuk bangun persegi dari korek api serta menghitung luasnya menggunakan rumus. Siswa level analisis mampu menuliskan dan menyebutkan informasi yang tertera pada soal dengan benar, mampu menjelaskan soal dengan menggunakan bahasanya sendiri, mampu menulis minimal tiga aternatif penyelesaian dengan hasil akhir yang benar, mampu memahami rumus phytagoras untuk mencari tinggi segitiga, mengetahui sebagian besar rumus untuk mencari luas bangun datar, mampu membentuk beberapa bentuk bangun datar dari korek api serta mampu menghitung luasnya menggunakan rumus. Siswa level deduksi informal mampu menuliskan dan menyebutkan informasi yang tertera pada soal dengan benar, mampu menjelaskan soal dengan menggunakan bahasanya sendiri, mampu menulis minimal tiga aternatif penyelesaian dengan benar, mampu memahami rumus phytagoras untuk mencari tinggi segitiga, mengetahui sebagian besar rumus untuk mencari luas bangun datar, mampu menggambar berbagai bentuk bangun datar dari korek api serta dapat menghitung luasnya menggunakan rumus. Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa siswa level analisis dan deduksi informal mempunyai kemampuan berpikir kreatif dalam hal kelancaran, keluwesan, dan perincian lebih baik dari siswa level visualisasi. Namun dalam aspek keaslian terlihat bahwa siswa level analisis mempunyai kemampuan yang lebih baik dari siswa level visualisasi dan deduksi informal, padahal seharusnya level deduksi informal dapat menulis jawaban yang lebih beragam dan baru yang lebih baik dari level visualisasi dan analisis. Hal tersebut dapat disebabkan karena pengalaman dan konsentrasi siswa ketika mengerjakan soal geometri bangun datar berbeda-beda. Selain itu juga muncul dugaan bahwa pada saat megerjakan tes van Hiele siswa menjawab secara coba-coba atau suka-suka, sehingga pengelompokan level van Hiele yang dihasilkan tidak akurat. Berdasarkan temuan tersebut sehinggga rekomendasi pada penelitian ini adalah sebaiknya dibuat paket tes (Van Hiele Geometry Test) VHGT yang baru yang disesuaikan dengan keadaan siswa ataupun kurikulum yang ada di Indonesia.en_US
dc.description.sponsorshipDr. Susanto, M.Pd ; Dosen Pembimbing Dr. Nanik Yuliati, M.Pd.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectBerpikir Kreatifen_US
dc.subjectGeometrien_US
dc.subjectBangun Dataren_US
dc.subjectVan Hieleen_US
dc.titleProfil Berpikir Kreatif Siswa Smp Darussyafa’Ah Dalam Menyelesaikan Soal Geometri Bangun Datar Ditinjau Dari Level Van Hieleen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record