• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Profil Berpikir Kreatif Siswa Smp Darussyafa’Ah Dalam Menyelesaikan Soal Geometri Bangun Datar Ditinjau Dari Level Van Hiele

    Thumbnail
    View/Open
    190220101017.pdf (3.589Mb)
    Date
    2021-07
    Author
    MAHARANI, Pratika
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Geometri merupakan cabang matematika yang membahas tentang benda benda, luas permukaan, titik-titik, garis-garis, sudut-sudut beserta hubungan hubungan yang tercipta, sifat-sifat, dan semua ukuran yang berlaku, termasuk letak letak titik, garis dan sudut dalam ruang. Dalam mengerjakan soal-soal geometri perlu adanya kreatifitas yang dilakukan siswa karena geometri bersifat abstrak. Kemampuan siswa dalam pemecahan masalah geometri dapat ditinjau dari kemampuan berpikir geometri yang dikembangkan oleh Van Hiele. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan soal geometri bangun datar ditinjau dari level Hiele. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-A SMP Darusyafa’ah yang dipilih berdasarkan VHGT dan telah melakukan tes geometri bangun datar. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes dan wawancara. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di kelas VIII A, diperoleh hasil tes VHGT bahwa 1 siswa tergolong level 2 (Deduksi Informal), 6 siswa tergolong level 1 (Analisis), dan 11 siswa tergolong level 0 (Visualisasi) serta 3 siswa tergolong pravisualisasi. Persentase tingkat berpikir van Hiele siswa tingkat 2, 1, 0, dan tidak termasuk Level Van Hiele berturut-turut adalah 5%, 29%, 52%, dan 14%. Artinya siswa kelas VIII A paling banyak berada di level 0 (visualisasi). Siswa level visualisasi dalam menyelesaikan soal geometri bangun datar adalah siswa mampu menuliskan dan menyebutkan informasi yang tertera pada soal secara verbal dengan benar, mampu menuliskan jawaban meskipun tidak sampai memperoleh hasil akhir seperti yang diminta soal, mampu memahami rumus phytagoras untuk mencari tinggi segitiga, namun hanya mengetahui beberapa rumus untuk mencari luas bangun datar. Siswa level visualisasi mampu membentuk bangun persegi dari korek api serta menghitung luasnya menggunakan rumus. Siswa level analisis mampu menuliskan dan menyebutkan informasi yang tertera pada soal dengan benar, mampu menjelaskan soal dengan menggunakan bahasanya sendiri, mampu menulis minimal tiga aternatif penyelesaian dengan hasil akhir yang benar, mampu memahami rumus phytagoras untuk mencari tinggi segitiga, mengetahui sebagian besar rumus untuk mencari luas bangun datar, mampu membentuk beberapa bentuk bangun datar dari korek api serta mampu menghitung luasnya menggunakan rumus. Siswa level deduksi informal mampu menuliskan dan menyebutkan informasi yang tertera pada soal dengan benar, mampu menjelaskan soal dengan menggunakan bahasanya sendiri, mampu menulis minimal tiga aternatif penyelesaian dengan benar, mampu memahami rumus phytagoras untuk mencari tinggi segitiga, mengetahui sebagian besar rumus untuk mencari luas bangun datar, mampu menggambar berbagai bentuk bangun datar dari korek api serta dapat menghitung luasnya menggunakan rumus. Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa siswa level analisis dan deduksi informal mempunyai kemampuan berpikir kreatif dalam hal kelancaran, keluwesan, dan perincian lebih baik dari siswa level visualisasi. Namun dalam aspek keaslian terlihat bahwa siswa level analisis mempunyai kemampuan yang lebih baik dari siswa level visualisasi dan deduksi informal, padahal seharusnya level deduksi informal dapat menulis jawaban yang lebih beragam dan baru yang lebih baik dari level visualisasi dan analisis. Hal tersebut dapat disebabkan karena pengalaman dan konsentrasi siswa ketika mengerjakan soal geometri bangun datar berbeda-beda. Selain itu juga muncul dugaan bahwa pada saat megerjakan tes van Hiele siswa menjawab secara coba-coba atau suka-suka, sehingga pengelompokan level van Hiele yang dihasilkan tidak akurat. Berdasarkan temuan tersebut sehinggga rekomendasi pada penelitian ini adalah sebaiknya dibuat paket tes (Van Hiele Geometry Test) VHGT yang baru yang disesuaikan dengan keadaan siswa ataupun kurikulum yang ada di Indonesia.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107909
    Collections
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education [15466]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository