Literatur Review: Gambaran Gangguan Tidur Pasien Gagal Ginjal Kronis
Abstract
Pasien dengan gagal ginjal kronis yang sedang menjalani terapi hemodialisa
memiliki efek samping yang dapat mempengaruhi baik itu kondisi fisik maupun
pisikologi. Hal-hal tersebut menyebabkan pasien dapat mengalami gangguan tidur.
Hal ini dibuktikan dari beberapa penelitian yang menyebutkan lebih dari 50%
pasien dengan kondisi tersebut mengalami gangguan tidur. ganggun tidur pada
pasien ini dapat menyebabkan keadaan fatal yaitu kematian yang berhubungan
dengan komplikasi kardiovaskuler. Selain itu terdapat beberapa hal yang dicurigai
sebagai penyebab pasien yang mengalami gangguan tidur, seperti rest leg syndrome
(RLS), gangguan kardiovaskuler, insomnia. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahu karakteristik, penyebab, dan dampak pada pasien gagal ginjal kronis
dengan menjalani terapi hemdialisa yang mengalami gamgguan tidur.
Studi ini menggunakan literatur review yang membahas terkait gangguan
tidur pada pasien gagal ginjal kronis. Pada motode ini mencakup informasi
pencarian literatur seperti keyword, informasi database, batas waktu dan lain
sebagainya. Dalam pencarian keyword menggunkan Boolem Logic dan
menggunakan Medical Subject Heading (MeSH). Sehingga yang didapatkan yaitu
(“Hemodialysis” OR “Dialysis” OR “Blood dialysis”) AND (“Sleep” OR “Sleep
Awake”) AND (“Disorder”) AND ( “Chronic Kidney Disiase” OR “Chronic Renal
Failure” OR “End Stage Renal Disease”). Sleksi studi dimana melakukan
penyaringan artikel ilmiah menggunakan PRISMA checklist untuk mendapatkan
jurnal yang sesuai dengan gangguan tidur pada pasien gagal ginjal kronis yang
menjalani terapi hemodialisa. Artikel ilmiah yang di dapatkan setelah dilakukan
penyaringan terkair judul di dapatkan 48 artikel ilmiah, yang kemdiuan dilakukan
penyaringan berdasarkan abstrak terdpat 18 artikel ilmiah. Setelah itu dilakukan
penilaian kualitas jurnal menggunakan JBI Critical Appraisal Tools. Diapatkan 10
jurnal yang sesuai dengan gangguan tidur pada pasieng gagal ginjal kronis yang
menjalanu terapi hemodialisa. Dengan ke sepuluh artikel menggunkan metode cress
sectional. Dari hasil yang didapat bahwa karakteristik responden menunjukan
terdapat 1327 respondengan dengan 771 responden laki-laki dan 551 responden
perempuan. Usia responden berkisar delapan belas tahun hingga lebih dari
sembilan puluh tiga tahun. Dan rentang lamanya responden menjalani terapi
hemodialisa yaitu kurang dari satu tahun dan lebih dari dua belas tahun. Penyebab
gangguan tidur memiliki penyebab yaitu RLS, permasalahan terkait pernafasan,
usia, insominia, depresi, lamanya menjalani hemdialisa, pruritus, rasa kantuk di
siang hari memiliki. Sedangkan uruk dampak dari gangguan tidur pada pasien di
sebabkan oleh depresi.
Pasien dengan terapi hemodialisa yang menngalami ganggun tidur
mengalami beberapa hal yaitu sering terbangun, susah memualai tidur, merasa letih
dan lain sebagainya. Dari keluhan pasien yang di derita terdapat lima penyeab yaitu
RLS, insomnia, depresi, usia, dam lamanya menjalani hemodialisa. Selain itu juga
terdapat beberapa efek yang ditimbulkan dari pasien yangmengalami gangguan
tdiur, anatara lain depresi, kelemahan otot, penurunan satsus kesehatan yang
berhubungan dengan imun, dan bahkan kematian.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1531]