Analisis Strategi Pemasaran Dira Waterpark Balung Dalam Menghadapi Era New Normal
Abstract
Bisnis di bidang jasa mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dan salah
satu bisnis di bidang jasa yang dapat dikatakan sebagai sumber devisa negara
adalah pariwisata. Jumlah devisa sektor pariwisata meningkat setiap tahunnya,
namun sejak adanya pandemi covid-19 devisa pariwisata mengalami penurunan.
Terdapat beberapa permasalahan yang berkaitan dengan pandemi di bidang
pariwisata diantaranya adalah belum ada standar dalam perencanaan, pelaksanaan,
pengelolaan, dan pengendalian dampak pandemi di sektor pariwisata. Fenomena
tersebut menuntut sektor pariwisata untuk menemukan strategi pemasaran yang
tepat sehingga mampu menghadapi permasalahan yang ada di era new normal.
Hampir seluruh wilayah di Indonesia, khususnya sektor wisatanya terkena
dampak Covid-19, tidak terkecuali Kabupaten Jember. Wisata yang banyak
dijumpai di Kabupaten Jember adalah waterpark.
Dira Waterpark atau lebih dikenal dengan nama Dira Grup merupakan
waterpark terbesar di Jember karena telah memiliki tiga cabang. Cabang Dira
Grup yang baru saja dibuka adalah Dira Waterpark Balung. Dira Waterpark
Balung memiliki konsep unik, yaitu konsep ala Jepang. Konsep unik tersebut
menarik perhatian masyarakat yang sangat besar, akan tetapi saat adanya pandemi
Covid-19, wisata ini harus ditutup selama kurang lebih 5 bulan. Tanggal 29 Juli
2020, saat dibuka kembali Dira Waterpark Balung mengalami penurunan
pengunjung yang sangat drastis dan tidak dapat melakukan promosi selama
pandemi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis dan
mendeskripsikan strategi pemasaran Dira Waterpark Balung dalam menghadapi
era new normal.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,
wawancara mendalam, dan dokumentasi. Tahap pemeriksaan keabsahan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah perpanjangan keikutsertaan, ketekunan
pengamatan, triangulasi, dan pemeriksaan sejawat melalui diskusi, sedangkan
analisis data yang digunakan adalah analisi domain dan analisis taksonomi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dira Waterpark Balung menerapkan
sebuah strategi dalam kegiatan pemasarannya. 1.) Segmenting, dengan tidak
membedakan pengunjung ke dalam segmen-segmen tertentu, 2.) Targeting, target
pasarnya adalah sekolah-sekolah, 3.) Positioning, selalu memberikan pelayanan
yang terbaik dan memiliki konsep bergaya Jepang dan produk unggulan yang membedakannya dengan pesaing; 4.) Product, meliputi kolam renang, taman
Jepang, mandi busa, penyewaan pelampung dan baju kimono, minimarket serta
kafe, 5.) Price, tarif wisata siang sebesar Rp 15.000,00 dan wisata malam Rp
5.000,00, 6.) Place, berlokasi di Jalan Puger, No.1, Dusun Krajan Lor, Desa
Balung Kulon, Kecamatan Balung, 7.) Promotion, menggunakan bauran promosi
untuk memasarkan produknya, meliputi periklanan, promosi penjualan, hubungan
masyarakat dan promosi dari mulut ke mulut, 8.) People, senantiasa
mengutamakan kualitas pelayanannya, 9.) Process, penerapan protokol kesehatan
selama pandemi Covid-19, 10.) Physical Evidence, memiliki konsep dan desain
interior bergaya Jepang yang didominasi warna pink serta memiliki fasilitas fasilitas yang cukup lengkap yaitu adanya lahan parkir yang luas, memiliki kamar
mandi dan mushola.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa bauran pemasaran diterapkan
saling berkaitan antara satu unsur dengan unsur yang lain, sehingga setiap unsur
dari bauran pemasaran akan mendukung kinerja bauran pemasaran lainnya dan
akan mempengaruhi hasil yang akan dicapai oleh Dira Waterpark Balung.