• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid Terhadap Etnis Tionghoa Indonesia Pada 1999-2001

    Thumbnail
    View/Open
    170210302034.pdf (4.384Mb)
    Date
    2021-11-25
    Author
    ALAMSYAH, Adi Wildan
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid timbul karena adanya perlakuan diskriminatif terhadap Tionghoa. Perlakuan diskriminatif terhadap Tionghoa telah terjadi sejak masa kolonial sampai pemerintahan Orde Baru. Dengan adanya dorongan pluralisme membuatnya bertindak untuk menyetarakan hak Tionghoa sebagai warganegara Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami cara pemerintahan Abdurrahman Wahid dalam menyetarakan hak warganegara etnis Tionghoa dengan etnis lainnya dan dampak apa saja yang ditimbulkan. Penelitian ini juga diharapkan menjadi informasi mengedukasi peneliti sejarah dan dapat dilakukan pengembangan oleh sejarawan lainnya. Rumusan masalah dalam penelitian meliputi (1) apa latarbelakang kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid terhadap etnis Tionghoa Indonesia pada 1999-2001? (2) bagaimana implementasi kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid terhadap etnis Tionghoa Indonesia pada 1999-2001? (3) bagaimana dampak kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid terhadap etnis Tionghoa Indonesia pada 1999-2001?. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan pendekatan sosiologi politik. Langkah-langkah penelitian yaitu (1) Heuristik yakni pengumpulan sumber-sumber melalui kegiatan studi kepustakaan terkait topik penelitian yang dilakukan, (2) Kritik yakni mengkritik sumber dokumen untuk memperoleh keabsahan sumber, dengan menyeleksi secara fisik sumber yang telah diperoleh (kritik ekstern) dan mengkritik sumber dengan cara membandingkan informasi satu dengan yang lainnya (kritik intern), (3) Interpretasi yakni menggabungkan fakta-fakta berupa informasi yang didapat sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh, dan (4) Historiografi yakni pemaparan hasil dari interpretasi dengan menuliskan fakta penelitian sejarah yang telah dilaksanakan Hasil penelitian ialah (1) Abdurrahman Wahid yang berjiwa pluralisme menaruh perhatian terhadap perjalanan sejarah Tionghoa Indonesia yang terdiskriminasi pada masa pemerintahan sebelum reformasi. Jiwa pluralisme didapatnya sejak di didik Wahid Hasyim yang mengenalkannya terhadap budaya Eropa dan Jawa. Selain itu kebiasaan membaca membuatnya haus akan bacaan sehingga membentuk pemahamannya tentang keragaman pemikiran dan budaya masyarakat. Hal itu memberinya pandangan bahwa hidup memerlukan toleransi dan dialog untuk saling memahami perbedaan. Pluralisme menjadi pedoman hidupnya dan diaplikasikan ketika menjabat Presiden Republik Indonesia. (2) Tindakan yang diambil Presiden Abdurrahman Wahid untuk menghentikan diskriminasi Tionghoa ialah dengan menyetarakan ruang geraknya dibidang sosial, budaya, dan politik seperti etnis lainnya di Indonesia. Presiden Abdurrahman Wahid mengawalinya dengan mencabut Inpres No. 14 Th 1967 lalu menggantinya dengan Keppres No. 6 Th 2000. (3) Kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid dapat memberi ruang gerak yang sama dibidang sosial, budaya, dan politik setara dengan etnis lainnya. Kesimpulan penelitian ialah (1) Kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid terhadap etnis Tionghoa berawal dari 3 genesis yakni sosio-kultural Abdurrahman Wahid, jiwa pluralismenya, dan diskriminasi yang dialami etnis Tionghoa Indonesia. (2) Kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid terhadap etnis Tionghoa dilaksanakan melalui 2 upaya yakni mencabut kebijakan terdahulu berentitas sentimen rasial dan menggantinya dengan peraturan baru dibidang sosial-budaya. Di bidang sosial-budaya demi menjamin kebebasan memilih agama Kong Hu Chu dan menjalankan identitas sosio-kultural Tionghoa. Di bidang politik agar etnis Tionghoa mendapat kebebasan pers menggunakan bahasa mandarin dan terjun dalam pusaran politik Indonesia. (3) Kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid memberi implikasi terhadap kehidupan etnis Tionghoa dibidang agama, sosio kultural, dan politik
    URI
    http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107823
    Collections
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education [15286]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository