dc.description.abstract | Tanaman kacang hijau merupakan salah satu jenis tanaman polong-polongan
yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia setelah kedelai dan kacang
tanah. Konsumsi kacang hijau oleh masyarakat semakin meningkat, hal ini
menyebabkan produksi tanaman kacang hijau juga harus meningkat agar kebutuhan
kacang hijau terus tersedia. Kacang hijau adalah salah satu tanaman yang cukup
mudah untuk dibudidayakan, akan tetapi produksi kacang hijau dari tahun 2013-
2017 mengalami fluktuasi. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
produksi kacang hijau adalah dengan memanfaatkan lahan marginal. Lahan
marginal yang dapat dimanfaatkan untuk membantu meningkatan produksi
tanaman kacang hijau salah satunya adalah lahan salin. Berdasarkan analisis unsur
hara yang telah dilakukan diketahui bahwa kandungan unsur hara N, P, dan K tanah
salin masih tergolong rendah, sehingga perlu dilakukan penambahan unsur hara
pada tanah salin untuk memperbaiki kondisi tanah terutama kondisi unsur haranya.
Penambahan unsur hara dapat dilakukan dengan memberikan pupuk. Jenis pupuk
yang dapat digunakan yaitu pupuk hayati dan juga pupuk organik cair. Kegiatan
penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki kondisi kesuburan serta meningkatkan
unsur hara terutama unsur hara N, P, dan K pada tanah salin melalui pemberian
biofertilizer dan POC kulit pisang.
Penelitian ini dilaksanakan di Green House Pilangkenceng, Kabupaten
Madiun dan di Laboratorium Tanah, Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas
Muhammadiyah Malang, pada bulan Desember 2020 sampai dengan April 2021.
Penelitian ini dilakukan menggunakan RAL faktorial dengan 2 faktor dengan 3 taraf
dan 4 ulangan. Faktor pertama adalah pemberian biofertilizer dengan konsentrasi 0 mL/L air, 17,09 mL/L air, dan 34,18 mL/L air, kemudian faktor kedua adalah
pemberian POC dengan konsentrasi 0 mL/L air, 55,24 mL/L air, dan 110,48 mL/L
air. Variabel pengamatan penelitian ini adalah unsur hara (NPK) tanah, tinggi
tanaman, jumlah daun, jumlah polong, berat total biji. Data yang diperoleh akan
dianalisis menggunakan analisis varian (ANOVA), apabila diperoleh hasil
perbedaan yang nyata pada perlakuan percobaan, maka akan dilakukan uji lanjutan
menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan B2P2 mampu
meningkatkan unsur hara pada tanah salin yaitu N sebesar 0,458%, P sebesar 21,2
mg/100 g, dan K sebesar 30,6 mg/100 g. Pemberian biofertilizer pengaruh sangat
nyata pada tinggi tanaman dengan tinggi rata-rata sebesar 57,34 cm dan jumlah
daun dengan rata-rata 18,33. Pemberian POC kulit pisang berpengaruh sangat nyata
terhadap jumlah daun dengan rata-rata 17,92. Interaksi antara biofertilizer 34,18
mL/L air dan POC kulit pisang 110,48 mL/L air (B2P2) mampu meningkatkan
jumlah polong kacang hijau sebesar 9,25 dan berat biji sebesar 9,75 g/tanaman | en_US |