Show simple item record

dc.contributor.authorPUSPANINGRUM, Ida Novia
dc.date.accessioned2022-06-27T16:40:33Z
dc.date.available2022-06-27T16:40:33Z
dc.date.issued2021-07-26
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107819
dc.description.abstractTanaman kacang hijau merupakan salah satu jenis tanaman polong-polongan yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia setelah kedelai dan kacang tanah. Konsumsi kacang hijau oleh masyarakat semakin meningkat, hal ini menyebabkan produksi tanaman kacang hijau juga harus meningkat agar kebutuhan kacang hijau terus tersedia. Kacang hijau adalah salah satu tanaman yang cukup mudah untuk dibudidayakan, akan tetapi produksi kacang hijau dari tahun 2013- 2017 mengalami fluktuasi. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi kacang hijau adalah dengan memanfaatkan lahan marginal. Lahan marginal yang dapat dimanfaatkan untuk membantu meningkatan produksi tanaman kacang hijau salah satunya adalah lahan salin. Berdasarkan analisis unsur hara yang telah dilakukan diketahui bahwa kandungan unsur hara N, P, dan K tanah salin masih tergolong rendah, sehingga perlu dilakukan penambahan unsur hara pada tanah salin untuk memperbaiki kondisi tanah terutama kondisi unsur haranya. Penambahan unsur hara dapat dilakukan dengan memberikan pupuk. Jenis pupuk yang dapat digunakan yaitu pupuk hayati dan juga pupuk organik cair. Kegiatan penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki kondisi kesuburan serta meningkatkan unsur hara terutama unsur hara N, P, dan K pada tanah salin melalui pemberian biofertilizer dan POC kulit pisang. Penelitian ini dilaksanakan di Green House Pilangkenceng, Kabupaten Madiun dan di Laboratorium Tanah, Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang, pada bulan Desember 2020 sampai dengan April 2021. Penelitian ini dilakukan menggunakan RAL faktorial dengan 2 faktor dengan 3 taraf dan 4 ulangan. Faktor pertama adalah pemberian biofertilizer dengan konsentrasi 0 mL/L air, 17,09 mL/L air, dan 34,18 mL/L air, kemudian faktor kedua adalah pemberian POC dengan konsentrasi 0 mL/L air, 55,24 mL/L air, dan 110,48 mL/L air. Variabel pengamatan penelitian ini adalah unsur hara (NPK) tanah, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah polong, berat total biji. Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan analisis varian (ANOVA), apabila diperoleh hasil perbedaan yang nyata pada perlakuan percobaan, maka akan dilakukan uji lanjutan menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan B2P2 mampu meningkatkan unsur hara pada tanah salin yaitu N sebesar 0,458%, P sebesar 21,2 mg/100 g, dan K sebesar 30,6 mg/100 g. Pemberian biofertilizer pengaruh sangat nyata pada tinggi tanaman dengan tinggi rata-rata sebesar 57,34 cm dan jumlah daun dengan rata-rata 18,33. Pemberian POC kulit pisang berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah daun dengan rata-rata 17,92. Interaksi antara biofertilizer 34,18 mL/L air dan POC kulit pisang 110,48 mL/L air (B2P2) mampu meningkatkan jumlah polong kacang hijau sebesar 9,25 dan berat biji sebesar 9,75 g/tanamanen_US
dc.description.sponsorshipDr. Ir. Arthur Frans Cesar Regar, M.Agr., Sc ; Dosen Pembimbingen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectBiofertilizeren_US
dc.subjectPupuk organik cairen_US
dc.subjectTanah salinen_US
dc.subjectKacang hijauen_US
dc.titleAplikasi Biofertilizer Dan Pupuk Organik Cair Dalam Meningkatkan Unsur Hara (N, P, K) Pada Tanah Salin dan Pengaruhnya Pada Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau (Vigna Radiata L.)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record