Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Viabilitas dan Virulensi Biopestisida Formulasi Tepung sebagai Jamur Entomopatogen
Abstract
B.bassiana dan M. anisopliae merupakan jamur entomopatogen yang
memiliki potensi besar dalam mengendalikan serangga dari beberapa jenis ordo.
Pemanfaatan jamur entomopatogen banyak digunakan untuk pengendalian hama
sehingga perlu adanya produksi masal yang dilakukan dengan membuat produk
berupa formulasi biopestisida sehingga dapat optimal dalam segi kuantitas produksi
dan persebaran jamur entomopatogen, namun lama waktu penyimpanan tepung
berbahan aktif B. bassiana dan M. anisopliae mengalami perubahan terhadap
viabilitas dan virulensinya. Pengujian perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruh
lama penyimpanan terhadap tingkat viabilitas serta virulensi B. bassiana dan M.
anisopliae sebagai jamur entomopatogen.
Penelitian menggunakan biopestisida tepung berbahan aktif B. bassiana dan
M. anisopliae disimpan umur 6 sampai 10 bulan. Rancangan penelitian yang
digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 4 ulangan
yang dibedakan atas 5 taraf perlakuan yang terdiri dari P1 : 6 bulan penyimpanan,
P2 : 7 bulan penyimpanan, P3 : 8 bulan penyimpanan, P4 : 9 bulan penyimpanan,
dan P5 : 10 bulan penyimpanan. Variabel yang diamati adalah viabilitas dan
virulensi jamur entomopatogen. Data hasil yang diperoleh selanjutnya dilakukan
uji BNJ dengan taraf kepercayaan 5%. Penyimpanan bulan ke-6 merupakan umur
simpan terbaik dan tertinggi pada formulasi B. bassiana dan M. anisopliae,
sedangkan umur simpan 10 bulan memiliki tingkat terendah dalam viabilitas dan
virulensi jamur. Umur simpan 6 bulan formulasi tepung B. bassiana memiliki
presentase viabilitas 77,11 % dan virulensi 70 %. M. anisolpiae memiliki
presentase viabilitas tertinggi sebesar 80 % dan virulensi tertinggi sebesar 67,50 %.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]