dc.contributor.author | VIOLITA, Dwi Ananda | |
dc.date.accessioned | 2022-06-27T16:37:57Z | |
dc.date.available | 2022-06-27T16:37:57Z | |
dc.date.issued | 2021-06-16 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107803 | |
dc.description.abstract | Pada tahun 2011 Tunisia mengalami sebuah revolusi yang dikenal dengan
Revolusi Melati. Revolusi ini terjadi akibat gelombang demokrasi yang dilakukan
masyarakat Tunisia menuntut pengunduran diri Ben Ali. Presiden Tunisia ini telah
berkuasa selama 23 tahun. Kepemimpinan Ben Ali dikenal otoriter dan banyak
melakukan praktek – praktek korupsi. Akibat korupsi yang dilakukan oleh Ben
Ali dan kerabatnya, perekonomian Tunisia mengalami penurunan dan
masyarakatnya sulit mendapatkan pekerjaan. Tingginya jumlah pencari kerja,
tidak diikuti oleh tersedianya lapangan pekerjaan, membuat masyarakat Tunisia
menjadi frustasi. Mohammed Bouazizi seorang pedagang yang kerap
mendapatkan perlakuan tidak adil dari aparat kemudian melakukan protes dengan
membakar dirinya di depan gedung pemerintahan daerah Sidi Bouzid. Tindakan
yang dilakukan Bouazizi ini kemudian memantik amarah warga Tunisia.
Dampaknya, aksi demonstrasi terjadi di daerah lainnya dan dengan cepat menjadi
isu nasional. Rezim berkuasa saat itu gagal meredam gelombang demokrasi yang
kian membesar tiap minggunya. Akhirnya tepat tanggal 14 Januari 2011 Preiden
Ben Ali menyerahkan kekuasaannya dan kabur ke Arab Saudi beserta beberapa
kerabatnya. Kekosongan kekuasaan di Tunisia kemudian menginisiasi
pembentukan pemerintahan transisi untuk memulai proses demokratisasi di negeri
ini.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian dekriptif kualitatif, yaitu
dengan mengamati kenyataan empirik dari suatu fenomena untuk menarik suatu
kesimpulan. Pengumpulan data untuk penelitian ini menggunakan metode studi
pustaka. Data-data yang digunakan terdiri dari data primer yang berasal dari
Konstiusi Tunisia. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan berbagai data
sekunder seperti buku, jurnal, dan berita-berita politik internasional yang menyoroti masalah demokratisasi Tunisia. Untuk menganalisa permasalahan,
penulis menggunakan konsep demokrasi dan demokratisasi.
Hasil penelitian yang didapat dengan menganalisa proses demokratisasi
yang terjadi di Tunisia yaitu negara ini melalui proses replacement sebagai jalur
pembuka perkembangan demokrasi. Demokratisasi yang terjadi di Tunisia
melewati tiga tahapan penting yaitu liberalisasi, instalasi, dan koonsolidasi politik | en_US |
dc.description.abstract | Pada tahun 2011 Tunisia mengalami sebuah revolusi yang dikenal dengan
Revolusi Melati. Revolusi ini terjadi akibat gelombang demokrasi yang dilakukan
masyarakat Tunisia menuntut pengunduran diri Ben Ali. Presiden Tunisia ini telah
berkuasa selama 23 tahun. Kepemimpinan Ben Ali dikenal otoriter dan banyak
melakukan praktek – praktek korupsi. Akibat korupsi yang dilakukan oleh Ben
Ali dan kerabatnya, perekonomian Tunisia mengalami penurunan dan
masyarakatnya sulit mendapatkan pekerjaan. Tingginya jumlah pencari kerja,
tidak diikuti oleh tersedianya lapangan pekerjaan, membuat masyarakat Tunisia
menjadi frustasi. Mohammed Bouazizi seorang pedagang yang kerap
mendapatkan perlakuan tidak adil dari aparat kemudian melakukan protes dengan
membakar dirinya di depan gedung pemerintahan daerah Sidi Bouzid. Tindakan
yang dilakukan Bouazizi ini kemudian memantik amarah warga Tunisia.
Dampaknya, aksi demonstrasi terjadi di daerah lainnya dan dengan cepat menjadi
isu nasional. Rezim berkuasa saat itu gagal meredam gelombang demokrasi yang
kian membesar tiap minggunya. Akhirnya tepat tanggal 14 Januari 2011 Preiden
Ben Ali menyerahkan kekuasaannya dan kabur ke Arab Saudi beserta beberapa
kerabatnya. Kekosongan kekuasaan di Tunisia kemudian menginisiasi
pembentukan pemerintahan transisi untuk memulai proses demokratisasi di negeri
ini.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian dekriptif kualitatif, yaitu
dengan mengamati kenyataan empirik dari suatu fenomena untuk menarik suatu
kesimpulan. Pengumpulan data untuk penelitian ini menggunakan metode studi
pustaka. Data-data yang digunakan terdiri dari data primer yang berasal dari
Konstiusi Tunisia. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan berbagai data
sekunder seperti buku, jurnal, dan berita-berita politik internasional yang menyoroti masalah demokratisasi Tunisia. Untuk menganalisa permasalahan,
penulis menggunakan konsep demokrasi dan demokratisasi.
Hasil penelitian yang didapat dengan menganalisa proses demokratisasi
yang terjadi di Tunisia yaitu negara ini melalui proses replacement sebagai jalur
pembuka perkembangan demokrasi. Demokratisasi yang terjadi di Tunisia
melewati tiga tahapan penting yaitu liberalisasi, instalasi, dan koonsolidasi politik | en_US |
dc.description.sponsorship | Drs. Supriyadi, M.Si ; Dosen Pembimbing
Drs. Agung Purwanto, M.Si | en_US |
dc.description.sponsorship | Drs. Supriyadi, M.Si ; Dosen Pembimbing
Drs. Agung Purwanto, M.Si | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik | en_US |
dc.subject | Demokratisasi | en_US |
dc.subject | Demokratisasi | en_US |
dc.subject | Tunisia | en_US |
dc.title | Demokratisasi DI Tunisia Tahun 2011-2018 | en_US |
dc.title.alternative | Democratization on Tunisia 2011-2018 | en_US |
dc.type | Other | en_US |