Uji Viabilitas Dan Daya Simpan Benih Sebagai Responterhadap Pemberianabu Sekam Padi dan Asam Salisilat Padatanaman Mentimun Cucumis Sativus L. dalam Kondisi Cekaman Kekeringan
Abstract
Benih merupakan faktor utama dalam menunjang keberhasilan produksi
pertanian. Namun, pertumbuhan dan perkembangan biji (benih) mentimun dapat
terhambat oleh faktor lingkungan misalnya kondisi kekeringan, dimana tanaman
tersebut dibudidayakan. Oleh karena itu, perlu perlakuan khusus pada tanaman
mentimun karena diduga berimplikasi terhadap viabilitas dan daya simpan benih
yang dihasilkan. Perlakuan asam salsilat dapat berperan sebagai pengatur fungsi
stomata sehingga dapat berimplikasi ketahanan terhadap kekeringan karena
pengurangan proses transpirasi dan respirasi tanaman. Selain itu, penambahan
silikat dapat mempertebal kulit benih mentimun sehingga benih mentimun yang
dihasilkan diduga memiliki daya simpan yang lebih lama karena kulit benih lebih
resisten terhadap kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan.. Tujuan
penelitian ini adalah mengetahui viabilitas dan daya simpan benih tanaman
mentimun sebagai respon terhadap aplikasi kombinasi dosis pupuk abu sekam
padi dan asam salisilat pada tanaman mentimun yang mengalami cekaman
kekeringan. Penelitian ini dilaksanakan pada 19 Maret sampai dengan 29 Juli
2020 di Agroteknopark Jubung dan Laboratorium Benih Fakultas Pertanian
Universitas Jember. Rancangan lingkungan yang digunakan adalah Rancangan
Acak Lengkap (RAL) sedangkan rancangan percobaan berupa Faktorial dengan
dua faktor dan tiga ulangan. Faktor yang diteliti yaitu dosis asam salisilat (0, 2, 4
mM) dan abu sekam padi (0; 33,6; 44,8; 56 g/tanaman). Hasil percobaan
menunjukkan bahwa interaksi penggunaan asam salisilat dan pupuk abu sekam
padi dapat meningkatkan daya berkecambah, daya simpan, uji vigor simpan dan
karbohidrat benih. Sedangkan perlakuan abu sekam padi dapat meningkatkan
kadar air pada benih mentimun. Perlakuan penambahan asam salisilat dapat
meningkatkan indeks vigor kecambah, keserempakan tumbuh kecambah, berat
kering kecambah normal, potensi tumbuh maksimum, perkecambahan benih
sebelum simpan dan laju pertumbuhan kecambah pada benih mentimun. Aplikasi
abu sekam padi sebesar 56 g/tanaman dan asam salisilat 4 mM/tanaman
menghasilkan daya kecambah benih mentimun sebesar 90,8% dan vigor benih
sebelum disimpan sebesar 89,3%. Sedangkan kombinasi perlakuan abu sekam
padi 56 g dan asam salisilat 4 mM menghasilkan daya simpan benih sebesar
86,7%, setelah melewati masa simpan 21 hari dengan metode RAM.