Niat Wanita Pasangan Usia Subur Untuk Melakukan Deteksi Dini Kanker Serviks Metode Inspeksi Visual Asam Asetat Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Nogosari Kabupaten Jember
Abstract
Insiden dan kematian akibat kanker serviks di Indonesia pada tahun 2020 
meningkat, sehingga Indonesia berada pada peringkat pertama negara dengan 
insiden kanker serviks tertinggi di Asia Tenggara. Padahal kanker serviks sering 
kali berhasil diobati jika terdeteksi pada tahap awal. Namun, program deteksi dini 
kanker serviks di Indonesia belum berjalan dengan baik. Wilayah kerja 
Puskesmas Nogosari memiliki cakupan deteksi dini kanker serviks terendah 
dibandingkan puskesmas lainnya di Kabupaten Jember. Oleh sebab itu, cakupan 
deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA perlu ditingkatkan dengan 
mengidentifikasi faktor – faktor yang memprediksi skrining kanker serviks, 
sehingga dapat membantu institusi terkait dalam melakukan intervensi. Tujuan 
penelitian ini adalah menganalisis niat wanita PUS untuk melakukan deteksi dini 
kanker serviks metode IVA di wilayah kerja Puskesmas Nogosari Kabupaten 
Jember.
 Penelitian dilakukan di 3 desa yang termasuk wilayah kerja Puskesmas 
Nogosari, yaitu Desa Nogosari, Curahmalang, dan Rowotamtu. Metode penelitian 
yang digunakan adalah analitik dengan desain cross sectional. Penelitian 
dilakukan pada bulan April hingga Juni 2021. Populasi penelitian ini adalah 
wanita PUS sebanyak 4.693. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple 
random sampling dan diperoleh 101 wanita PUS. Variabel bebas dalam penelitian 
ini terdiri dari faktor latar belakang (usia, pendidikan, pendapatan, pengetahuan, 
dan keterpaparan media), sikap, norma subjekif, dan kontrol perilaku. Sedangkan 
variabel terikatnya adalah niat wanita PUS untuk melakukan deteksi dini kanker 
serviks metode IVA. Pengukuran niat untuk melakukan deteksi dini kanker 
serviks metode IVA menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas. Instrumen 
penelitian terdiri dari 5, yaitu kuesioner latar belakang, sikap, norma subjektif, 
kontrol perilaku, dan niat. Cara penyajian data menggunakan tabel dan deskripsi 
tertulis. Teknik analisis data meliputi analisis univariabel, bivariabel, dan 
multivariabel. Analisis bivariabel menggunakan uji chi square dan analisis 
multivariabel menggunakan uji regeresi logistik berganda.
 Hasil dari penelitian yang telah dilakukan, yaitu sebagian besar wanita PUS 
berusia antara 36 – 45 tahun, berpendidikan menengah, memiliki pendapatan ≤ 
Rp.2.355.662, memiliki pengetahuan yang kurang dan keterpaparan media yang
rendah tentang kanker serviks dan deteksi dini kanker serviks metode IVA. 
Mayoritas wanita PUS memiliki sikap yang positif, norma subjektif yang tinggi, 
kontrol perilaku yang kuat, dan niat yang memungkinkan terhadap deteksi dini 
kanker serviks metode IVA. Berdasarkan hasil analisis hubungan antara faktor 
latar belakang dengan niat diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan 
antara pendidikan (p value = 0,032) dan pengetahuan (p value = 0,012) dengan 
niat untuk melakukan pemeriksaan IVA, sedangkan tidak terdapat hubungan yang 
signifikan antara faktor usia, pendapatan, dan keterpaparan media dengan niat 
untuk melakukan pemeriksaan IVA. Selain itu, terdapat hubungan yang signifikan 
antara sikap (p value = 0.006), norma subjektif (p value = 0,000), dan kontrol 
perilaku (p value = 0,000) dengan niat untuk melakukan pemeriksaan IVA. Faktor 
yang paling dominan berhubungan dengan niat untuk melakukan pemeriksaan 
IVA adalah kontrol perilaku (OR = 10,965).
 Berdasarkan hasil penelitian disarankan untuk wanita PUS dapat meningkatkan 
pengetahuannya mengenai kanker serviks dan pemeriksaan IVA dengan 
mengikuti sosialisasi/penyuluhan serta mencari informasi yang jelas dan benar 
mengenai pemeriksaan IVA melalui tenaga kesehatan (bidan desa), sehingga 
dapat mengurangi hambatan yang dirasakan dalam melakukan pemeriksaan IVA.
Bagi puskesmas Nogosari diharapkan dapat meningkatkan upaya promosi dengan 
memberikan informasi yang luas pada masyarakat terkait kanker serviks dan 
pemeriksaan IVA melalui penyuluhan serta media promosi kesehatan. Selain itu, 
Puskesmas Nogosari juga diharapkan dapat meningkatkan peran kader sebagai 
agen untuk mengajak serta mendampingi wanita PUS yang akan melakukan 
pemeriksaan IVA. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Jember diharapkan dapat 
meningkatkan kerja sama dengan lintas sektor seperti PKK, Camat, dan Perangkat 
Desa untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kanker serviks dan 
pemeriksaan IVA dan mengadakan pemeriksaan IVA gratis pada Peringatan Hari 
Kanker Sedunia serta memberikan souvenir kepada masyarakat yang bersedia 
melakukan pemeriksaan IVA.
