dc.contributor.author | RAMAYANTI, Friska Evi | |
dc.date.accessioned | 2022-06-27T15:53:39Z | |
dc.date.available | 2022-06-27T15:53:39Z | |
dc.date.issued | 2021-08 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107674 | |
dc.description.abstract | Pada awal tahun 2020 dunia dikejutkan dengan munculnya pandemi
Covid-19. Peningkatan dari hari kehari jumlah pasien yang terinfeksi virus Covid 19 sudah sulit dikendalikan. Untuk mengatasi terjadinya Covid-19 Pemerintah
mengeluarkan kebijakan PPKM melalui Instruksi Dalam Negeri No.15.
Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten yang masuk dalam daftar
predikat zona merah di provinsi Jawa Timur. Berdasarkan data dari Pemerintah
Kabupaten Jember kasus Covid-19 sampai pada tanggal 7 Januari 2021 ditemukan
sebanyak 4732 kasus positif, pasien yang meninggal sebanyak 225 orang. Salah
satu Kecamatan yang tergolong zona merah adalah Kecamatan Wuluhan, tercatat
ada sekitar 150 orang positif Covid-19 dan 3 orang suspek Covid-19. Kondisi
tersebut sangat menyulitkan, terutama bagi pedagang kaki lima maupun
pedagang-pedagang kecil lainnya. Hal ini juga berdampak terhadap terbatasnya
ruang gerak bagi pedagang kaki lima.
Desa DukuhDempok merupakan pusat dari pedagang kaki lima. Lokasinya
sangat strategis karena dekat dengan kantor Kecamatan Wuluhan dan pasar
terbesar ada di desa Dukuhdempok, sehingga banyak pengunjung yang datang
untuk membeli beberapa makanan, minuman, dan lain lain. Pembeli yang datang
tidak hanya berasal dari Desa Dukuhdempok saja, melainkan berasal dari desa desa sekitarnnya. Larangan keluar rumah pada waktu tertentu tentu memberatkan
bagi pedagang kaki lima. Pedagang kaki lima yang seharusnya berjualan dengan
lancar harus merasakan turunnya pendapatan. Turunnya pendapatan disebabkan
adanya penurunan konsumen. Disaat pandemi seperti ini konsumen lebih memilih
berdiam di rumah untuk menghindari kerumunan. Sehingga penurunan
pendapatan dirasakan oleh pedagang kaki lima. Dengan adanya Covid-19 dan
keberlangsungan PPKM membuat pendapatan pedagang kaki lima menurun.
Sehingga pedagang kaki lima membuat strategi untuk tetap bertahan hidup di tengah pandemi Covid-19. Tujuan penelitian adalah ingin mengetahui bagaimana
srategi bertahan hidup pedagang kaki lima di masa pandemi Covid-19. | en_US |
dc.description.sponsorship | Dr. Mahfud Sidiqz M.M (Dosen Pembimbing) | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik | en_US |
dc.title | Strategi Bertahan Hidup Pedagang Kaki Lima Di Masa Pandemi Covid-19 | en_US |
dc.title.alternative | Descriptive Study in DukuhDempok Village, Wuluhan District, Jember Regency | en_US |
dc.type | Other | en_US |