Gambaran Kualitas Hidup Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) yang Menjalani Terapi Hemodialisis di Rumah Sakit Umum Kaliwates Jember
Abstract
Keperawatan merupakan suatu profesi kesehatan yang nanti akan menemui
pasien-pasien, baik pasien gagal ginjal kronis maupun pasien lainnya.
Keperawatan juga sangat berperan dalam membantu pasien dalam meningkatkan
daya adaptasi terhadap perubahan yang dialami serta mengelola permasalaham
yang akan muncul, agar pasien tetap bertahan hidup dengan sehat. Oleh karena
itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Gambaran Kualitas
Hidup Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) yang menjalani terapi
hemodialisis di RSU kaliwates Jember. Tujuan dari penelitian ini adalah
mendeskripsikan gambaran kualitas hidup pasien chronic kidney disease (CKD)
yang menjalani terapi hemodialisis. Desain penelitian ini yaitu deskriptif,
peneliti menggunakan jenis data kuantitatif dan teknik pengambilan sampel total
sampling yang terdiri dari 46 pasien CKD di RSU Kaliwates Jember.
Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner WHOQOL-BREF.
Instrument ini dipakai secara luas untuk berbagai macam penyakit, pada
instrument ini terdapat 26 pertanyaan berupa pertanyaan umum terkait dengan
kepuasan dan kualitas hidup, yang tidak dimasukkan dalam skoring kualitas
hidup dan 24 pertanyaan yang mencakup 4 domain, diantaranya: kesehatan fisik,
psikologi, hubungan sosial, dan lingkungan. Analisis data yang diamati yaitu
hasil frekuensi dan presentasenya berupa data karakteristik responden, hasil
crosstab, distribusi jawaban dan hasil kualitas hidup responden dengan
menggunakan SPSS 22 for windows. Penelitian ini telah layak etik karena telah
dilakukan uji etik di Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) Fakultas
Keperawatan Universitas Jember No.73/UN25.1.14/KEPK/2021 dan penelitian
ini dilakukan secara langsung menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengah pasien CKD
memiliki kualitas hidup sedang 65,2%. Pada penelitian ini sebagian besar responden berusia 41-60 tahun 73,9%, berjenis kelamin laki-laki 67,4%, memiliki
tingkat pendidikan SMA 26%, memiliki status pekerjaan tidak bekerja 80,4%,
lama hemodialisis >11 bulan 71,7%, semua responden memiliki frekuensi
hemodialisis sering 100%, dan memiliki penyekit penyerta hipertensi 63%. Pada
penelitian ini gambaran kualitas hidup pasien CKD sebagian besar responden
berusia 41-60 tahun memiliki kualitas hidup sedang 54,3%, berjenis kelamin lakilaki memiliki kualitas hidup sedang 37%, tingkat pendidikan SMA memiliki
kualitas hidup sedang 26,1%, memiliki status pekerjaan tidak bekerja memiliki
kualitas hidup sedang 54,3%, lama hemodialisis >11 bulan memiliki kualitas
hidup sedang 45,7%, semua responden memiliki frekuensi hemodialisis sering
memiliki kualitas hidup sedang 65,2%, dan memiliki penyakit penyerta hipertensi
memiliki kualitas hidup sedang 37%. Kualitas hidup adalah suatu persepsi atau
pola pikir yang dialami klien tentang kondisi kehidupan pribadi masyarakat dalam
budaya dan sistem nilai kehidupan, harapan, kesenangan, dan perhatian. Gaya
hidup dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien CKD. Semakin baik gaya hidup
pasien seperti patuh dalam menjalani diet, pola makan, dan menjalani terapi
hemodialisis semakin baik kualitas hidup pada pasien CKD.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]