Show simple item record

dc.contributor.authorWalid Indra Efendi
dc.date.accessioned2013-12-19T11:35:00Z
dc.date.available2013-12-19T11:35:00Z
dc.date.issued2013-12-19
dc.identifier.nimNIM060210302136
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/10758
dc.description.abstractAbdurrahman Wahid lahir dalam kondisi masyarakat Indonesia yang secara kultural nilai-nilai baru, seperti pluralisme, toleransi, kebebasan, keadilan dan persamaan yang menjadi tiang demokrasi belum sepenuhnya menyatu dalam tradisi dan perilaku masyarakat Indonesia, khususnya kaum mayoritas yang seringkali merendahkan kaum minoritas yang ada di Indonesia. Apabila masyarakat dan pemerintah dapat membina dan mengembangkan keanekaragaman tersebut, maka hal itu akan lebih menjamin tegaknya demokrasi di Indonesia. Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: (1) bagaimana kondisi lingkungan sosial budaya, ekonomi dan politik yang mempengaruhi pemikiran KH. Abdurrahman Wahid, (2) bagaimana pemikiran KH. Abdurrahman Wahid tentang nilai-nilai demokrasi di Indonesia, (3) bagaimana implementasi pemikiran KH. Abdurrahman Wahid tentang demokrasi di Indonesia. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui dan mengkaji secara mendalam tentang bagaimana kondisi lingkungan sosial budaya, ekonomi, dan politik yang mempengaruhi pemikiran KH. Abdurrahman Wahid, (2) mengetahui dan mengkaji pemikiran KH. Abdurrahman Wahid mengenai nilai-nilai demokrasi di Indonesia, (3) mengetahui dan mengkaji secara mendalam implementasi pemikiran KH. Abdurrahman Wahid tentang nilai-nilai demokrasi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan tiga pendekatan yaitu pendekatan sosiologi pengetahuan, psikologi historis dan pendekatan antropologi untuk mempermudah dalam menganalisis data, sedangkan teori yang digunakan adalah teori hermeniutik. Peneliti juga menggunakan metode sejarah yang meliputi empat tahap yaitu: (1) Heuristik, (2) Kritik, (3) Interpretasi, dan (4) Historiografi. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kondisi lingkungan sosial budaya, ekonomi dan politik sangat mempengaruhi terhadap tumbuhnya pemikiran Abdurrahman Wahid yang reformis, demokrasi serta pluralis. Menurut Abdurrahman Wahid nilai-nilai demokrasi di Indonesia belum diaplikasikan secara benar, namun hanya sekedar dibuat sebagai simbol sebuah negara demokrasi. Nilai -nilai demokrasi seperti, pluralisme, toleransi, kebebasan, keadilan dan persamaan belum sepenuhnya dirasakan oleh bangsa Indonesia khususnya kaum minoritas yang selama ini sering direndahkan oleh masyarakat mayoritas baik dimata masyarakat maupun dimata Undang-Undang. Secara perlahan Abdurrahman Wahid menerapkan nilai-nilai demokarsi tersebut dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, baik selama menjadi ketua PBNU maupun setelah menjadi presiden Indonesia tanpa melihat perbedaan agama, suku bangsa, etnis maupun adat istiadat yang ada. Pemikiran Abdurrahman Wahid ini bisa dijadikan motivasi bagi setiap orang, khusunya generasi muda Indonesia untuk lebih menghargai perbedaan dan bersikap demokratis. Bagi pemerintah khususnya elit politik yang ada di Indonesia, demokrasi jangan hanya dijadikan simbol dan cita-cita saja, akan tetapi harus diperjuangkan dan diimplementasikan secara nyata dalam kehidupan sosial, ekonomi dan politik, seperti halnya kemerdekaan yang harus dicapai dengan perjuangan. Demokrasi haruslah dicapai dengan pengorbanan, kalau tidak ada usaha yang sungguh-sungguh untuk menegakkan demokrasi yang benar di negeri ini, maka aspirasi untuk menegakkan demokrasi akan terbendung oleh kekuatan-kekuatan anti demokrasi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060210302136;
dc.subjectImplementasi Demokrasien_US
dc.titlePemikiran KH. Abdurrahman Wahid dan Implementasi Demokrasi di Indonesiaen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record