dc.description.abstract | Padi merupakan salah satu tanaman pangan penting bagi masyarakat
Indonesia. Padi memilki kandungan nutrisi yang cukup banyak seperti
karbohidrat, lemak, protein, kalsium dan vitamin B kompleks. Budidaya padi
membutuhkan ketersediaan air yang cukup banyak. Perubahan cuaca yang tidak
dapat diprediksi menyebabkan adanya penurunan ketersediaan air di lahan
budidaya padi, sehingga kebutuhan air tersebut tidak dapat terpenuhi dan tanaman
padi mengalami cekaman kekeringan. Cekaman kekeringan merupakan salah satu
bentuk cekaman abiotik yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman padi. Hal ini karena kondisi kekeringan dapatmengubah
lingkungan sekitar, seperti kondisi tanah sebagai media tanamnya. Tanah
merupakan faktor produksi pertanian yang menyediakan unsur hara.
Penelitian ini dilaksanakan di Green House Gebang, Kabupaten Jember
dan Laboratorium Center of Development Advanced Science and Technology
(CDAST), Universitas Jember. Penelitian dilaksanakan mulai bulan september
2019 sampai Februari 2020. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan
Acak Lengkap (RAL)faktorial yaitu 1) faktor perlakuan varietas padi yang terdiri
dari padi IR64 (P1), Dendang (P2), Sertani (P3), Mendawak (P4), Indragiri (P5),
dan Banyuasin (P6); 2) faktor perlakuan kekeringan yang terdiri dari Tanpa
Cekaman Kekeringan (D0) dan Dengan Cekaman Kekeringan (D1). Variabel
pengamatan yang dilakukan yaitu pengamatan perkembangan bunga, jumlah
anakan produktif, berat 1000 biji, jumlah biji per malai, jumlah biji fertil, panjang
malai, potensi hasil. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh
kesimpulan yaitu cekaman kekeringan berpengaruh nyata pada fertilitas polen
padi, yaitu pada kandungan karbohidrat polen padi, dan cekaman kekeringan
berpengaruh nyata pada pertumbuhan dan produksi padi plasma nutfah. Tingkat perubahan yang terjadi pada semua plasma nutfah padi berbeda-beda. Perubahan
pada padi toleran kekeringan lebih rendah dibandingkan dengan padi sensitif
kekeringan (kontrol). | en_US |