Etnomatematika pada Pengolahan Cokelat di Doesoen Kakao Banyuwangi Sebagai Bahan Menyusun Soal Matematika Sekolah Dasar
Abstract
Etnomatematika merupakan salah satu sarana untuk menyampaikan materi
dengan menghubungkan matematika dengan kearifan lokal antara lain berupa
budaya, aktivitas, hasil kerajinan yang menjadi ciri dari suatu daerah. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan etnomatematika pada aktivitas pengolahan
cokelat untuk menggali konsep matematika pada kegiatan menghitung, mengukur
dan mendesain sebagai bahan menyusun soal matematika Sekolah Dasar. Tempat
yang digunakan sebagai objek penelitian ialah Doesoen Kakao yang terdapat pabrik
cokelat. Tempat ini terletak di Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten
Banyuwangi, Jawa Timur.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif. Metode
pengumpulan data yang digunakan ialah metode observasi yang dilakukan oleh 2
observer, metode wawancara terhadap 2 narasumber yaitu pegawai pengolahan
cokelat di Doesoen Kakao serta dokumentasi. Pengolahan cokelat yang dimasksud
dalam penelitian ini yaitu proses pengolahan biji kakao hingga menjadi produk
cokelat yang siap untuk dinikmati. Pengolahan cokelat dimulai dari fermentasi biji
kakao, pengeringan biji kakao, penggolongan biji kakao untuk menentukan mutu
kakao, peyangraian/sangrai biji kakao, pemastaan biji kakao untuk menghasilkan
pasta kakao sebagai bahan pembuat cokelat, pencampuran bahan pembuat cokelat,
pengoncingan untuk homogenisasi bahan, pencetakan adonan cokelat, hingga
pengepakan cokelat dalam bentuk kemasan.
Berdasarkan analisis data dan pembahasan, tahapan-tahapan pengolahan
cokelat mengandung kegiatan matematis berupa menghitung, mengukur dan
mendesain. Kegiatan menghitung terdapat pada aktivitas menentukan banyak
cokelat yang dihasilkan dalam sekali produksi dan menentukan harga cokelat
berdasarkan massa/berat, jenis cokelat dan bentuknya. Kegiatan mengukur terdapat
pada aktivitas fermentasi (menentukan banyak biji kakao yang akan difermentasi, mengatur lama, suhu dan kotak fermentasi), aktivitas pengeringan (menentukan
waktu pengeringan, kapasitasnya serta panjang balok pengeringan), aktivitas
penggolongan biji kakao (menentukan mutu kakao per 100 gram biji kakao). Selain
itu, kegiatan mengukur juga terdapat pada aktivitas penyangraian biji kakao
(menetukan waktu, massa/kapasitas biji kakao dan suhu penyangraian), aktivitas
pemastaan biji kakao (menentukan massa/kapasitas dan waktu pemastaan),
aktivitas pencampuran bahan (menentukan takaran bahan dan waktu), aktivitas
pengoncingan (menetukan waktu, massa/kapasitas, dan suhu), dan aktivitas
pengepakan (mengukur kemasan cokelat (panjang, lebar dan tinggi)). Kegiatan
mendesain terletak pada bentuk-bentuk dari kotak fermentasi, balok raksasa pada
proses pengeringan, mesin penyangraian, mesin pencampur bahan, mesin
pengoncing, bentuk-bentuk cokelat dan bentuk kertas packing cokelat, bentuk bentuk tersebut mengandung unsur geometri bangun datar dan bangun ruang.
Penelitian ini menghasilkan 10 kumpulan soal matematika untuk kelas 5
SD. Kumpulan soal disesuaikan dengan temuan etnomatematika pada pengolahan
cokelat yang telah dicocokkan dengan materi dan kompetensi dasar (KD) pada
jenjang sekolah dasar. Soal berhubungan dengan kegiatan menghitung, mengukur
dan mendesain. Jenjang kelas 5 dipilih dikarenakan temuan etnomatemtika pada
pengolahan cokelat lebih dominan mengacu pada materi matematika kelas 5.