Dinamika Kelompok Pada Komunitas Hidroponik Jember Kohje di Kabupaten Jember
Abstract
Sektor pertanian terus berkembang karena perkembangan teknologi yang
semakin pesat juga. Seiring berkembangnya jaman maka lahan pertanian semakin
menyempit karena banyaknya lahan pertanian yang beralih fungsi. Banyaknya
lahan yang tidak dipakai oleh masyarakat untuk lahan pertanian menghasilkan
alternatif atau metode pertanian yang lebih berkembang juga yakni dengan cara
memanfaatkan lahan sempit sebagai usaha untuk mengembangkan hasil pertanian,
yaitu dengan cara bercocok tanam secara hidroponik. Didirikannya suatu
komunitas/kelompok tani tentunya sangat menunjang kegiatan pertanian. Untuk
dapat memaksimalkan fungsi Poktan sebagai wadah belajar dan wahana
kerjasama, salah satu usaha yang bisa dilakukan adalah membentuk suatu
kelompok tani yang homogen pada jenis/sistem pertanian tertentu, salah satunya
adalah komunitas pertanian hidroponik. Dibentuknya suatu komunitas pertanian
hidroponik yang tentunya mempunyai tujuan baik dan juga bertujuan untuk
bersama-sama menunjang pembangunan pertanian dituntut untuk terus
berkembang. Salah satu komunitas hidroponik yang ada di Kabupaten Jember
adalah Komunitas Hidroponik Jember (KOHJE). KOHJE sendiri merupakan suatu
komunitas untuk mewadahi pegiat hidroponik di Jember dan sekitarnya.
Fenomena yang terjadi dalam komunitas ini adalah banyaknya anggota yang
keluar lalu juga banyak yang masuk yang dapat menimbulkan suatu dinamika
kelompok pada Komunitas Hidroponik Jember (KOHJE), hal ini dapat dilihat
pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh komunitas tersebut, hal ini juga
terjadi karena masing-masing anggota mempunyai pribadi yang berbeda dan juga
memiliki ego masing-masing untuk tujuan tertentu.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui (1) Dinamika kelompok pada
Komunitas Hidroponik Jember (KOHJE) di Kabupaten Jember, (2) Eksistensi
modal sosial dan kesatuan kelompok dalam mendukung kelangsungan dari Komunitas Hidroponik Jember (KOHJE) di Kabupaten Jember. Metode penelitian
yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan naratif.
Metode penentuan subyek penelitian dilakukan dengan purposive method yaitu
Komunitas Hidroponik Jember (KOHJE). Metode penentuan informan yang
digunakan adalah purposive sampling. Jumlah Informan yang digunakan dalam
penelitian ini ialah berjumlah 5 orang yakni key informan adalah ketua KOHJE,
lalu informan pendukung adalah dari pembina, sekretaris, bendahara dan anggota
KOHJE. Metode pengumpulan data yang digunakan ialah metode observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan metode
penelitian analisis deskriptif untuk menjawab permasalahan pertama yakni
mengenai dinamika kelompok dan penelitian naratif untuk menjawab
permasalahan kedua yakni mengenai eksistensi modal sosial dan kesatuan
kelompok dalam mendukung kelangsungan komunitas yang akan dilanjutkan
dengan menggunakan metode analisis Miles and Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa KOHJE adalah komunitas yang maju
dan dinamis serta memiliki modal sosial yang relatif kuat. Walaupun ada
penurunan soliditas, karena covid 19 dan perbedaan tujuan individu, secara umum
kegiatan KOHJE masih berjalan lancar. Secara rinci hasil penelitian ini dapat
dijabarkan sebagai berikut: (1) Jika dilihat dari tujuannya, terdapat konsistensi
tujuan KOHJE, dimana sejak awal hingga saat ini tidak ada perubahan tujuan,
Struktur kelompok kepengurusan KOHJE saat ini masih solid, Meski dalam dua
tahun terakhir realisasinya terkendala pandemic, fungsi tugas kelompok dari awal
sudah ditetapkan dan hingga saat tidak berubah, Pembinaan dan pemeliharaan
kelompok dalam Komunitas Hidroponik Jember yakni mengadakan agenda
bulanan yakni pertemuan rutin, Kekompakan kelompok adalah kompak walaupun
kekompakan ini sempat goyah ditengah perjalanan dinamika kelompok KOHJE
akan tetapi karena peran dari Bu Asih dan juga pengurus yang tetap dapat
menguatkan kekompakan KOHJE sehingga komunitas ini masih dapat kompak
hingga hari ini, Suasana kelompok ini guyub rukun dan juga santai/senang apabila
dalam pertemuan membahas keluh kesah dalam bertani hidroponik namun saat
membahas topik yang berhubungan dengan uang/bisnis suasana menjadi serius
dan terkadang kurang menyenangkan, Tidak ada tekanan kelompok dalam
KOHJE. Kelompok Komunitas Hidroponik Jember (KOHJE) dinilai efektif
sebagai wadah sharing dan juga untuk menambah relasi di dalam bidang
hidroponik, Maksud terselubung dalam Komunitas Hidroponik Jember (KOHJE)
ada yang positif dan negatif. Maksud terselubung yang bersifat negatif dapat
menyebabkan agenda KOHJE terhambat. (2) Jaringan dalam Komunitas
Hidroponik Jember (KOHJE) sangat luas dimana, sebagai ketua sekaligus
fasilitator komunitas, Bu Asih mempunyai banyak relasi baik di dunia maya
maupun dunia nyata, Kepercayaan dalam KOHJE dilihat dari kepercayaan
anggota kepada Bu Asih sebagai ketua dimana kepercayaan kepada ketua dinilai
baik akan tetapi ada juga anggota yang mempunyai kepercayaan yang rendah
dengan pikiran negatif terhadap Bu Asih yang membuat KOHJE terpecah pecah.
Adanya norma yang jelas membuat KOHJE dapat menjalankan agenda dengan
baik akan tetapi untuk norma tertulis masih akan diperbarui lebih lanjut dalam
AD/ART dimana dibuat untuk kepentingan anggota bukan untuk kepentingan
pribadi, Kohesivitas kelompok dalam Komunitas Hidroponik Jember (KOHJE)
adalah baik akan tetapi saat ini kesatuan itu mulai goyah tidak seperti dulu karena
adanya kepentingan pribadi yang berbeda beda dan juga kesibukan yang berbeda
beda tiap anggota seperti masalah pekerjaan ataupun aktivitas sehari hari yang
dapat menurunnya kesolidan KOHJE.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]