Higiene Sanitasi dan Kandungan Boraks Pada Pudak di UD. Sari Kelapa Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik
Abstract
Kejadian keracunan makanan masih banyak terjadi di Pulau Jawa, salah satunya
adalah Jawa Timur. Selama dua tahun terakhir, angka kejadian keracunan makanan
mengalami kenaikan sebesar 21 orang. Di tahun 2018, jumlah keracunan makanan
sebanyak 279 orang. Sedangkan di tahun 2019, jumlah keracunan makanan sebesar
300 orang. Gresik yang merupakan salah satu kota yang ada di Jawa Timur juga
masih memiliki angka keracunan. Dua tahun terakhir juga mengalami kenaikan.
Angka kejadian keracunan pada tahun 2018 akibat makanan terjadi sebanyak 6
orang. Sedangkan di tahun 2019, angka kejadian keracunan akibat makanan
sebanyak 23 orang.
Pudak adalah satu jenis makanan khas yang tidak didapati di daerah lain. Adanya
berbagai varian rasa, membuat pudak menjadi daya tarik tersendiri bagi para
pembeli. Selain itu, pudak memiliki bentuk fisik bertekstur yang kenyal dan
mempunyai rasa getir di salah satu varian rasa dari pudak itu sendiri. Sehingga
dengan keadaan ini, membuat pudak terindikasi kandungan boraks didalamnya.
Dengan dugaan tersebut, maka penelitian ini memiliki tujuan dimana dapat
memberikan gambaran terkait higiene sanitasi dan kandungan boraks pada pudak.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Penelitian ini dilakukan di UD. Sari Kelapa Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik
dengan menggunakan sampel pudak sebanyak 6 dan sampel penjamah makanan
sebanyak 15 orang.
Dari hasil angket yang sudah dilakukan kepada pemilik UD. Sari Kelapa masih
terdapat kelemahan terkait pengetahuan tentang pengertian dan manfaat
penggunaan bahan tambahan pangan. Selain itu, berdasarkan hasil angket yang
sudah dilakukan kepada penjamah makanan juga masih terdapat kelemahan terkait
penggunaan perlengkapan standar yang digunakan pada saat mengola makanan. Kejadian keracunan makanan masih banyak terjadi di Pulau Jawa, salah satunya
adalah Jawa Timur. Selama dua tahun terakhir, angka kejadian keracunan makanan
mengalami kenaikan sebesar 21 orang. Di tahun 2018, jumlah keracunan makanan
sebanyak 279 orang. Sedangkan di tahun 2019, jumlah keracunan makanan sebesar
300 orang. Gresik yang merupakan salah satu kota yang ada di Jawa Timur juga
masih memiliki angka keracunan. Dua tahun terakhir juga mengalami kenaikan.
Angka kejadian keracunan pada tahun 2018 akibat makanan terjadi sebanyak 6
orang. Sedangkan di tahun 2019, angka kejadian keracunan akibat makanan
sebanyak 23 orang.
Pudak adalah satu jenis makanan khas yang tidak didapati di daerah lain. Adanya
berbagai varian rasa, membuat pudak menjadi daya tarik tersendiri bagi para
pembeli. Selain itu, pudak memiliki bentuk fisik bertekstur yang kenyal dan
mempunyai rasa getir di salah satu varian rasa dari pudak itu sendiri. Sehingga
dengan keadaan ini, membuat pudak terindikasi kandungan boraks didalamnya.
Dengan dugaan tersebut, maka penelitian ini memiliki tujuan dimana dapat
memberikan gambaran terkait higiene sanitasi dan kandungan boraks pada pudak.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Penelitian ini dilakukan di UD. Sari Kelapa Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik
dengan menggunakan sampel pudak sebanyak 6 dan sampel penjamah makanan
sebanyak 15 orang.
Dari hasil angket yang sudah dilakukan kepada pemilik UD. Sari Kelapa masih
terdapat kelemahan terkait pengetahuan tentang pengertian dan manfaat
penggunaan bahan tambahan pangan. Selain itu, berdasarkan hasil angket yang
sudah dilakukan kepada penjamah makanan juga masih terdapat kelemahan terkait
penggunaan perlengkapan standar yang digunakan pada saat mengola makanan.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]