Hubungan antara Kebiasaan Belajar dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP selama Pembelajaran Daring
Abstract
Sistem pendidikan di Indonesia mengalami perubahan dikarenakan
munculnya pandemi Covid-19. Mendikbud menghimbau agar semua satuan
pendidikan dibawah Kemendikbud untuk menunda penyelenggaraan acara dan
menggantikannya dengan video konferens. Untuk daerah yang telah terdampak
Covid-19 diberlakukan pembelajaran dari rumah secara daring. Pelaksanaan
pembelajaran secara daring tidak dapat menghentikan kegiatan bimbingan dalam
dunia pendidikan, dimana keberhasilan proses bimbingan salah satunya dapat
dilihat dari prestasi belajar peserta didik. Terdapat beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar diantaranya yaitu kebiasaan belajar dan motivasi
belajar. Kebiasaan belajar dalam penelitian ini merupakan kegiatan belajar siswa
diluar jam pembelajaran daring, sedangkan motivasi belajar merupakan perilaku,
perasaan dan kondisi siswa saat mengikuti pembelajaran daring. Pada penelitian ini
dipilih prestasi belajar matematika, dikarenakan matematika merupakan mata
pelajaran yang mayoritas dianggap sulit oleh siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk
menganalisis hubungan kebiasaan belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi
belajar matematika siswa selama pembelajaran daring secara parsial dan simultan.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan lembar validasi.
Keseluruhan instrumen telah divalidasi oleh validator dan dinyatakan valid. Jumlah
populasi adalah 185 siswa, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan
pendekatan rumus Slovin sehingga didapatkan jumlah sampel sebanyak 123 siswa
kelas VII SMPN 1 Tempursari yang terdiri dari 21 siswa kelas VII-A, 20 siswa kelas VII-B, 21 siswa kelas VII-C, 20 siswa kelas VII-D, 21 siswa kelas VII-E, dan
20 siswa kelas VII-F.
Pengujian butir instrumen angket dilakukan dengan menyebarkan angket
kepada 60 siswa kelas VIII sebagai responden diluar subjek penelitian, dan setelah
dilakukan pengolahan data didapatkan bahwa instrumen angket yang dinyatakan
valid dan reliabel adalah 23 butir pernyataan kebiasaan belajar dan 41 butir
pernyataan motivasi belajar. Pengambilan data penelitian dilakukan dengan
penyebaran angket yang telah valid dan reliabel kepada kelas yang menjadi sampel
penelitian, kemudian meminta data nilai prestasi belajar matematika siswa selama
pembelajaran daring semester genap Tahun Ajaran 2020/2021. Uji asumsi klasik
pada penelitian ini adalah uji normalitas, uji heteroskedastisitas dan uji
multikolinearitas. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda,
uji Korelasi Product Moment Pearson, uji F, dan uji determinasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: terdapat hubungan positif dan
signifikan antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar matamatika siswa. Hal
ini dibuktikan dengan hasil uji Korelasi Pearson sebesar (+) 0.495 dan nilai Sig.
0.000 < 0.05. Hubungan keduanya berkorelasi sedang; terdapat hubungan positif
dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar matamatika siswa.
Hal ini dibuktikan dengan hasil uji Korelasi Pearson sebesar (+) 0.523 dan nilai
Sig. 0.000 < 0.05. Hubungan keduanya berkorelasi kuat; terdapat hubungan positif
dan signifikan antara kebiasaan belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar
matamatika siswa. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji Korelasi Pearson sebesar (+)
0.554 dan nilai Sig. 0.000 < 0.05. Hubungan keduanya berkorelasi kuat.
Kontribusi kebiasaan belajar dan motivasi belajar secara simultan terhadap prestasi
belajar matematika sebesar 30.7%, sedangkan 69.3% dipengaruhi oleh faktor lain
yang tidak diteliti oleh peneliti dalam penelitian ini.
Collections
Related items
Showing items related by title, author, creator and subject.
-
PENERAPAN MODEL SIKLUS BELAJAR ( PENERAPAN MODEL SIKLUS BELAJAR ( PENERAPAN MODEL SIKLUS BELAJAR ( AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DI SMPN 11 JEMBER KELAS VIIB AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DI SMPN 11 JEMBER KELAS VIIB AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DI SMPN 11 JEMBER KELAS VIIB TAHUN AJARAN 2011/2012 TAHUN AJARAN 2011/2012 TAHUN AJARAN 2011/2012
Mas’udatur Rohmawati (2014-01-24)Pembelajaran merupakan suatu proses belajar dan mengajar antara siswa dengan guru yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Hal ini juga berlangsung di SMPN 11 Jember, namun tujuan untuk meningkatkan aktivitas ... -
PENERAPAN TEORI BELAJAR BRUNER PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENERAPAN TEORI BELAJAR BRUNER PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENERAPAN TEORI BELAJAR BRUNER PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF POKOK BAHASAN PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD NEGERI GEBANG 01 JEMBER SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2010/2011 SISWA KELAS III SD NEGERI GEBANG 01 JEMBER SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2010/2011 SISWA KELAS III SD NEGERI GEBANG 01 JEMBER SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2010/2011
HADRIANTI BADU HADRIANTI BADU HADRIANTI BADU (2014-01-30)Penerapan teori belajar Bruner pada pembelajaran kooperatif dapat membuat siswa aktif dalam pembelajaran karena siswa diberi kesempatan untuk memanipulasi objek yang dekat dengan keseharian mereka sehingga penemuan konsep ... -
PENERAPAN TEORI BELAJAR BRUNER PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENERAPAN TEORI BELAJAR BRUNER PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENERAPAN TEORI BELAJAR BRUNER PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF POKOK BAHASAN PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD NEGERI GEBANG 01 JEMBER SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2010/2011 SISWA KELAS III SD NEGERI GEBANG 01 JEMBER SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2010/2011 SISWA KELAS III SD NEGERI GEBANG 01 JEMBER SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2010/2011
HADRIANTI BADU (2014-01-29)Penerapan teori belajar Bruner pada pembelajaran kooperatif dapat membuat siswa aktif dalam pembelajaran karena siswa diberi kesempatan untuk memanipulasi objek yang dekat dengan keseharian mereka sehingga penemuan konsep ...