Show simple item record

dc.contributor.authorNA'ILAHAFITRA, Jacinda
dc.date.accessioned2022-06-27T08:28:13Z
dc.date.available2022-06-27T08:28:13Z
dc.date.issued2021-06-30
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107519
dc.description.abstractAir merupakan salah satu parameter yang dapat mempengaruhi mutu simpilisa. Syarat pengujian kadar air pada simplisia yaitu ≤10%. Tingginya kandungan air pada simplisia dapat menyebabkan tumbuhnya mikroba atau jamur sehingga mengakibatkan penurunan mutu atau simplisia rusak. Pada penelitian ini digunakan dua metode dalam penentuan kadar air yaitu menggunakan spektroskopi NIR (Near Infra Red) dan gravimetri sebagai metode pembanding. Terdapat 6 jenis sampel tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini. Spektroskopi NIR (Near Infra Red) dipilih karena memiliki kemampuan menganalisis dengan kecepatan tinggi, penggunaan preparat sederhana, non destruktif, tidak memerlukan bahan kimia dan tidak menimbulkan polusi. Namun, data yang dihasilkan berupa spektra yang besar dan bertumpuk sehingga tidak memungkinkan untuk dianalisis hanya dengan melihat grafik panjang gelombangnya. Grafik dapat diolah menjadi informasi dengan analisis multivariat atau biasa disebut metode kemometrik. Analisis multivariat yang digunakan yaitu Partial Least Square (PLS), Principal Component Regression (PCR) dan Support Vector Regression (SVR). Berdasarkan hasil penelitian, model kalibrasi PLS memberikan hasil terbaik dengan nilai R-square kalibrasi sebesar 0,9507; RMSEC 0,8965 dan RMSECV 0,9485. Model yang terbentuk dilakukan validasi silang, LOOCV menghasilkan R-square ≥ 0,91 dan 2-FCV menghasilkan R-square sebesar 0,9425. Model PLS yang telah divalidasi kemudian diaplikasikan pada 5 sampel nyata berupa serbuk daun jati belanda, kelor, sambiloto, sirih dan sirsak. Kadar air yang diperoleh dengan metode spektroskopi NIR-Kemometrik pada serbuk daun jati belanda sebesar 12,7079%; kelor sebesar 9,7336%; sambiloto sebesar 10,7026%; teh daun sirih sebesar 9,6663% dan teh daun sirsak sebesar 11,3960% Hasil prediksi spektrosokpi NIR-Kemometrik kemudian dibandingkan dengan kadar yang diperoleh dari metode gravimetri. Hasil penetapan kadar air sampel nyata dari kedua metode ini kemudian dianalisis secara statistik dengan uji t dua sampel berpasangan untuk mengetahui apakah kedua metode tersebut memiliki perbedaan yang signifikan atau tidak. Hasil uji t dua sampel berpasangan menunjukkan bahwa kadar air yang diperoleh dari dua metode tersebut menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan sebesar 0,935en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : apt. Lestyo Wulandari, S.Si., M.Farm. Dosen Pembimbing Anggota : apt. Nia Kristiningrum, S.Farm., M.Farm.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Farmasien_US
dc.subjectSpektroskopi NIR (Near Infra Red)en_US
dc.subjectkadar airen_US
dc.subjectKemometriken_US
dc.subjectStandarisasi Bahan Obaten_US
dc.titlePenentuan Kadar Air pada Serbuk Daun Tanaman Obat Menggunakan Metode Spektroskopi Nir (Near Infra Red) dan Kemometriken_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record