Analisis Kinerja Struktur Gedung Mega Tower (Office) Trans Icon Surabaya Menggunakan Metode Pushover Analysis
Abstract
Kebutuhan akan bangunan gedung di Indonesia meningkat setiap tahunnya
khususnya di daerah perkotaan. Kota Surabaya merupakan kota terbesar kedua
setelah Jakarta, menjadikan kota ini padat penduduk. Lahan yang terbantas tidak
sebanding dengan kebutuhan fasilitas masyarakat yang meningkat akan hunian,
hiburan, dan tempat pekerjaan menjadikan gedung bertingkat sebagai solusi atas
permasalahan tersebut. Disisi lain, kota Surabaya memiliki 2 patahan aktif
menjadikan kota ini rawan terjadi bencana gempa bumi. Berdasarkan pengalaman
yang telah terjadi, keruntuhan bangunan akibat bencana gempa bumi telah menelan
korban jiwa dalam jumlah yang cukup besar. Gedung Mega Tower (Office) Trans
Icon Surabaya memiliki ketinggian total 96,25 m dengan jumlah lantai 17 lantai,
menjadikan perlu dilakukannya analisis terkait desain gedung tahan gempa.
Pushover Analysis merupakan salah satu metode yang digunakan dalam
menentukan level kinerja struktur. Pada Pushover Analyis sistem struktur
diberikan perpindahan secara lateral hingga batas tertentu dengan increment
tertentu untuk menunjukkan perilaku keruntuhan. Hasil running analysis load
case beban hidup, beban mati, dan beban gempa menggunakan respon
spektrum menunjukkan struktur masih aman. Hal ini dibuktikan dengan
kontrol ketahanan gempa menggunakan SNI 1726-2019 beberapa parameter
simpangan antar lantai dan pengaruh P-delta menunjukkan hasil masih
memenuhi batas izin yang di syaratkan. Hasil pushover analysis berupa kurva
kapasitas, kurva koefisien perpindahan FEMA 356 dan kurva spektrum
kapasitas ATC-40. Selanjutnya dari masing-masing kurva tersebut didapatkan nilai
displacement pushover arah x dan pushover arah y digunakan untuk mengetahui
level kinerja struktur. Berdasarkan nilai tersebut yang mengacu pada tabel level
kinerja struktur ATC-40 didapatkan untuk pushover arah x dan arah y pada bangunan berada pada level kinerja Damage Control. Level
Kinerja Damage Control berarti bangunan telah mengalami sedikit kerusakan pada
elemen non-struktural, dan bisa juga kerusakan struktural namun masih dapat
diperbaiki dapat difungsikan kembali. Gaya geser dasar maksimum bangunan
terjadi pada case pushover arah y yaitu sebesar 23133,879 kN. Gaya geser dasar
terkecil bangunan terjadi pada case pushover arah x yaitu sebesar 6985,067 kN.
Demikian juga dengan perpindahan maksimum bangunan terjadi pada case
pushover arah y yaitu sebesar 1037,353 mm dan yang paling kecil pada case
pushover arah x yaitu sebesar 154,451 mm. Konsep strong column weak beam telah
didapatkan pada bangunan. Distribusi sendi plastis terjadi keruntuhan pada balok
terlebih dahulu sesuai yang diharapakan komponen kolom lebih kuat dari pada
balok.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]