Pengaruh Pemberian Pupuk Kascing dan Frekuensi Penyiraman Terhadap Kuantitas dan Kualitas Fisik Buah Mentimun (Cucumis sativus L.)
Abstract
Mentimun atau timun (Cucumis sativus L.) merupakan produk hortikultura
berupa sayuran buah yang banyak diminati oleh masyarakat. Produktivitas
mentimun dari tahun ke tahun mengalami penurunan (fluktuatif), dimana hal ini
tidak sebanding dengan pemenuhan peningkatan permintaan pasar dalam negeri
maupun ekspor. Permasalahan lainnya yaitu kualitas fisik buah mentimun
berkembang tidak normal. Hal ini sebagai akibat dari kurangnya suplai air dan
kandungan bahan organik tanah yang rendah di wilayah Kabupaten Jember. Kadar
C-Organik di wilayah Kabupaten Jember berada di nilai < 2%. Untuk
meningkatkan produktivitas dan kualitas buah mentimun dapat dilakukan dengan
penambahan pupuk kascing sebagai sumber bahan organik tanah dan frekuensi
penyiraman yang sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya
interaksi pemberian pupuk kascing dan frekuensi penyiraman yang berbeda
sehingga menjadi rekomendasi pemupukan dan penyiraman dalam memperbaiki
kuantitas dan kualitas fisik buah mentimun (Cucumis sativus L.).
Penelitian ini menggunakan metode percobaan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dengan tiga ulangan yang terdiri atas dua faktor yang dilaksanakan bulan
Januari sampai Maret 2021 yang bertempat di Kelurahan Karangrejo, Kecamatan
Sumbersari, Kabupaten Jember. Faktor pertama adalah dosis pupuk organik
kascing yang terdiri atas 4 taraf, yaitu: kontrol (tanpa pemberian kascing), 400
gram/tanaman, 800 gram/tanaman, dan 1600 gram/tanaman. Faktor kedua adalah
frekuensi penyiraman terdiri atas 3 taraf, yaitu: disiram 1 hari sekali, 2 hari sekali,
dan 3 hari sekali. Analisis data menggunakan analisis anova akan dilanjutkan
dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf kepercayaan 95%.Hasil penelitian menunjukkan (1) Terdapat interaksi antara dosis pemberian
pupuk kascing dan frekuensi penyiraman berpengaruh nyata terhadap kuantitas
dan kualitas fisik buah mentimun (Cucumis sativus L.) yaitu pada parameter
persentase fruitset, jumlah buah, bobot total buah, dan rata-rata bobot per buah.
(2) Frekuensi penyiraman berpengaruh nyata terhadap kuantitas dan kualitas fisik
buah mentimun (Cucumis sativus L.) dengan perlakuan terbaik P1 yaitu frekuensi
penyiraman sehari 1 kali kelembaban media 5-7 (moist/lembab). Perlakuan P1
memiliki pengaruh sangat nyata terhadap persentase fruitset 81,82%, jumlah buah
20,67, bobot total buah 2230,5 gram, rata-rata bobot per buah 108,83 gram, dan
jumlah buah normal 18,33. Perlakuan P1 berbeda nyata terhadap diameter buah
3,8 cm dan persentase buah normal 88,18 %. (3) Pemberian pupuk kascing
berpengaruh nyata terhadap persentase fruitset, jumlah buah, bobot total buah, dan
rata-rata bobot buah. Perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan tanpa pemberian
pupuk kascing dengan rata-rata bobot buah 122,54 gram.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4325]