Show simple item record

dc.contributor.authorKUSUMANINGRUM, Dyah
dc.date.accessioned2022-06-27T08:14:14Z
dc.date.available2022-06-27T08:14:14Z
dc.date.issued2021-07-09
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107465
dc.description.abstractBerdasarkan data GLOBOCAN tahun 2018 disebutkan bahwa terdapat 18,1 juta kasus baru dengan angka 9,6 juta kematian akibat kanker. Kemoterapi merupakan salah satu pengobatan kanker yang menimbulkan efek mual dan muntah (Chemotherapy Induced Nausea Vomitting/ CINV). Salah satu terapi farmakologis yang dapat menurunkan efek CINV adalah golongan antagonis reseptor 5-HT3 (Spartinou dkk., 2017). Granisetron HCl adalah salah satu obat antagonis reseptor 5-HT3 yang diindikasikan untuk pencegahan dan pengobatan CINV. Konsentrasi puncak plasma granisetron terjadi setelah 2 jam dengan nilai bioavailabilitas rendah yaitu 60% karena mengalami first-pass metabolism di hati (Sweetman., 2009), dan termasuk kelas BCS III yang memiliki karakteristik permeabilitas yang rendah, namun kelarutan tinggi. Fast-dissolving buccal film merupakan salah satu sediaan berbentuk film tipis berukuran 1-3 cm2 yang digunakan pada mukosa buccal. Penggunaan fastdissolving buccal film, memiliki keuntungan yaitu terhindar dari efek first pass metabolism sehingga biovailabilitas obat meningkat dan absorpsi obat cepat (Abruzzo dkk., 2012). Sebuah film dari sediaan fast-dissolving buccal film menggunakan polimer hidrofilik dan plasticizer. Pada penelitian ini menggunakan PVP sebagai polimer dan propilen glikol sebagai plasticizer. Penentuan formulasi yang optimum, menggunakan metode desain faktorial dua level yaitu level tinggi (+1) dan level rendah (-1) yang bertujuan untuk menentukan jumlah konsentrasi PVP dan propilen glikol yang optimum serta menghasilkan karakterisasi seperti waktu disintegrasi, disolusi in vitro, dan swelling index yang sesuai. Hasil evaluasi pada F1, FA, FB, dan FAB sudah sesuai dengan persyaratan dengan kategori film yang baik seperti organoleptis, keseragaman bobot, keseragaman ketebalan, ketahanan lipat, pH permukaan, dan kadar. Hasil pengujian waktu disintegrasi yaitu F1<FB<FA<FAB masing-masing 90,667detik; 102,333 detik; 118,000 detik; dan 152,333 detik dengan efek faktor positif artinya semakin tinggi konsentrasi polimer maka semakin tinggi waktu disintergrasi. Hasil disolusi secara berurutan yaitu F1>FB>FA>FAB masingmasing 87,17%; 86,37%; 86,30%; dan 85,08% dengan efek faktor negatif yaitu semakin tinggi konsentrasi polimer dan plasticizer maka % pelepasan obat semakin menurun. Hasil swelling index yaitu F1>FB> FA> FAB masing-masing 31,418; 29,638; 27,280; dan 25,418 dengan efek faktor negatif yaitu semakin tinggi konsentrasi polimer dan plasticizer maka nilai swelling index menurun. Hasil respon waktu disintegrasi, disolusi, dan swelling index dilakukan analisis menggunakan software design expert 11 hingga mendapatkan formula optimum yang terpilih yaitu F1. Formula optimum F1 selanjutnya dilakukan verifikasi dan karakterisasi. Hasil verifikasi dibandingkan dengan prediksi respon yang diperoleh dari desain faktorial menggunakan uji-t (One Sample T-test) dengan nilai sig. >0,05 untuk respon waktu disintegrasi, disolusi, dan swelling index sehingga data hasil verifikasi optimum tidak berbeda bermakna. Uji FTIR mendapatkan hasil yaitu tidak adanya interaksi antara granisetron HCl murni dengan film yang mengandung granisetron HCl.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : apt. Lusia Oktora Ruma Kumala Sari, S.F., M.Sc Dosen Pembimbing Anggota : apt. Lidya Ameliana, S.Si., M.Farmen_US
dc.publisherFakultas Farmasien_US
dc.subjectPOLIVINIL PIROLIDONen_US
dc.subjectPROPILEN GLIKOLen_US
dc.subjectFAST DISSOLVING BUCCAL FILMen_US
dc.subjectGRANISETRON HIDROKLORIDAen_US
dc.titleOptimasi Polivil Pirolidon dan Propilen glikol dalam Sediaan Fast Dissolving Buccal Film Granisetron Hidrokloridaen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record