Analisis Cacat Produk Kaleng Ikan Tuna Pada PT. X Dengan Metode Statistical Process Control (SPC)
Abstract
Industri manufaktur merupakan kegiatan ekonomi yang luas, maka jumlah
dan macam industri berbeda-beda untuk setiap negara atau setiap daerah. Pada
umumnya, semakin maju tingkat perkembangan dari perindustrian di suatu negara
atau suatu daerah, maka akan semakin banyak pula jumlah serta macam industri
manufaktur didaerah tersebut. Industri juga sering disebut sebagai sektor industri
manufaktur atau pengolahan yaitu salah satu lapangan usaha dalam perhitungan
pendapatan nasional menurut pendekatan produksi. Badan Pusat Statistik (BPS)
mendefinisikan bahwa industri manufaktur merupakan suatu bagian dari kegiatan
ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis,
kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi atau setengah jadi atau
barang yang kurang nilainya akan menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, serta
sifatnya akan menjadi lebih dekat kepada pemakai akhir.
Kualitas menjadi faktor utama dalam menentukan kepuasan dari konsumen
setelah membeli serta memakai suatu produk. Kualitas produk yang baik akan
dapat memenuhi keinginan serta kebutuhan dari konsumen itu sendiri, sehingga
dalam hal ini sangat penting bagi suatu perusahaan untuk tetap menjaga kualitas
produk mereka. Perusahaan biasanya memiliki batas toleransi terhadap kualitas
produk yang ia miliki.
Pengendalian kualitas merupakan suatu aktivitas untuk menjaga serta
mengarahkan agar kualitas dari suatu produk dapat dipertahankan sesuai dengan
rencana. Melalui pengendalian kualitas ini maka diharapkan perusahaan dapat
meningkatkan efektifitas pengendalian. Hal ini dapat mencegah terjadinya produk meningkatkan efektifitas pengendalian. Hal ini dapat mencegah terjadinya produk
cacat sehingga dapat mengurangi adanya pemborosan dari segi material, biaya
maupun dari tenaga kerja yang akhirnya meningkatkan produktivitas.Statistical Process Control (SPC) merupakan suatu teknik statistik yang
digunakan secara luas untuk memastikan bahwa proses telah memenuhi standar.
Standar kualitas produk, membuat pengukuran dan mengambil tindakan perbaikan
selama produk sedang dalam proses produksi diawasi dengan metode Statistical
Process Control. Pengendalian kualitas mempunyai tujuh alat bantu (seven tools).
Mesin Stamping merupakan sebuah mesin yang dapat digunakan untuk
memproduksi barang/ produk yang berupa sheet metal menggunakan press dies
dengan meletakkan sheet metal diantara upper dies dan lower dies. Mesin press
beserta sistem mekanismenya akan menggerakkan slide kemudian akan diteruskan
menuju ke press dies kemudian mendorong sheet metal sehingga dapat memotong
serta dapat membentuk sheet metal tersebut sesuai dengan dies yang digunakan.
Penelitian ini merupakan analisis cacat produk kaleng ikan tuna di PT. X
dengan menggunakan metode statistical process control (SPC). Ada beberapa
langkah proses untuk mengidentifikasi dan memperbaiki dengan menggunakan
alat bantu (Seven tools) yaitu berupa checksheet, histogram, peta kendali, diagram
pareto, diagram tulang ikan, scatter diagram, dan diagram alir. Alat bantu check
sheet dapat membantu memudahkan proses pemeriksaan dan analisis data. Alat
bantu peta kendali dapat memonitor dan mengevaluasi apakah suatu proses yang
berjalan berada dalam pengendalian kualitas atau tidak. Dalam penelitian dengan
menggunakan metode statistical process control ini, maka akan didapatkan nilai
center line (CL), Upper control limit (UCL) dan Lower control limit (LCL)
Berdasarkan pada pengolahan data dapat diketahui bahwa cacat produk
kaleng tuna tipe two piece cans yang terjadi pada bulan Okbober-Desember 2019
cacat stamping dengan jumlah kerusakan sebesar 2.205 kaleng, cacat pin hold
sebesar 1.008 kaleng, cacat pecah dengan jumlah kerusakan sebesar 765 kaleng,
cacat trimming dengan jumlah kerusakan sebesar 683 kaleng dan cacat scratch
dengan jumlah kerusakan sebesar 667 kaleng. Hasil penelitian telah menunjukkan
bahwa cacat yang paling dominan adalah cacat stamping.
Berdasarkan pada hasil perhitungan pada peta kendali dan analisis
menggunakan diagram tulang ikan maka dapat diketahui faktor-faktor yang dapat
menyebakan cacat produk kaleng tuna tipe two piece cans yaitu faktor mesin yaitu karena adanya afval pada dies, pisau yang tumpul dan settingan clearance yang
terlalu rapat; faktor metode yaitu karena tidak disiplin SOP, pengawasan yang
rendah, memasukkan bahan pada mesin kurang tepat serta perawatan mesin yang
tidak berkala; faktor material yaitu karena bahan yang sudah kotor atau rusak.
Berdasarkan pada grafik peta kendali kaleng tuna tipe two piece cans
sebelum dilakukan perbaikan terdapat 8 titik yang berada di luar batas kendali.
Cacat produk kaleng tertinggi yaitu terjadi pada tanggal 18 Oktober 2019, jumlah
produksi sebesar 5.635 kaleng dan jumlah cacat kaleng sebesar 0.1349. Cacat
produksi kaleng tertinggi kedua terjadi pada tanggal 12 Oktober 2019, jumlah
produksi kaleng tuna sebesar 5.392 dengan jumlah cacat produk kaleng tuna yang
mencapai 0.0959 serta telah melebihi batas kendali atas (UCL) yaitu sebesar
0.0321. Setelah melakukan perbaikan maka hasil dari grafik peta kendali menjadi
bagus dan menunjukkan semua nilai telah berada dalam batas kendali.
Usulan perbaikan menggunakan metode Statistical Process Control yaitu
dengan menerapkan perawatan mesin yang berkala, memperketat pengawasan
kepada pekerja terutama pada operator mesin, melakukan penyettingan mesin
sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan serta ubah clearance dies menjadi
0,22 mm, melakukan pemeriksan material kaleng dengan lebih ketat agar material
kaleng tidak banyak yang rusak, menggunakan check sheet pada saat perawatan
mesin, disiplin terhadap SOP, melakukan pelatihan kepada semua karyawan
perusahaan, menjaga lingkungan produksi agar tetap bersih dan penataan mesin
yang rapi dan benar serta menyediakan alat penutup telinga untuk operator mesin.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]