dc.description.abstract | Sumber belajar memiliki peran penting dalam pembelajaran yang
berfungsi sebagai dasar dalam pembelajaran. Lingkungan disekitarnya juga dapat
digunakan sebagai sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran yang dapat
mengembangkan rasa ingin tahu mengenai pentingnya menjaga lingkungan.
Sumber belajar yang menarik akan meningkatkan minat belajar siswa dalam
kegiatan pembelajaran, dengan demikian antusiasme yang tinggi dapat
mempermudah dalam pemahaman.
Pengembangan modul merupakan salah satu pendukung dalam penerapan
kurikulum 2013 yang menekankan pada aktivitas siswa. Modul dapat
mengandung pengetahuan lokal yang diterapkan oleh masyarakat salah satunya
pengetahuan etnobotani. Etnobotani merupakan ilmu yang mempelajari
keterkaitan antara manusia dengan tumbuhan. Pemanfaatan tumbuhan
dilatarbelakangi adanya pengetahuan masyarakat dalam mengenal tumbuhan
disekitarnya.
Indonesia disebut sebagai negara multikultural ialah negara yang
mempunyai keragaman budaya, ras, suku, maupun agama. Jember merupakan
salah satu daerah yang memiliki budaya dan kesenian. Masyarakatnya terdiri atas
suku Jawa, Madura dan Pendalungan. Masyarakat selalu menggunakan tumbuhan
untuk kegiatan kebudayaannya. Pemanfaatan tumbuhan dalam kegiatan tersebut
menunjukkan bahwa tumbuhan dapat digunakan untuk kebutuhan lainnya.
Penerapan pengetahuan etnobotani agar tidak hilang dilakukan dengan cara
memberikan pengetahuan tersebut kepada siswa di sekolah. Siswa perlu
mempelajari pengetahuan lokal mengenai etnobotani di sekolah. Pengetahuan etnobotani dapat disisipkan pada pelajaran biologi kelas X pada pokok bahasan
tumbuhan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kevalidan, kepraktisan
dan keefektifan modul pembelajaran biologi SMA kelas X berbasis pengetahuan
etnobotani masyarakat Jawa, Madura, dan Pendalungan pada pokok bahasan
tumbuhan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menggunakan
model pengembangan Borg and Gall. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
bahwa rata-rata validasi ahli terhadap modul berbasis pengetahuan etnobotani
masyarakat Jawa, Madura, dan Pendalungan di Kabupaten Jember adalah sebesar
3,96 dengan persentase 84,84% yang merupakan kategori valid sedangkan ratarata validasi pengguna sebesar 4,62 dengan persentase 92,43% yang merupakan
kategori sangat valid sehingga modul dapat digunakan dalam uji coba skala kecil.
Hasil uji coba skala kecil berupa uji keterbacaan sebesar 0,79 dengan persentase
80% yang merupakan kategori independen artinya siswa mampu memahami
wacana dengan mudah secara mandiri, sehingga dapat dilanjutkan ke tahap uji
coba skala besar.
Hasil uji coba skala besar meliputi respon siswa dan pretest posttest. Hasil
respon siswa menunjukkan bahwa rata-rata persentase keseluruhan sebesar
93,99% yang merupakan kategori sangat layak. Hal tersebut menunjukkan bahwa
modul dengan kriteria sangat layak dapat digunakan saat kegiatan pembelajaran
sehingga telah memenuhi kriteria kepraktisan. Hasil pretest posttest menunjukkan
bahwa rata-rata nilai pretest sebesar 59,43 dan rata-rata nilai posttest sebesar
89,29 dengan selisih antara posttest dan pretest sebesar 29,86. Rata-rata
normalized gain sebesar 0,73 dan peningkatannya merupakan kategori tinggi.
Hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa dapat memahami materi
dalam modul dengan mudah dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga
telah memenuhi kriteria keefektifan karena adanya pengaruh terhadap
peningkatan hasil belajar siswa. | en_US |