dc.description.abstract | Hiperlipidemia merupakan disfungsi dari metabolisme lipid yang ditandai oleh
meningkatnya seluruh profil lipid. Prevalensi hiperlipidemia secara global pada tahun
2019 mencapai 64,2%. Hiperlipidemia banyak terjadi pada pasien dengan diabetes
mellitus. Terjadinya diabetes melitus disebabkan oleh defek produksi insulin dan ditandai
dengan hiperglikemia. Hiperglikemia dalam penelitian ini diakibatkan injeksi
streptozotosin dosis 45 mg/kgBB secara intraperitoneal. Hiperglikemia dalam waktu
lama berakibat hiperlipidemia, disebabkan peningkatan sintesis lipid sehingga
memproduksi HMG-CoA dan ROS secara berlebihan. Daun kelor mengandung zat aktif
antioksidan seperti flavonoid dan vitamin C. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui dosis
efektif ekstrak daun kelor yang dapat menurunkan kadar kolesterol total tikus wistar
jantan yang menjadi kondisi diabetes dengan diinduksi streptozotosin. Pemberian dosis
ekstrak daun kelor dibagi menjadi 5 kelompok yaitu 62,5 mg/kgBB, 125 mg/kgBB, 250
mg/kgBB, 500 mg/kgBB, dan 1000 mg/kgBB. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan
p<0,05, membuktikan bahwa pemberian ekstrak daun kelor memiliki hubungan dengan
menurunnya kadar kolesterol tikus wistar jantan. Dosis efektif ekstrak daun kelor
dihitung menggunakan uji regresi linier. Persamaan yang didapat dari uji regresi yaitu
y=0,0739x + 153,59 dengan nilai Y 114.4mg/dl, sehingga dosis ekstrak daun kelor yang
efektif menurunkan kadar kolesterol total tikus wistar jantan adalah 528,96 mg/kgBB. | en_US |