dc.description.abstract | Minyak merupakan salah satu bahan kebutuhan pokok rumah tangga untuk
mengolah makanan. Tidak hanya untuk kebutuhan rumah tangga (skala kecil).
minyak juga digunakan dalam dunia industri seperti industri kerupuk dimana
dalam penggunaanya membutuhkan minyak dalam skala besar. Kebiasaan
memakai ulang minyak setelah digunakan akan menurunkan kualitas minyak
tersebut dan dapat beresiko pada kesehatan konsumen. Tehnik penjernihan yang
tidak tepat dapat menimbulkan komposisi dalam minyak akan semakin buruk dan
tidak layak diapaki berulang kali. Arang aktif merupakan media adsorben yang
efektif untuk penjernihan fluida cair seperti air keruh dan minyak. Oleh karena itu,
diperlukan cara pengolahan minyak bekas yang aman dan dapat mengurangi
resiko timbulnya penyakit akibat penggunaan berrulah dari minyak jelantah.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh adsorpsi arang aktif
terhadap (1) nilai massa jensi dan (2) nilai indeks bias minyak goreng.
Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen murni skala
laboratorium. Titik tuju pengambilan sampel minyak diambil dari rumah industri
krupuk di Dusun Gondangrejo, Desa Cakru, Kec. Kencong, Kab. Jember. Arang
aktif yang digunakan untuk proses adsorpsi pada minyak adah arang tempurung
kelapa yang telah diaktifkan dan berbentuk serbuk atau butiran kecil. minyak
dengan perlakuan arang aktif dibagi menjadi lima bagian masing – masing 300ml
kemudian ditambahkan arang aktif dengan lima kadar variasi berbeda. Alat yang
digunakan untuk mengukur massa jenis adalah menggunakan piknometer
sedangkan untuk mengukur indeks bias menggunakan prisma berongga
yangterbuat dari kaca. Minyak dimasukkan ke dalam prisma kemudian dilakukan
pengukuran indeks bias. Pengambilan data dilakukan sebanyak tiga kali
DIGITAL REPOSITORY UNIVERSITAS JEMBER
DIGITAL REPOSITORY UNIVERSITAS JEMBER
ix
pengulangan pada masing – masing parameter dari minyak goreng baru, minyak
goreng bekas, hingga minyak goreng setelah perlakuan arang aktif.
Hasil Penelitian menunjukkan adanya perbedaan nilai massa jenis dan
indeks bias dari setiap sampel. Terlihat nilai massa jenis minyak goreng baru
sebesar 9,9 x 102
kg/m3
dan massa jenis minyak goreng bekas mengalami
penurunan yaitu 8,8 x 102
kg/m3
, selanjutnya nilai massa jenis setelah pengaruh
adsorpsi arang aktif terlihat sebesar 9,9 x 102
kg/m3 sama dengan massa jenis
minyak goreng baru. Hasil perhitungan nilai indeks bias minyak goreng baru
sebesar 1,472, minyak goreng bekas sebesar 1,660. Terdapat peningkatan cukup
signifikan dari minyak goreng baru. Setelah mendapat perlakuan arang aktif,
minyak goreng bekas mengalmi pemecahan molekul kembali kemudian disaring
dan menghasilkan nilai indeks bias 1,454 dengan adsorpsi arang aktif 25 gr.
Indeks bias 1,492 dengan arang aktif 40 gr, penambahan 55 gr menghasilkan nilai
n 1,538, selanjutnya meningkat 1,549 dengan penambahan arang aktif 70 gr dan
85 gr.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah pengaruh arang
aktif tempurung kelapa mampu memperbaiki kualitas minyak goreng bekas
menjadi minyak layak pakai dan memenuhi standart yang telah berlaku. nilai
massa jenis dengan penambahan lima variasi arang aktif tidak menunjukkan
perbedaan nilai, namun dapat menjadi acuan pembeda dengan minyak goreng
bekas. nilai indeks bias yang sama dengan SNI adalah 1,454 dengan penambahan
arang aktif 25 gr dan merupakan kosentrasi paling efektif diberikan pada minyak
300 ml. | en_US |