dc.description.abstract | Pelajaran fisika bukanlah pelajaran hafalan melainkan lebih menuntut
pemahaman konsep bukan aplikasi konsep tersebut. Pemahaman konsep fisika
diperlukan untuk dapat memecahkan seluruh permasalahan fisika baik
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bentuk soal. Rata-rata
siswa mengalami kesulitan dalam belajar fisika dikarenakan beberapa faktor.
Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah mata pelajaran fisika banyak
menggunakan rumus-rumus untuk menyelesaikan soal atau permasalahan, dan
peranan guru dalam menyampaikan materi fisika kepada siswa. Keuntungan dalam
mengetahui gaya belajar siswa, guru dapat menyesuaikan karakteristik siswa
terhadap bagaimana mengajarkan materi yang akan diterima oleh siswa dalam
pembelajaran. Selain itu, dengan siswa mengerti gaya belajarnya masing-masing
maka siswa akan mudah memberikan perilaku belajarnya agar materi yang
dipelajari lebih cepat diterima dengan baik. Analisis untuk mendapatkan fakta gaya
belajar bisa sangat membantu dan bermanfaat bagi siswa yang membutuhkan
bantuan dalam banyak curahan pada pertemuan pembelajaran, yang akhirnya akan
meningkatkan kesuksesan dalam pendidikan. Tujuan dalam penelitian ini yaitu
untuk menkaji gaya belajar siswa SMA kelas XII, mengkaji hasil belajar kognitif
aspek pemahaman siswa SMA kelas XII pada pokok bahasan rangkaian arus searah,
mengkaji hasil belajar kognitif aspek pemahaman berdasarkan gaya belajar siswa
SMA kelas XII.
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini, maka bentuk
penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian
ini bertujuan untuk mengkaji hasil belajar kognitif aspek pemahaman berdasarkan
gaya belajar siswa SMA kelas XII. Lokasi penelitian adalah kelas XII SMA
Mumbulsari, yang berada di Jalan Karang Sirih, Suco, Mumbulsari, Kabupaten
Jember. Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA
Mumbulsari semester I. Penentuan subjek penelitian diambil dengan cara melihat
hasil karakteristik gaya belajar yang telah dianalisis. Peneliti mempertimbangkan
penentuan subjek penelitian dengan berbagai alasan yaitu subjek penelitian adalah
subjek yang benar-benar visual saja, auditorial saja dan kinestetik saja.
Berdasarkan angket gaya belajar, gaya belajar visual memiliki persentase
36,98 % yaitu sebanyak 27 siswa, gaya belajar auditorial 19,17 % yaitu sebanyak
14 siswa, gaya belajar kinestetik 34,24 % yaitu sebanyak 25 siswa, gaya belajar
auditorial kinestetik 4,1 % yaitu sebanyak 3 siswa, gaya belajar visual auditorial
1,36 % yaitu sebanyak 1 siswa, dan gaya belajar visual auditorial kinestetik 4,1%
yaitu sebanyak 3 siswa.
Indikator-indikator pemahaman konsep yang didasarkan pada penelitian ini
ada 3 diantaranya indikator translasi, indikator interpretasi, dan indikator
ekstrapolasi. Rata-rata hasil persentase pada indikator translasi yang didapatkan
dari semua sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 11,59%. Hasil
persentase ini jika dikualifikasikan berada pada predikat kurang sekali. Rata-rat
hasil persentase yang didapatkan pada indikator interpretasi sebesar 29,53%. Hasil
persentase ini jika dikualifikasikan maka berada dalam predikat kurang sekali.
Rata-rata hasil persentase yang didapatkan semua sampel penelitian pada indikator
ekstrapolasi sebesar 25,05%. Hasil persentase ini jika dikualifikasikan maka berada
dalam predikat kurang sekali.
Berdasarkan analisis hasil belajar kognitif pada pemahaman konsep
berdasarkan gaya belajar belum ada yang memenuhi kategori sangat baik. Pada
indikator translasi, subjek visual rata-rata mendapat hasil persentase sebesar 0%.
Pada subjek auditorial indikator translasi rata-rata mendapat hasil persentase
sebesar 7,14%. Pada subjek kinestetik indikator translasi rata-rata mendapat hasil
persentase sebesar 19,55%. | en_US |