Reaksi Beberapa Varietas Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.) Terhadap Penyakit Bercak Daun (Cercospora Sp.) dan Agens Pengendali Hayati Streptomyces Sp.
Abstract
Kacang tanah termasuk komoditas pertanian jenis kacang-kacangan yang
memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi, akan tetapi produksi kacang tanah
dalam negeri belum dapat mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia yang
tinggi. Hal-hal yang mempengaruhi produksi kacang tanah salah satunya yaitu
serangan hama dan penyakit. Penyakit bercak daun menjadi penyakit utama
kacang tanah dan kehilangan hasil mencapai 50%. Pengendalian yang dilakukan
dengan menggunakan varietas unggul dan penggunaan Agens pengendali hayati.
Pemanfaatan Streptomyces sp. sebagai agens pengendali hayati untuk
pengendalian penyakit pada tanaman sangat potensial yaitu memiliki kemampuan
untuk menghasilkan antibiotik dan dapat menginduksi ketahanan tanaman
sehingga dapat menekan patogen tanaman.Tujuan penelitian untuk mengetahui
reaksi beberapa varietas kacang tanah terhadap infeksipenyakit bercak daun
(Cercospora sp.) setelah diaplikasikan dengan Streptomyces sp. Penelitian
akandilakukan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian
Universitas Jember dan di Green House. Penelitian dengan menggunakan RAL
(Rancangan Acak Lengkap) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor yaitu kombinasi
aph+patogen dan varietas kacang tanah (Gajah,Kancil, Garuda dan Hypoma1).
Faktor 1 =A0: Aplikasi Cercospora sp., A1: Aplikasi Streptomyces sp., A2:
Aplikasi Cercospora sp. dan Streptomyces sp., A3: Tanpa Aplikasi Cercospora
sp. dan Streptomyces sp. Faktor 2 =V1: Varietas Gajah, V2: Varietas Kancil, V3:
Varietas Garuda, V4: Varietas Hypoma 1, ada 16 kombinasi perlakuan diulang
sebanyak 3 kali dan setiap ulangan terdapat 2 tanaman sehingga terdapat 96
tanaman. Variabel pengamatan yang dilakukan yaitu masa inkubasi, insidensi
penyakit, keparahan penyakit, laju infeksi, AUDPC dan efikasi penekanan
penyakit.
Masa inkubasi munculnya gejala mulai ada pada 5 HIS yaitu gejala yang
paling cepat muncul yakni pada perlakuan kontrol. Masa inkubasi perlakuan
dengan aplikasi Streptomyces pada semua varietas lebih lambat dibandingkan
dengan perlakuan kontrol (+C-S). Keparahan penyakit pada perlakuan +C+S dan
–C+S pada semua varietas (Gajah, Garuda, Kancil dan Hypoma 1) dengan nilai
keparahan rata-rata kurang dari 25% dan 16% dengan nilai laju infeksi sebesar
0,04-0,06 unit per hari. Nilai AUDPC paling rendah yaitu perlakuan Streptomyces
sp. (+C+S dan –C+S) dan pada semua varietas lebih rendah dibandingkan dengan
perlakuan kontrol serta nilai efikasi penekanan penyakit lebih dari 50%.
Berdasarkan kriteria ketahanan beberapa varietas terhadap penyakit bercak daun
dari perlakuan Streptomyces sp. (-C+S dan+C+S) rata-rata varietas termasuk
kategori tahan artinya terdapat peningkatan status ketahanan jika dilihat dari
perlakuan tanpa Streptomyces sp. (+C-S dan -C-S) pada Varietas Gajah, Kancil,
Garuda dan Hypoma 1 termasuk kategori rentan.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]