Perkembangan Agrowisata Perkebunan Kopi Rayap Desa Kemuning Lor Kecamatan Arjasa Jember Tahun 2003-2019
Abstract
Latar belakang terkait pemilihan masalah dalam penelitian ini adalah karena
pada agrowisata perkebunan kopi rayap ini terdapat peninggalan bersejarah yang
dijadikan daya tarik wisata di tempat tersebut, terutama peninggalan masa
pemerintahan kolonial Belanda yaitu Villa Koffie Rayap dengan struktur bangunannya
yang masih asli khas Belanda. Selanjutnya pabrik pengolahan kopi klasik serta
bangunan arsitekturnya kental pabrik khas Belanda. Selain itu terdapat sisa-sisa rumah
petugas perkebunan peninggalan Belanda yang tidak berpenghuni. Sedangkan
agrowisata lainnya lebih fokus pada daya tarik wisata seperti kolam renang, kaffe,
gazebo, dan lainnya. Keunikan lainnya yang ada pada wisata ini yaitu adanya Mycro
Hidro Power suatu mesin yang berasal dari aliran air sebagai mesin penggerak listrik
yang berfungsi menghasilkan sumber daya listrik. MHP ini juga dijadikan sebagai
wisata edukasi di rayap. Selain itu di dalam agrowisata kopi rayap terdapat Cupping
Test yaitu sebuah meja yang digunakan untuk mencicipi, mengidentifikasi dan
merasakan aroma kopi secara langsung oleh pengunjung.
Permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini yaitu (1) bagaimana latar
belakang berdirinya agrowisata perkebunan kopi rayap?; (2) bagaimana perkembangan
agrowisata perkebunan kopi rayap tahun 2003-2019? Sedangkan tujuan penelitian ini
adalah (1) untuk mengkaji latar belakang berdirinya agrowisata perkebunan kopi rayap;
(2) untuk mengkaji perkembangan produk agrowisata perkebunan rayap tahun 2003-
2019. Metode penelitian yang digunakan ialah metode penelitian sejarah yang memuat
langkah heuristik, kritik, intepretasi, serta historiografi dengan menggunakan teori
komponen produk wisata oleh Isdarmanto.
Kesimpulan yang didapatkan pada penelitian ini adalah pembangunan sektor
agrowisata perkebunan kopi rayap dilatarbelakangi dengan tujuan untuk meningkatkan
pendapatan perusahaan. Awal berdirinya agrowisata perkebunan ini adalah sekitar
tahun 2004 dengan disewakannya Villa Rayap. Peresmian Perkebunan Kopi Rayap
menjadi tempat wisata dicetuskan oleh Kepala Manager Bagian Kebun Renteng,
Kebun Rayap dan Kebun Kedaton yang menjabat pada tahun 2000-2004. Kepala
Manager ini bernama Bapak Soemarno. Motivasi awal untuk menjadikan Perkebunan
Kopi Rayap sebagai tempat wisata karena melihat fungsi bahwa rumah kuno ini sangat
disayangkan kalau hanya sebagai tempat tinggal saja, oleh karena itu lebih baik jika
tempat ini bisa menghasilkan uang. Perkembangan agrowisata dibagi dalam tiga
tahapan yaitu tahun 2003-2008, 2009-2014 dan 2015-2019. Tahun 2003 merupakan
awal dibentuknya perkebunan kopi Rayap menjadi sebuah destinasi wisata dengan
daya tarik pertama yaitu Villa Rayap. Peresmian Perkebunan Kopi Rayap menjadi
tempat wisata dicetuskan oleh Kepala Manager Bagian Kebun Renteng, Kebun Rayap
dan Kebun Kedaton yang menjabat pada tahun 2000-2004 yaitu Bapak Soemarno.
Tahun 2004 sistem informasi yang menunjang kegiatan kepariwisataan berbentuk
promosi mulai dilakukan secara langsung ke sekolah-sekolah. Hal ini dikarenakan
media belum begitu digencarkan menjadi alat promosi seperti yang bisa dilihat
sekarang ini. Tahun 2007 pada agrowisata perkebunan kopi rayap belum terdapat
penunjuk jalan mengenai adanya wisata ini yang memberikan kemudahan bagi
pengunjung untuk menemukan tempat wisata ini. Penunjuk jalan mulai dipasang pada
tahun 2008. Selain itu pada tahun 2008 dibuatlah daya tarik lainnya yaitu Wisata
Edukasi yang merupakan daya tarik kedua setelah Villa Rayap. Pada tahun 2010
dengan dibukanya wisata edukasi akhirnya agrowisata perkebunan kopi rayap telah
banyak didatangi pengunjung yang rata-rata di bidang pendidikan. Pengunjung tersebut
mulai dari SD, SMP, SMA bahkan juga di tingkat mahasiswa. Perkembangan
selanjutnya pada tahun 2012 yaitu perkembangan daya tarik Wisma Robusta. Wisma
Robusta dijadikan sebagai daya tarik wisata pada tahun 2012 sebagai tempat
penginapan. Awalnya Wisma Robusta merupakan rumah karyawan. Pada tahun 2013
wisata edukasi mulai digencarkan di objek wisata ini, yaitu dengan berkembangnya
brosur yang digunakan sebagai promosi wisata. Yang sebelumnya masih belum
menggunakan brosur sebagai media promosi akhirnya brosur itu mulai ada namun
masih dijadikan satu dengan tempat wisata lainnya yang sama-sama dikelola ptpn 12
yang disebut ‘’ N12’’. Penyajian informasi sekitar tahun 2014 hingga 2016 melalui
facebook mulai ada dan melalui Whatsapp ternyata juga digunakan sebagai informasi
untuk menerima orderan pengunjung. Awal pendirian Kaffe Kopi Rayap pada tahun
2016 dilatarbelakangi dengan adanya pengunjung yang datang ke Villa Rayap untuk
menginap. Dari situ pengunjung yang datang ke Villa rayap diberikan jamuan berupa
hidangan makanan dan minuman. Pada tahun 2017 hingga tahun 2019 mulai
dikembangkan lagi dari segi fasilitas wisata edukasi. Perkembangan pada tahun 2019
Agrowisata perkebunan kopi Rayap memiliki makanan khas yang dijual yaitu singkong
keju, minuman khas yang dijual yaitu kopi Robusta.
Saran yang diberikan terkait dengan kesimpulan yaitu (1) untuk mahasiswa
Program Studi Pendidikan Sejarah, hendaknya memperhatikan benda-benda
peninggalan sejarah yang dapat dipelajari dan menunjang wawasan sejarah khususnya
yang terdapat di kota Jember; (2) untuk masyarakat Desa Kemuning Lor agar dapat
mengambil manfaat dengan adanya agrowisata perkebunan kopi rayap di sektor
perekonomian; (3) bagi pihak PTPN 12 agar tetap dapat melestarikan benda-benda
peninggalan bersejarah yang terdapat di Perkebunan Kopi Rayap agar nilai-nilai
sejarah tetap dapat dipelajari oleh generasi mendatang; (4) bagi pihak PTPN 12 agar
sektor wisata bisa dikembangkan lagi agar jumlah pengunjung bisa meningkat
sehingga bisa berdampak baik pada perusahaan dan masyarakat sekitar; (5) Sebagai
upaya untuk meningkatkan layanan menarik bagi konsumen atau wisatawan maka
peneliti direkomendasikan membuat brosur promosi agrowisata perkebunan kopi
rayap.