dc.description.abstract | Angka kematian Ibu meningkat selama masa pandemic COVID-19 pada tahun 2020 sebagai dampak
kebijakan pembatasan kegiatan sosial. Akses masyarakat terhadap layanan kesehatan maternal menjadi
terbatas sehingga penanganan komplikasi ibu hamil, bersalin, dan nifas menjadi terlambat. Suami
memegang peranan penting dalam mencegah terjadinya keterlambatan tersebut melalui implementasi
program Suami Siaga. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi faktor predisposisi yang
berhubungan dengan implementasi suami siaga. Penelitian ini merupakan penelitian analitik
observasional dengan desain studi cross-sectional di wilayah Pusat Kesehatan Masyarakat Panti,
kabupaten Jember selama Agustus sampai dengan November 2020. Sampel penelitian sejumlah 170
orang yang dipilih secara acak menggunakan cluster random sampling. Instrumen penelitian
menggunakan kuesioner terstruktur untuk mengukur implementasi suami siaga kemudian data yang
diperoleh dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
suami termasuk dalam kategori suami tanggap dan siaga (85,88%). Faktor predisposisi yang
berhubungan dengan implementasi suami siaga antara lain usia suami (p-value = 0,008), pengetahuan
suami tentang persiapan persalinan dan pencegahan komplikasi (p-value = 0,002), dan jarak tempat
14 Ikesma: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Vol. 17 Special Issue, November 2021, 14-21
tinggal ke fasilitas kesehatan (p-value = 0,000). Oleh karena itu, tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan
kesehatan perlu meningkatkan kegiatan edukasi dan sosialisasi terkait program Suami Siaga pada ibu
hamil dan suami selama antenatal care sebagai pencegahan kematian ibu selama pandemic COVID-19.
Kata Kunci: Program Suami Siaga, Pengetahuan Suami, Pemberdayaan Suami | en_US |