Pengaruh Aplikasi Mulsa Plastik dan Dosis Pupuk NPK Terhadap Kondisi Tanah, Pertumbuhan, dan Umur Berbunga Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)
Abstract
Cabai rawit merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki prospek pengembangan dan pemasaran cukup baik di Indonesia. Produksi cabai nasional masih belum mencukupi untuk kebutuhan dalam negeri sehingga masih dilakukan impor cabai khususnya cabai rawit untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Kebutuhan komoditas cabai rawit yang cukup tinggi membuat petani di Indonesia berusaha untuk terus meningkatkan produksi cabai rawit dengan pengaplikasian pupuk kimia secara berlebihan. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi tanaman cabai rawit dan mengurangi adanya residu pada tanah adalah dengan melakukan pemupukan secara tepat. Selain pemupukan, penggunaan mulsa juga dapat menjadi salah satu alternatif dalam upaya peningkatan produksi cabai rawit. Mulsa plastik memiliki kemampuan untuk mengendalikan hama, mencegah terjadinya penguapan, dan menjaga kelembaban tanah. Sedangkan pupuk NPK memiliki kandungan unsur hara makro yaitu Nitrogen, Fosfor dan Kalium dengan perbandingan 16:16:16, serta unsur hara mikro Kalsium dan Magnesium.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi mulsa plastik dan pemberian dosis pupuk NPK terhadap kondisi tanah, pertumbuhan, dan umur berbunga tanaman cabai rawit. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli hingga Desember 2021 di lahan persawahan Desa Sawocangkring Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo dan Laboratorium Agroteknologi Program Studi Agroteknologi Fakultas pertanian Universitas Jember. Rancangan percobaan pada penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAK) factorial yang terdiri atas dua faktor . Faktor pertama yaitu jenis mulsa plastik yang terdiri dari tiga taraf: tanpa aplikasi mulsa sebagai kontrol (M0), dengan aplikasi mulsa plastik transparan (M1), dan dengan mulsa plastik hitam perak (M2). Faktor kedua yaitu dosis pupuk NPK yang terdiri dari tiga taraf: tanpa pemberian pupuk sebagai kontrol (P0), pemberian pupuk NPK sebanyak 3,5 g/tanaman setara dengan 93 kg/Ha (P1) , pemberian pupuk NPK 5,5 g/tanaman setara dengan 146 kg/Ha (P2). Variabel yang diamati antara lain kondisi tanah (suhu dan kadar air tanah), tinggi tanaman, jumlah helai daun, umur berbunga, berat basah tajuk, berat kering tajuk, berat basah akar, berat kering akar dan root/shoot ratio. Data hasil penelitian akan dianalisis menggunakan Analisis Ragam (ANOVA) dan apabila menunjukkan pengaruh yang nyata, untuk menentukan pengaruh perlakuan yang paling dominan akan dilakukan analisis lanjut menggunakan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada taraf 5%. Hubungan antara kondisi tanah dengan seluruh variabel pengamatan dianalisis menggunakan Analsisi Korelasi dan Regresi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi dan pengaruh yang nyata antara aplikasi jenis mulsa plastik dan dosis pupuk NPK terhadap variabel tinggi tanaman, berat basah tajuk, berat kering tajuk, berat basah akar, berat kering akar dan root/shoot ratio. Faktor tunggal jenis mulsa plastik berpengaruh sangat nyata terhadap variabel pengamatan suhu tanah, kadar air tanah, jumlah helai daun, umur berbunga dan root/shoot ratio. Faktor tunggal dosis pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap variabel jumlah helai daun dan umur berbunga tanaman. Kombinasi perlakuan terbaik terhadap kondisi tanah, pertumbuhan dan umur berbunga tanaman cabai rawit adalah perlakuan mulsa plastik hitam perak dan dosis pupuk NPK 3,5 g/tanaman (93 kg/ha).
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]