Curahan Tenaga Kerja Pada Usahatani Tembakau Di Desa Tegalmijin Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso.
Abstract
Tembakau memiliki prospek yang baik untuk terus dikembangkan di Indonesia. Kegiatan usahatani
tembakau di Desa Tegalmijin Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso yang memiliki banyak
rentetan tahapan dalam penanamannya mengakibatkan kegiatan usahatani tembakau memerlukan
tenaga kerja yang banyak dalam setiap kegiatannya. Tenaga kerja yang sudah menyelesaikan
pekerjaannya akan mendapatkan upah yang sudah disepakati baik itu upah borongan maupun harian.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui curahan tenaga kerja setiap tahapan usahatati tembakau,
(2) mengetahui persentase curahan tenaga kerja laki - laki dan perempuan pada usahatani tembakau,
dan (3) mengetahui sistem pengupahan tenaga kerja yang diterapkan petani tembakau. Lokasi
penelitian terletak di Desa Tegalmijin Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso. Pemilihan lokasi
dengan pertimbangan setiap tahunnya yang tanaman tembakau selalu ditanam, dan juga desa dengan
penghasil tembakau terbanyak untuk kecamatan Grujugan. Metode penelitian menggunakan metode
deskriptif kuantitatif. Metode penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive
method dengan jumlah sampel ditentukan dengan melakukan perhitungan rumus slovin. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa (1) Total rata-rata petani tembakau menggunakan tenaga kerja sebesar
95,93 HOK per hektar terdiri dari 79,95 HOK per hektar tenaga kerja laki - laki dan 15,98 HOK per
hektar tenaga kerja perempuan. (2) Persentase curahan tenaga kerja antara laki - laki dan perempuan
dari setiap kegiatan memiliki perbedaan. Persentase penggunaan tenaga kerja laki - laki pada seluruh
responden sebesar 83,34% dan tenaga kerja perempuan sebesar 16,66%. (3) Usahatani Tembakau di
Desa Tegalmijin Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso menerapkan dua cara system upah
yaitu upah harian dan upah borongan.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4325]